Putrinya Ditembak Mati Didepan Sang Ayah, Ibu: Saya Tak Punya Kekuatan Balas Dendam Pada Tentara

Seorang gadis kecil meninggal karena tertembak peluru di pelipisnya di depan mata ayahnya sendiri.

handover
Jasad Aye Myat Thu, Gadik Kecil berusia 10 Tahun ditembak. 

Banyak korban anak lainnya yang ditembak di kepala dan disaksikan warga.

Seringkali anak-anak dibunuh saat menjalani aktivitas mereka, bermain atau berkumpul bersama keluarga mereka.

“Saya tak punya kekuatan untuk membalas dendam pada Tentara yang membunuh putri saya,” jelas Daw Toe Toe Lwin, ibu dari Aye Myat Thu, dilansir The New York Times.

“Yang bisa saya lakukan hanyalah berharap giliran mereka segera tiba.”

Padahal anggota keluarga Aye Myat Thu tidak aktif secara politik.

Aye Myat Thu adalah anak keempat dari lima bersaudara.

Dua kakaknya merupakan seorang guru dan pemilik salon kecantikan.

Keluarga mereka cukup sederhana, tidak termasuk miskin tapi juga tidak kaya.

Tetapi satu dekade lalu saat reformasi politik dan ekonomi dimulai, keluarganya menerima keuntungan yang memungkinkannya untuk membeli barang mewah seperti ponsel.

Bahkan bisa membuat rekening tabungan pribadi yang aman dari tangan pemerintah.

Kudeta di Myammar

Dikutip dari Aljazeera, krisis politik Myanmar bermula ketika muncul tuduhan kecurangan Pemilu November 2020. Terjadi silang sengketa di antara kelompok politik sipil di Myanmar.

Parlemen Myanmar yang baru terpilih dijadwalkan bertemu untuk pertama kalinya pada Senin (1/2/2021).

Namun berbarengan muncul isu ancaman militer untuk melakukan kudeta atas tuduhan penipuan pemilih yang tidak berdasar dalam pemilihan November 2020.

Pada Kamis, panglima tertinggi militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing mengancam akan menghapus konstitusi.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved