Dinilai Jokowi Efektif Turunkan Kasus Positif, PPKM Skala Mikro Diperpanjang hingga 22 Maret 2021
PPKM Skala mikro diperpanjang hingga 22 Maret 2021 di tujuh provinsi, selama PPKM sebelumnya Jokowi mengatakan adanya dampak positif.
TRIBUNPALU.COM - Kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang mengiringi kebijakan vaksinasi massal terus berlanjut.
Saat ini, pemerintah berfokus pada pembatasan dalam skala mikro.
Berdasarkan hasil evaluasi memberikan hasil yang cukup baik.
Selama PPKM skala mikro tersebut, posko-posko penanganan Covid-19 di tingkat desa dan kelurahan tampak semakin aktif untuk mencegah penularan.
Komunikasi antarwilayah juga berangsur berjalan dengan baik.
Disertai dengan gotong royong antara masing-masing desa dan kelurahan.
Seluruh hal tersebut berujung pada penurunan kasus mingguan.
Dilansir dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, yang diunggah pada Kamis (4/3/2021), Presiden Jokowi menyebutkan dampak positif dari PPKM skala mikro ini.
"Penambahan kasus mingguan di tujuh provinsi, yakni DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Bali kelihatan sekali trennya menurun. Ini sangat bagus," ujar Jokowi.
Berdasarkan sejumlah parameter penanganan pandemi, per 3 Maret 2021 kasus aktif di Indonesia berada pada angka 11,11 persen.
Sementara kasus aktif dunia berada di angka 18,85 persen.
Artinya, kasus aktif di Indonesia masih lebih rendah dari rata-rata kasus aktif dunia.
Demikian halnya dengan rata-rata angka kesembuhan di mana pada waktu yang sama angka kesembuhan di Indonesia berada pada 86,18 persen.
Rata-rata kesembuhan dunia berada di angka 78,93 persen.
Baca juga: Strategi Iman, Aman, Imun untuk Jaga Kesehatan Jiwa dan Tubuh di Masa Pandemi Covid-19
Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata kesembuhan dari Covid-19 di negara kita lebih baik dibandingkan rata-rata kesembuhan dunia.