Wisata di Sulteng
Wisata Petik Buah Juga Ada di Sigi Sulteng, Kenalkan Ownernya
Ika Purwantini adalah owner alias pemilik Taman Agrowisata Desa Padende, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
TRIBUNPALU.COM, PALU - Pandemi Covid-19 tak menyurutkan bisnis Ika Purwantini yang telah berjalan sejak 2018.
Ika Purwantini adalah owner alias pemilik Taman Agrowisata Desa Padende, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Wanita kelahiran Banyuwangi, 29 April 1981, itu mengelola kebun buah seluas 1 hektare di dataran tinggi Kabupaten Sigi bersama suaminya.
Kebun yang digarap sejak 2018 itu awalnya tidak dibuka untuk umum.
Namun karena banyaknya pengunjung, Ika membuka kebunnya itu untuk umum tanpa memungut biaya.
“Banyak pesepeda yang melintas kemudian singgah sembari mencicipi buah, makanya kami putuskan untuk membuka kebun ini untuk umum,” kata Alumni Institut Pertanian Malang itu kepada Tribun, Rabu (24/3/2021).
Baca juga: Pasangan Duta Pariwisata Cilik Sulawesi Tengah Tahun 2020, Meniti Karir Model Sejak SMP
Baca juga: Begini Rencana Pemkot Palu Kembangkan Pariwisata Melalui Pemberdayaan Masyarakat
Baca juga: Lokasi Likuefaksi Petobo Dijadikan Kawasan Agrowisata, Ini Konsep Wali Kota Hadianto untuk Warga

Hampir semua tanaman buah di kebunnya itu menggunakan bibit dari Taiwan.
Di kebun itu, pengunjung bisa memetik apel langsung dari pohonnya.
Tak hanya apel, di kebun itu juga terdapat semangka, lengkeng, buah naga, pepaya hingga jeruk.
Setiap tanaman buah di kebun itu juga terdiri dari berbagai jenis.
Untuk jeruk terdapat sembilan jenis, yang terunik adalah jeruk Nagami atau Kumquat.
Kumquat adalah satu jenis buah yang termasuk dalam keluarga jeruk.

Sekilas memang sangat mirip dengan jeruk, tetapi jika diperhatikan ada beberapa hal yang menunjukkan ciri berbeda.
“Kalau biasanya daging buah jeruk rasanya manis dan kulitnya pahit, sebaliknya daging buah Nagami cenderung asam sedangkan kulitnya manis dan dapat dikonsumsi langsung,” kata Ika.
Terdapat lima gazebo di kebun tersebut untuk pengujung.
Di tempat itu pengjung bisa juga mencicipi buah yang telah dipetik di kebun maupun yang siapkan di keranjang.
Suplai Buah ke Luar Palu

Hasil panen Taman Agrowisata Palu tak hanya untuk dijual kepada pengunjung saja tapi juga dikirim hingga ke kota hingga provinsi lain.
“Kami juga menyuplai toko modern di Makassar, Pasangkayu, Mamuju dan Balikpapan,” ujar Ika.
Buah-buahan di kebunnya itu diseleksi sebelum dikirim ke alamat tujuan.
“Jadi kami sortir untuk pisahkan buah dijual di tempat ini dan yang dikirim ke luar daerah,” tutur Ika.
Dia menyebutkan, kebunnya itu belum bisa memenuhi permintaan dari daerah lain karena lahannya terbatas.
Ika berencana memperluas lahan kebunnya di daerah sekitar.
Ika dan suaminya juga bekerja sebagai karyawan di perusahaan swasta sehingga jarang berada di kebunnya itu.
"Biasanya malam kami ke sini, kalau pagi atau siang ada anak kami yang berjaga dan juga penjaga kebun," ucap Ika.(*)