LPKA Kelas II Palu
Mengintip Suasana Tahanan Anak di Palu, Layaknya Taman Bermain, Tiap Kamar Diberi Nama Superhero
Suasana LPKA Kelas II Palu juga tak seseram tahanan yang kerap digambarkan dalam film maupun gambar-gambar beredar di media sosial.
Walaupun kamarnya berukuran 4x10 meter, tetapi tak ada ranjang di dalam kamar.
Mereka tidur hanya beralaskan kasur.

Kepala LPKA Kelas II Palu Irpan menyebutkan, saat penghuni lembaganya itu melebihi kapasitas.
“Maksimal tiap kamar itu 10 orang,” kata pria kelahiran Lampung tersebut.
Dia berharap, pemerintah setempat tetap memperhatikan anak binaan di LPKA dengan memberikan sarana memadai.
“Bagaimanapun juga, mereka ini adalah anak-anak kita, mereka juga tetap membutuhkan perhatian, minimal mereka diberi dipan berlantai dua sehingga tidak tidur melantai,” ucap Irpan kepada TribunPalu.com.
Aktivitas Anak Binaan

Aktivitas anak binaan di LPKA Kelas II Palu sangat padat.
Mulai dari pramuka, baca tulis Al-Quran, marawis dan pendidikan kesetaraan dan formal.
Untuk setiap kegiatan, LPKA Kelas II Palu mendatangkan pelatih difasilitasi Pemprov Sulawesi Tengah.
Sedangkan baca tulis Alquran dari Kemenag dan Rumah Dua Jari.
Pelatih Mawaris merupakan mahasiswa dari Universitas Tadulako (Untad).
Sanggar Kegiatan Belajat (SKB) Kasil Tuvu menjadi pembina untuk pendidikan kesetaraan dan formal anak.
Sayangnya, belum ada tenaga ahli untuk mendukung psikologis anak.
“Kami tetap mengembangkan dan memberikan fasilitas anak agar mereka bisa kreatif, termasuk dinding di tempat ini semuanya dikerjakan mereka,” kata Irpan.(*)