Kondisi Terkini Flores Timur, NTT Pasca Diterjang Banjir Bandang : Akses Evakuasi Terhambat

Kondisi terkini Flores Timur, Nusa Tenggara Timur yang terdampak banjir bandang.

Editor: Imam Saputro
Handover
Bencana banjir bandang di Waiwerang Pulau Adonara, Floers Timur - NTT 

Tinjauan Kepala BNPB

Kepala BNPB tinjau pengungsian korban banjir di Lembata.

Ia mengunjungi korban yang dirawat di rumah Sakit.

Doni Monardo, juga mengunjungi kondisi tempat pengungsian dan dapur umum.

Ia juga menanyakan kepada warga pengungsian perihal kesulitan dan pendistribusian makanan di dapur umum.

Selain itu, dia juga meninjau lokasi terdampak Desa Lewotolok, yang menjadi desa terparah.

Lokasi desa yang sulit masih menjadi hal yang membuat minimnya proses evakuasi.

Instuksi Presiden, pembukaan jalan yang terputus.

Akses jalan di lokasi terdampak cukup memprihatinkan.

Karena, belum ada upaya untuk membersihkan material lumpur 30-40 cm.

Dengan kondisi ini tentu memberatkan para warga yang akan melintas, dan mobilisasi barang yang akan dibawa ke desa terdampak.

Sampai saat ini, baru ada 3 alat berat yang disiapkan Pemkab Flores Timur.

Kendala yang dihadapi adalah tidak memadainya alat berat untuk membersihkan material tersebut.

Karena, untuk membawa alat berat menuju ke desa terdampak tidak ada alat angkut yang memadahi.

Bupati Flores Timur, Anton Gege Hadjon menjelaskan terkait hal tersebut

"Yang paling dibutuhkan saat ini adalah alat berat, itu yang kita minta sejak hari pertama.

Namun, kita semua tahu bencana ini juga menyebabkan terputusnya jalan

Laut juga tidak bersahabat," jelasnya. 

Terbatasnya alat dan terputusnya akses jalan menyebabkan terhambatnya distribusi.

Selain akses transportasi dan jalan yang masih terhambat, akses untuk menuju desa yang terdampak juga belum terbuka.

Hal itu menghambat proses evakuasi dan menghambat penyaluran logistik.

Kesulitan Proses Evakuasi

Ibukota Kabupaten menuju lokasi alat transportasi yang bisa digunakan adalah kapal laut.

Sedangkan, saat ini kapal laut belum diijinkan untuk berjalayar ke Pulau Adonara.

Lokasi bencana ada beberapa jalan yang putus, dan jembatan yang putus.

Namun, saat ini Pemerintah telah melakukan perbaikan dengan jalan darurat sementara.

Berupa jembatan dari kayu, untuk memudahkan pergerakan barang dan manusia.

Pihak BNPB Pusat telah mengirimkan 3 helikopter yang akan memberikan bantuan.

Namun, yang menjadi penghambat adalah pelabuhan disana kurang memadahi untuk didiami kapal kapal besar.

Sehingga untuk mengangkut kendaraan berat untuk membersihkan lumpur-lumpur.

Dibutuhkan saat ini cara membawa kendaraan berat ke Pulau Adonara untuk pembersihan material.

Ada beberapa alat berat milik swasta namun ,jumlah nya sangat terbatas.

Menteri Sosial sudah berkoordinasi untuk mengirimkan kapal yang dapat mengangkut material.

Bantuan yang masih dibutuhkan dapur-dapur umum blum terbangun dengan baik, hingga saat ini pengungsi masih belum tercukup makanan.

Hingga malam tadi, ratusan pengungsi mendapat pasokan makanan dari warga-warga sekitar dan pemerintah.

Pemerintah juga berjanji untuk memenuhi kebutuhan logistik dan seluruh kebutuhan warga.

(TribunPalu.com/DindaNalifa)

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved