Larangan Mudik Lebaran
Larangan Mudik Lebaran, Bus Borlindo Taksir Kerugiannya Capai Rp 200 Juta
Kerugian dari larangan mudik lebaran sangat dirasakan angkutan darat di Sulawesi Tengah.
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Ketut Suta
TRIBUNPALU.COM, PALU - Kerugian dari Larangan Mudik lebaran sangat dirasakan angkutan darat di Sulawesi Tengah.
Termasuk PO Borlindo rute Palu-Makassar yang berkantor di Jl Wr Supratman, Kelurahan Kamonji, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu.
Pelaksana Bus Antarkota Antarprovinsi Borlindo Mohamad Rafi mengatakan, seharusnya terjadi peningkatan penumpang jelang mudik lebaran.
Di waktu itulah moda transportasi massal meraup omzet tinggi.
Baca juga: Pesan Serda Setyo Wawan Kru KRI Nanggala-402: Saat Kapalmu Nyelam, Berarti Kamu Sudah Mati
Baca juga: Fakta Terkini Kepala BIN Papua Gugur Ditembak KKB, Jenazah Sudah Berhasil Dievakuasi
Rafi memprediksi, kerugian perusahaannya itu mencapai ratusan juga akibat Larangan Mudik.
"Kalau seperti kemarin penumpang penuh itu bisa capai Rp 18 juta, jadi kalau berhenti operasi selama larangan mudik, ya kurang lebih Rp 200 juta hilang," kata ujar Arif kepada wartawan TribunPalu.com, Senin (26/4/2021).
Transportsi Bus Borlindo akan mulai berhenti beroperasi 4 Mei 2021.
"Kemungkinan kami beroperasi kembali dua hari setelah larangan itu," ujar Arif.
Meski demikian ia tetap mendukung kebijakan dari pemerintah di tengah pandemi Covid-19.
Bus doubel deck atau tingkat dua, milik PT Borlindo Jaya Mandiri, rute Palu-Makassar dan sebaliknya, resmi launching di Kota Palu, Rabu (17/3/2021).(*)