Gejolak Partai Demokrat
Kubu Moeldoko Sebut Kantor Demokrat Dibeli dari Mahar Pilkada, Kubu AHY: Setelah Dipecat Baru Teriak
Menurut Jhoni Allen, hal tersebut diakui sendiri oleh SBY ketika keduanya bertemu sebelum digelarnya KLB Partai Demokrat tandingan.
"Kalau tidak sesuai dengan itu atau ada oknum, ya silakan mengadu ke BPOKK (Badan Pembinaan Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan)," tuturnya.
Sebelumnya, Jhoni Allen Marbun, Sekjen Partai Demokrat kubu Moeldoko, mengungkap hasil pertemuannya dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas pada 16 Februari 2021.
SBY merupakan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat versi Kongres 2020, dengan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Dalam pertemuan itu, menurut Jhoni, SBY membenarkan adanya mahar pilkada yang ditarik dari kader Demokrat di tingkat II, tingkat I, dan DPC.
Seingat Jhoni, hal tersebut disampaikan langsung oleh SBY dalam pertemuan tersebut.
Ia menyebut, SBY mengatakan mahar tersebut digunakan untuk membeli kantor Partai Demokrat di Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat.
"Beliau mengatakan, (mahar Pilkada) membeli kantor di Proklamasi," ungkapnya.
Jhoni Allen pun kaget dan lantas bertanya kepada SBY mengapa selama 10 tahun menjabat sebagai Presiden dari dukungan Demokrat, tidak berkontribusi untuk menyediakan kantor?
"Loh, Bapak dulu Presiden 10 tahun kok enggak mikirin kantor?"
"Kenapa harus keringat dari DPC dan iuran dari fraksi tingkat II, tingkat I?" Tanyanya.
Kubu Moeldoko Berkantor di Rawamangun
Partai Demokrat versi KLB Sumatera Utara menggelar konferensi pers di kediaman Moeldoko, yang sempat diklaim sebagai kantor sementara DPP Partai Demokrat versi KLB Deli Serdang.
Akan tetapi, isu itu ditepis oleh Darmizal sebagai penggagas KLB.
"Tempat ini adalah kediaman pribadi Bapak Ketua Umum Partai Demokrat, yaitu Jenderal TNI Purnawirawan Doktor Haji Moeldoko," kata Darmizal di Jalan Terusan Lembang D54, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (11/3/2021).
Darmizal mengatakan, pihaknya diberi kesempatan memakai kediaman Moeldoko sebagai lokasi sementara, bukan DPP permanen.
Baca juga: Ada Peserta KLB yang Ternyata Sudah Menjadi Kader Partai Lain, Apa Karena Iming-iming Rp 100 Juta?
Baca juga: LIVE STREAMING Detik-detik Lamaran Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah, Tonton di Sini!
Baca juga: 5 Persen Lulusan Politeknik KP Termasuk di Parimo Ditargetkan Menjadi Wirausahawan