Kasus Covid-19 Sempat Stabil, Satgas Covid-19 Tetap Larang Mudik dan Ajak Warga Jaga Prokes

Kasus positif Covid-19 di Indonesia sempat mengalami kestabilan. Nmaun bukan berarti warga bisa leluasa untuk melakukan mobilitas secara masif.

Editor: Imam Saputro
Istimewa via Tribunnews.com
FOTO ILUSTRASI: Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito sedang menjelaskan terkait larangan mudik lebaran 2021. 

Meski Kasus Positif Sempat Stabil, Satgas Covid-19 Tetap Larang Mudik dan Ajak Warga Jaga Prokes

TRIBUNPALU.COM - Koordinator tim pakar dan juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan kasus kematian di Indonesia mengalami kestabilan.

Hal itu diungkapkannya saat konferensi pers yang disiarkan secara live oleh YouTube Sekretariat Presiden.

Ia mengatakan, Indonesia berhasil mempertahankan angka kematian Covid-19 selama dua bulan terakhir, sejak awal Februari 2021.

"Kasus kematian di Indonesia akibat Covid-19 sebesar 2,7 persen, bertahan selama dua bulan terakhir sejak awal Februari 2021," ujar Prof Wiku.

Lebih lanjut, Prof Wiku membeberkan data kasus aktif sebanyak 6,1 persen dan kasus sembuh sekitar 91,2 persen.

Dengan adanya kesembuhan yang mencapai angka tersebut, pemerintah berharap ini menjadi motivasi agar prosentase kematian semakin menurun.

"Semoga ini bisa menjadi motivasi kita bersama untuk menurunkan angka kematian di Indonesia," sambungnya.

Baca juga: Jelang Mudik Idul Fitri, Pemerintah Terbitkan Aturan Ini Untuk Meminimalisir Penyebaran Covid-19

Baca juga: 4 Hari Jelang Larangan Mudik, Pintu Keberangkatan Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu Lengang

Prof Wiku mengaku pihaknya mengalami kesulitan untuk menurunkan kasus kematian di Indonesia.

Hal ini dikarenakan penurunan angka kematian hanya terjadi bila setiap kasus positif baru bisa disembuhkan semua.

"Ini menjadi kesulitan kami. Jika ingin menurunkan kasus kematian, maka kasus positif Covid-19 harus bisa sembuh semua," ungkapnya dalam konferensi pers tersebut.

Lebih lanjut ia menekankan jika program vaksinasi yang diselenggarakan oleh pemerintah belum tentu bisa membuat tubuh kebal virus.

"Vaksinasi bukanlah hal ajaib. Sehingga harus tetap menjalankan protokol kesehatan setiap hari," ujarnya.

Hingga saat ini, Indonesia memiliki stok vaksin sebanyak 4,9 juta dosis dari AstraZeneca usai dikirim kembali Senin (26/4/2021) malam sebanyak 3.8 juta dosis.

"Masyarakat tak perlu khawatir, saat ini kita dapat tambahan vaksin 3,8 juta yang baru tiba semalam. Sehingga stok vaksin dari AstraZeneca saat ini sebanyak 4,9 juta," ujar Prof Wiku.

Baca juga: 2 Tahun Gagal Mudik, Fauzan: Tahun Ini Harus Pulang Apapun Resikonya

Baca juga: Berikut Daftar Maskapai Tak Beroperasi di Bandara Palu Selama Larangan Mudik

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved