All England 2021
Marcus Gideon Ungkap Kejanggalan All England 2021: Padahal Ada 7 False Positive, Kenapa Tidak Adil?
Seakan mewakili rekan sejawatnya, Marcus Gideon memberikan keterangan unggahan yang menjelaskan kejanggalan yang terjadi di All England 2021.
TRIBUNPALU.COM - Pemain ganda putra nomor satu dunia, Marcus Fernaldi Gideon mengungkapkan kekecewaannya terhadap penyelenggara All England dan Badminton World Federation (BWF).
Marcus Gideon mengaku kecewa dengan keputusan tim Indonesia harus mengundurkan diri dari gelaran All England 2021.
Sebelum Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) dan BWF merilis pernyataan, Marcus Gideon dan kawan-kawan lebih dulu melayangkan protesnya kepada penyelenggara All England.
Pemain Indonesia kompak mengunggah logo BWF di akun Instagram masing-masing sebagai bentuk protes.
Mulai dari Kevin Sanjaya, Mohammad Ahsan, Fajar Alfian, Rian Ardianto, Jonatan Christie, Greysia Polii hingga Melati Daeva ikut menyuarakan ketidakadilan tersebut.
Baca juga: BREAKING NEWS: Indonesia Terpaksa Mundur dari All England 2021, Marcus Gideon Cs Kompak Protes BWF
Seakan mewakili rekan sejawatnya, Marcus Gideon memberikan keterangan unggahan yang menjelaskan kejanggalan yang terjadi di All England 2021.
Marcus Gideon mengaku terkejut setelah mendengar kabar seluruh pemain dan staf PBSI harus mundur dari turnamen.
Hal itu lantaran ada satu penumpang pesawat yang satu penerbangan dengan mereka (dari Istanbul ke Birmingham dengan Turkish Airlines) dinyatakan positif Covid-19.
Ditegaskan Marcus Gideon, sebelum penerbangan seluruh tim Indonesia dites dengan hasil negatif.
Bahkan mereka sudah mendapatkan vaksinanasi sebelum berangkat.
Sesampainya di hotel Birmingham pun tes dilakukan lagi dan hasilnya semua negatif Covid-19.
Tim Indonesia merasa keputusan penyelenggara All England ini tidak adil karena ada sebuah kejanggalan yang dirasakan.

Baca juga: Siapa Penumpang yang Bikin Tim Indonesia Dipaksa Mundur dari All England 2021?Ini Kata Ricky Subagja
Marcus Gideon menyebut sebelumnya terjadi penundaan pertandingan babak pertama karena ada tujuh kasus positif Covid-19.
Ketujuh kasus positif adalah asisten pelatih Denmark Thomas Stavngaard, tiga pemain dan satu staf kontingen India, dua pemain Thailand.
Setelah dites kembali, mereka ternyata dinyatakan false positive cases.