Sulteng Hari Ini
Pelecehan Seksual pada Anak di Donggala Masih Tinggi, Pemerintah: 9 Anak Diperkosa Selama 2020
Kasus pelecehan seksual pada anak di wilayah Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah masih tinggi.
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Alan Sahril
TRIBUNPALU.COM, DONGGALA - Kasus pelecehan seksual pada anak di wilayah Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah masih tinggi.
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Donggala melaporkan, pelaku pelecehan seksual pada anak di Kabupaten Donggala adalah orang terdekat korban.
Sekretaris Dinas P3A Donggala Muh Israr mengatakan, selama Pandemi Covid-19 tahun 2020 kasus pelecehan seksual terbilang banyak dibandingkan tahun sebelumnya.
Hal tersebut di sampaikan langsung Sekertaris Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Muh Israr Jl Jati, Desa Banawa Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah kepada TribunPalu.com, senin (8/3/2021) pukul 10.23 Wita.
"Jumlah kasus pelecehan terhadap anak di Kabupaten Donggala meningkat selama tahun 2020, dengan jumlah total 18 kasus, 7 pelecehan seksual dan 9 pemerkosaan," jelas Muh Israr saat ditemui di Jl Jati Desa Banawa Kabupaten Donggala, Senin (8/3/2021).
Baca juga: Nasihat Maia Estianty untuk Barbie Kumalasari Soal Jodoh: Mindset Diubah, Cari yang Pekerja Keras
Baca juga: Sepekan, 2 Masalah Ini Gagalkan Penerbangan Batik Air
Baca juga: Dinilai Jokowi Efektif Turunkan Kasus Positif, PPKM Skala Mikro Diperpanjang hingga 22 Maret 2021
Baca juga: Indonesia Hadapi Persaingan Teknologi Kecerdasan Buatan, Jokowi: Kayak Space War, Kita Kejar-kejaran
Ia menambahkan, jika meningkatnya kasus pelecehan dan pemerkosaan terjadi di perumahan Huntap (Hunian Tetap) karna prasarana yang tidak memadai.
"Kasus terbayak terjadi di huntara karna tidak memenuhi syarat untuk di tempati maka terjadilah pelecehan seksual tersebut, seperti mengintip di wc lah. Dan pelakunya kebanyakan orang terdekat seperti ayah tiri, tetangga dan keluarga dekat," jelas Muh Israr
Muh Israr mengatakan, Dinas P3A selalu melakukan sosialisasi baik siswa ataupun orang tua mengenai pendidikan seksual untuk mencegah seks bebas dan juga pernikan dini.
"Perkenalan pendidikan seksual tidak hanya di lakukan pada anak yang meranjak dewasa tapi juga kepada keluarga dan orang tua untuk mencegah tingginya pernikan dini dan seks bebas," ucap Muh Israr. (*)