Gejolak Partai Demokrat
Politikus Taufiqurrahman Duga Ada Kekuatan Besar di Balik Terpilihnya Moeldoko di KLB Demokrat
KSP Moeldoko terpilih jadi Ketua Umum Partai Demokrat melalui Kongres Luar Biasa (KLB) di Deliserdang, Sumatera Utara.
TRIBUNPALU.COM - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko terpilih jadi Ketua Umum Partai Demokrat melalui Kongres Luar Biasa (KLB) di Deliserdang, Sumatera Utara.
Hal itu mendapat komentar dari Politikus Partai Demokrat Taufiqurrahman yang menduga ada kekuatan besar lain di balik pelaksanaan KLB Sumatera Utara yang menetapkan KSP Moeldoko sebagai ketua umum.
"Kalau saja pak Moeldoko bukan KSP, mungkin masalahnya tidak serumit ini," kata Taufiqurrahman di Gedung Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Minggu (7/3/2021).
"Saya pribadi menduga, ada kekuatan lain yang besar di belakang Moeldoko yang membackup dirinya," lanjut dia.
Kendati demikian, pria yang juga merupakan bagian dari pengurus DPP Partai Demokrat itu tidak menjelaskan secara detil siapa sosok yang dimaksud.
Ia hanya menyatakan bahwa nalar masyarakat diyakini dapat mengetahui siapa orang dimaksud.
Baca juga: BLT UMKM Rp 2,4 Juta Segera Cair di Bulan Maret Ini, Simak Cara dan Syarat Cairkan Dananya
Baca juga: Tertutup Pohon, Lampu Merah di Jl Gunung Sidole Palu Tidak Optimal, Pengendara: Hampir Baku Tabrak
Baca juga: 7 Hal Ini Bisa Dilakukan Wanita Haid atau Nifas saat Tak Bisa Berpuasa Ramadhan, Apa Saja Amalannya?
"Saya belum bisa menjelaskan secara pasti siapa kekuatan besar itu, tapi saya yakin hari ini nalar masyarakat sudah bisa menebak dan mengira siapa sesungguhnya yang berada di balik Moeldoko," ujarnya.
Dugaannya muncul mengingat posisi Partai Demokrat sebagai opsisi dan pihaknya sudah menerka sejak awal akan adanya peran penting pemerintah dalam pengambilalihan kepemimpinan di Partai Demokrat.
Taufiqurrahman membeberkan, terdapat beberapa sikap politik Partai Demokrat yang bersebrangan dengan pemerintah.
Di antaranya kata dia, menolak UU Haluan Ideologi Pancasila (UU HIP) dan UU Omnibus Law atau UU Cipta Kerja.
"Itu jelas sikap yang bertentangan dengan Pemerintah. Oleh karena itu menurut saya, pemerintah hari ini, rezim hari ini sangat berkepentingan untuk merusak Partai Demokrat. Karena mereka sangat terganggu dengan sikap politik yang disampaikan oleh Partai Demokrat," ungkapnya.
Tidak hanya itu, kata Taufiqurrahman kejadian yang saat ini dialami partai pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tersebut bukan semata permasalahan internal.
Melainkan kata dia ada campur tangan dari kepentingan kekuasaan yang berasal dari sektor eksternal.
"Kita sama-sama sadar dan paham di dalam Partai politik, ada selalu masalah internal. Tapi kali ini bukan cuma sekadar masalah internal, tapi ada faktor eksternal, ada faktor kekuasaan yang jelas-jelas ikut campur," jelasnya.
Ia mengajak para pengurus, pimpinan kader, serta petinggi Partai Demokrat untuk senantiasa menjaga kedaulatan partai.