Lifestyle Palu
Tips Hilangkan Stres Ala Neng Korona: Sehat dengan TikTok dan Selalu Bawa Tas Olahraga
Selain gemar berolahraga, wanita kelahiran Kota Palu 41 tahun lalu ini, juga aktif di media sosial TikTok.
Dia mengaku rangkaian pengalaman jualan, dagang, menjahit, dan mengabdi di TK di usai remaja, justru mematangkan dirinya.
Dia memilih kuliah Universitas Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Palu, di Besusu Barat.
Di kampus ini, Korona cepat beradaptasi. Dia jadi aktivis kampus.
Di semester akhir, dia mengabdi untuk pendidikan anak usia dini dan putus sekolah.
Dia pemukiman warga pedalaman Gunung Salena, Ulujadi, Palu, dia mengabdi.
Saat masih kuliah, dia coba mengamalkan tri-darma pendidikan tinggi.
Penelitian, pengabdi, sekaligus kuliah.
Dan, “kuliah saaya berantakan,” katanya sambil terbahak.
Istilah “kuliah berantakan” merujuk dua fase.
Pertama; dia kuliah selama 14 tahun, dan kedua, dinamika pengabdian-penelitian-pendidikan” berbuah pernikahan dengan Nasution Hi Camang.
Mereka bertemu saat jadi aktivis NGO. Mereka mendirikan Yayasan Komunitas Peduli Perempuan dan Anak.
Namun dari KPPA inilah akses jaringan nasional, regional dan internasional Korona, terbuka.
Dari KPPA dia jadikan laboratorium pendidikan, kepemimpinan, dan ladang pengabdian.
Dia fokus ke anak dan perempuan.
Mereka mendorong satu peraturan daerah tentang partisipasi dan perwakilan perempuan.