Reshuffle Kabinet
Yasonna Dinilai Paling Layak Diganti, Refly: Bagi Kekuasaan Dia Sangat Workable
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly dinilai sebagai menteri yang layak diganti di tengah isu reshuffle kabinet.
TRIBUNPALU.COM - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (MenkumHAM) Yasonna Laoly dinilai sebagai menteri yang layak diganti di tengah isu reshuffle kabinet.
Hal tersebut berdasarkan rilis hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO).
Pakar hukum tata negara Refly Harun mengomentari soal adanya isu reshuffle pekan ini.
Menurut Refly, selama ini ada menteri yang sebenarnya layak diganti namun tetap dipertahankan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ia menyebut nama Yasonna Laoly sebagai contoh menteri yang persepsinya negatif, tetapi tidak diganti.
Baca juga: Ngabalin Sebut Ada Reshuffle Kabinet Pekan Ini, Pengamat: Artinya Jokowi Gagal Dong
Baca juga: Meski Dianjurkan, Makan Makanan Manis saat Buka Puasa Ramadhan Harus Tetap Dibatasi, Ini Alasannya
Baca juga: Sepanjang Jl Soekarno-Hatta Dipasangi Papan Larangan Buang Sampah Sembarang
Refly mengatakan hal tersebut dikarenakan Yasonna Laoly dianggap berguna dan memiliki kinerja yang baik oleh penguasa.
"Sebagai contoh Yasonna Laoly, masyarakat selalu melihat persepsinya negatif, tetapi bagi kekuasaan dia sangat workable. Paling tidak dalam sengketa Golkar dan PPP dia sangat berjasa 'memenangkan' faksi PPP dan faksi Golkar yang pro pemerintah," katanya dilansir dari kanal YouTube Refly Harun, Rabu (14/4/2021).
Dikutip dari KompasTV, data menteri layak digantikan dirilis berdasarkan survei yang digelar pada 10 Maret hingga awal April 2021.

Survei yang melibatkan 1.200 responden tersebut, memiliki tingkat akursi data 97 persen dan margin eror 2,5 persen.
Nama Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, dan Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, masuk lima besar daftar menteri layak reshuffle.
Berikut 15 menteri layak reshuffle menurut IPO:
1. Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly (54,06%);
2. Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah (46%);
3. Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali (41,2%);
4. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Tjahjo Kumolo (34%);