Putrinya Ditembak Mati Didepan Sang Ayah, Ibu: Saya Tak Punya Kekuatan Balas Dendam Pada Tentara
Seorang gadis kecil meninggal karena tertembak peluru di pelipisnya di depan mata ayahnya sendiri.
TRIBUNPALU.COM - Seorang gadis kecil meninggal karena tertembak peluru di pelipisnya di depan mata ayahnya sendiri.
Saat itu ayahnya U Soe Oo membelah kelapa dengan parang di Mawlamyine, sebuah kota pelabuhan di sebuah kepulauan kecil di tenggara Myanmar.
Putrinya yang masih berusia 10 tahun meminta potongan pertama kelapa itu.
Saat putrinya Aye Myat Thu sampai di pepohonan yang menjadi penanda batas rumah mereka.
Putrinya terlihat seperti tersandung dan jatuh telungkup.
Potongan kelapa dalam genggamannya juga ikut jatuh.
Tentu saja sang ayah meletakkan parangnya dan mendekati putrinya untuk membantunya berdiri dan menenangkannya.
Tetapi Soe Oo mendapati putrinya lemas dalam pelukannya.
Aye Myat Thu sudah diam seribu bahasa.
Darah keluar dari tubuh gadis kecil itu.
Sekitar pukul 17.30 tanggal 27 Maret, Aye Myat Thu menutup mata untuk selama-lamanya dengan peluru yang menghantam pelipis kirinya.
Diketahui sejak kudeta 1 Februari 2021, Militer Myanmar yang dikenal dengan nama Tatmadaw, telah membunuh, menyerang, dan menangkap ribuan warga.
Hingga saat ini menurut sebuah kelompok pemantau, ada lebih dari 550 orang telah tewas di jalanan dan di rumah mereka oleh Tentara atau petugas polisi.
Dari data The New York Times, 40 korban yang tewas masih anak-anak berusia di bawah 18 tahun.
Data ini dikumpulkan berdasarkan pernyataan medis, rincian upacara pemakaman, dan pengakuan keluarga.