Puasa Sunnah Syawal 6 Hari Harus Dimulai di Tanggal 2 Syawal? Berikut Penjelasan Buya Yahya
Setelah menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan, ada puasa lainnya yang dikerjakan umat muslim di bulan Syawal.
TRIBUNPALU.COM - Setelah menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan, ada puasa lainnya yang dikerjakan umat muslim di bulan Syawal.
Ibadah tersebut adalah puasa sunnah syawal yang dilaksanakan selama enam hari.
Apakah puasa sunnah syawal selama enam haru harus langsung dikerjakan di tanggal 2 Syawal? berikut penjelasan Buya Yahya.
Mengerjakan puasa sunnah Syawal memiliki keutamaan yang besar.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim ra, disebutkan bahwa berpuasa selama enam hari setara dengan berpuasa selama setahun penuh.
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim, no. 1164).
Baca juga: Israel Panik Sistem Iron Dome Mulai Rapuh, 6.000 Roket Hamas Siap Teror Kota Tel Aviv
Baca juga: Mulai Hari Ini Kebijakan Baru WhatsApp Berlaku, Apakah WhatsApp akan Hilang dari HP jika Menolak?
Baca juga: Cerita Unik di Selama Larangan Mudik Lebaran 2021, Paling Heboh Pemudik Sembunyi di Bak Truk
Puasa Syawal merupakan ibadah puasa sunnah yang dikerjakan selama 6 hari di bulan Syawal.
Dalam praktiknya, sebagian orang ada yang langsung mengerjakan ibadah puasa ini pada hari raya Idul Fitri ke-2, atau pada tanggal 2 Syawal.
Lantas, haruskah demikian?
Kapan waktu baik mengerjakan ibadah puasa sunnah Syawal?
Persoalan ini rupanya pernah dibahas oleh Buya Yahya dalam sebuah kajian yang diunggah di YouTube Al-Bahjah Tv.
Berikut adalah rangkuman penjelasan BUya Yahya seperti dikutip Serambinews.com dalam tayangan Video YouTube Al-Bahjah Tv berjudul Bolehkah Puasa Sunnah Syawal 6 Hari.
Waktu mengerjakan puasa sunnah Syawal
Buya Yahya menjelaskan, dalam mazhab Imam Syafi'i, puasa sunnah Syawal sangat dikukuhkan dikerjakan pada tanggal 2 Syawal, dan dikerjakan berurutan selama 6 hari.
Baca juga: Satgas Nemangkawi: 2 Anggota KKB yang Tewas Adalah Komandan Lesmin Waker dan Ajudannya
Baca juga: Mimpi Buruk Israel Hadapi 30 Ribu Prajurit Brigade Al Qassam, Alat Perang Canggih jadi Tak Berguna
Baca juga: Daftar Perang Besar Paling Singkat Sepanjang Sejarah, Ada Hanya 38 Menit
berikut tayangan video penjelasan lengkap Buya Yahya soal waktu pengerjaan puasa sunnah Syawal.
"Penjelasan dari Faatbaahu Sittan, puasa 6 Syawal itu disunnahkan, menurut Imam Syafi'i disunnahkan di atas sunnah sangat dikukuhkan, jika ditanggal ke-2 berurutan sampai tanggal ke-6. Itu dalam mazhab Imam Syafi'i radhiallahu 'anhu," kata Buya Yahya.
Tapi, lanjutnya, ada ikhtilaf pendapat ulama lainnya yang berbanding terbalik dengan mazhab Imam Safi'i.
Menurut Imam Maliki, makruh apabila langsung memulai puasa sunnah Syawal setelahnya hari raya pertama Idul Fitri atau pada tanggal 2 Syawal.
Ini karena dikhawatirkan, puasa sunnah Syawal menjadi sebuah kewajiban sehingga dianggap bisa memberatkan orang.
"Jadi kalau Anda kenal yang Mazhab Maliki, tidak langsung (puasa) hari ke-2, 3, 4 nanti," lanjut Buya Yahya.
Lalu, apakah pengikut Mazhab Imam Syafi'i boleh jika tidak langsung mengambil puasa sunnah Syawal pada tanggal 2 Syawal?
Dikatakan Buya Yahya, boleh mengerjakan puasa sunnah Syawal kapan saja selagi masih dalam bulan Syawal.
Akan tetapi, mengerjakan langsung setelah tanggal 1 Syawal merupakan sunnah diatas sunnah.
"Menurut apa yang saya ketahui, menurut Imam Syafi'i dijelaskan, setelah hari raya, lebaran sehari, kemudian puasa lagi," terangnya.
"Kalaupun kita orang Mazhab Imam Syafi'i, pengen puasanya nanti setelah tanggal 7 saja deh, boleh ga masalah dan tidak dikatakan tidak sunnah dalam Mazhab Syafi'i," pungkasnya.(*)
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Haruskah Puasa Sunnah Syawal 6 Hari Dimulai Langsung di Tanggal 2 Syawal? Ini Penjelasan Buya Yahya