Beredar di Facebook Narasi Dokter Rusia Ungkap Covid-19 Tidak Disebabkan oleh Virus? Begini Faktanya

Berita palsu mengenai Covid-19 tidak disebabkan dari virus yang telah dibuktikan dokter Rusia, diunggah seorang pengguna Facebook pada (8/3/2021)

freepik
Illustrasi Covid-19. Berita palsu mengenai Covid-19 tidak disebabkan dari virus yang telah dibuktikan dokter Rusia, diunggah seorang pengguna Facebook pada (8/3/2021) 

TRIBUNPALU.COM - Semakin bertambahnya kasus COVID-19, berbanding lurus dengan banyaknya pesan simpang siur yang beredar di masyarakat. 

Hal tersebut terjadi pada lingkungan sekitar maupun di sosial media. 

Pada 8 Maret 2021, salah satu pengguna Facebook dengan nama pengguna Zekeriyya Genc mengunggah sebuah narasi.

Unggahan tersebut mengatakan bahwa hasil otopsi terhadap jenazah korban Covid-19 yang dilakukan oleh dokter di Rusia telah menemukan bahwa penyakit Covid-19 tidak disebabkan oleh virus.

Pada narasi tersebut menuliskan Covid-19 disebabkan radiasi elektromagnetik 5G.

Narasi tersebut juga menyebutkan bahwa untuk mengobati Covid-19, hanya dibutuhkan aspirin 100 mg, apronic atau parasetamol 650 mg.

Link unggahan facebook Zekeriyya Genc https://archive.ph/vaKKw

Tangkapan Layar berita palsu mengenai Covid-19 tidak disebabkan dari virus yang telah dibuktikan dokter Rusia, diunggah seorang pengguna Facebook pada (8/3/2021)
Tangkapan Layar berita palsu mengenai Covid-19 tidak disebabkan dari virus yang telah dibuktikan dokter Rusia, diunggah seorang pengguna Facebook pada (8/3/2021) (turnbackhoax.id)

Baca juga: Bisa Dapat Pinjaman Bank BRI Tanpa Jaminan, Apa Syarat dan Bagaimana Caranya?

“* Klaim penting * Berita terbaru

_ Berita indah dari dunia …._

Rusia memiliki otopsi kepada pasien Covid-19, penemuan hebat dibuat.

Rusia menjadi negara pertama di dunia, otopsi (post mortem) dari Covid-19 Corpse (post mortem) dan menemukan bahwa Covid-19 bukan virus setelah penelitian yang komprehensif.

Ini adalah penipuan global.

Orang mati “Diperkuat radiasi elektromagnetik 5G (racun)”.

Dokter di Rusia telah melanggar hukum Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam tubuh mereka yang meninggal karena Covid-19 setelah penemuan ilmiah,

dilanggar hukum Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang tidak mengizinkan otopsi untuk mendeteksi otopsi, tetapi Menyebabkan kematian, menyebabkan kematian, menyebabkan kematian, menyebabkan kematian,

menyebabkan pembekuan darah pada pembuluh darah dan saraf bakteri menyebabkan pasien mati karena bakteri ini.

Rusia, “koagulasi intravaskular (trombosis) tidak radang tidak lain, dan mengalahkan virus dengan mengatakan bahwa metode pengobatan adalah peningkatan pengobatan.

Tablet antibiotik

Antiinflamasi dan

Dapatkan antikoagulan (aspirin).

Ini menunjukkan bahwa dimungkinkan untuk meningkatkan penyakit, berita sensasional ini untuk dunia disiapkan oleh otopsi (badan) virus Covid-19 dengan dokter Rusia.

Baca juga: Peringatan Dini Cuaca Minggu 14 Maret 2021: 28 Provinsi Waspadai Hujan Lebat Disertai Angin Kencang

Menurut ilmuwan Rusia lainnya, ventilator dan unit perawatan intensif (YBU) tidak pernah diperlukan. Protokol dampak ini sudah diterbitkan di Rusia.

Orang Cina sudah tahu itu, tetapi tidak pernah menerbitkan laporannya.

Bagikan informasi ini dengan keluarga, tetangga, kenalan, teman, kolega dengan kolega Anda, mereka menyingkirkan rasa takut Covid-19 dan bukan virus, tetapi tidak hanya radiasi 5G.

Alasannya adalah cedera pada orang-orang yang imunitas sangat rendah. Radiasi ini juga menyebabkan peradangan dan hipoksia.

Para korban harus mengambil asprin-100mg dan apronic atau parasetamol 650mg. Kemarin … ??? . Covid-19 menyebabkan pembekuan darah menyebabkan trombosis pada manusia dan menyebabkan koagulasi darah di vena”

Tangkapan Layar berita palsu mengenai Covid-19 tidak disebabkan dari virus yang telah dibuktikan dokter Rusia, diunggah seorang pengguna Facebook pada (8/3/2021)
Berita palsu mengenai Covid-19 tidak disebabkan dari virus yang telah dibuktikan dokter Rusia, diunggah seorang pengguna Facebook pada (8/3/2021) (Tangkapan Layar WHO)

Dilansir dari laman covid19.go.id, berdasarkan hasil penelusuran, tidak ada pernyataan terkait penemuan tersebut di situs resmi pemerintah Rusia.

WHO serta hasil penelitian para ahli juga telah menegaskan bahwa Covid-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2.

Belum ada obat yang dapat menyembuhkan maupun mencegah Covid-19, oleh karena itu WHO mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga jarak, menggunakan masker ketika bepergian, serta menghindari kerumunan.

Lebih lanjut, teknologi 5G telah terbukti tidak berbahaya bagi kesehatan manusia.

Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh pengguna Facebook dengan nama pengguna Zekeriyya Genc tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.

(TribunPalu.com/DindaNalifa)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved