Adil Fadilah Bulqini Dirut PT Kimia Farma Diagnostika yang Dipecat Erick Thohir, Harta Capai Rp 3 M
Adil Fadilah Bulqini Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostika yang baru saja dipecat Menteri BUMN Erick Thohir
TRIBUNPALU.COM - Adil Fadilah Bulqini Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostika yang baru saja dipecat Menteri BUMN Erick Thohir.
Selain mengulas sosol Adil Fadilah Bulqini , berikut juga daftar kekayaannya yang mencapai Rp 3 Miliar.
Adil Fadilah Bulqini ditunjuk sebagai orang nomor satu di PT Kimia Farma Diagnostika sejak rapat umum pemegang saham (RUPS) pada 12 Maret 2015.
Adil Fadilah Bulqini merupakan seorang apoteker jebolan Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung.
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Profil Direksi Kimia Farma Diagnostika yang Dipecat Erick Thohir'
Sementara gelar magisternya didapatkan pada tahun 2012.
Sebagai seorang pejabat, Adil Fadilah Bulqini juga wajib melaporkan harta kekayaannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dalam bentuk Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), diketahui jumlah harta kekayaan milik Adil Fadilah Bulqini.
Ternyata, Adil Fadilah Bulqini memiliki harta kekayaan sebesar Rp 3.139.204.874 per 3 Februari 2021.
Aset berupa satu bidang tanah dan bangunan menyumbang sebagian harta kekayaan milik Adil Fadilah Bulqini, yaitu Rp 1,7 miliar.
Berturut-turut, ia memiliki aset berupa harta bergerak lainnya Rp 72.250.000, kas dan setara kas Rp 555.954.874, serta harta lainnya Rp 508.500.000.
Aset lain yang dimiliki Adil Fadilah Bulqini adalah dua unit mobil dan satu unit motor senilai Rp 302.500.000.
Baca juga: Gaza Makin Memanas, Joe Biden Telepon Mahmoud Abbas: Menentang Penggusuran Warga Palestina
Baca juga: Terungkap Penyebab Negara Arab Diam saat Konflik Israel-Palestina: Disogok Persenjataan Kelas 1
Selengkapnya, berikut daftar harta kekayaan Adil Fadilah Bulqini, Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostika:
A. TANAH DAN BANGUNAN Rp 1.700.000.000
1. Tanah dan Bangunan Seluas 160 m2/208 m2 di BANDUNG, HASIL SENDIRI Rp 1.700.000.000
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp 302.500.000
1. MOTOR, HONDA BEAT MATIC Tahun 2015, HASIL SENDIRI Rp 7.500.000
2. MOBIL, TOYOTA CAMRY 2.5 G Tahun 2014, HASIL SENDIRI Rp 175.000.000
3. MOBIL, TOYOTA AGYA 1.2 G A/T Tahun 2019, HASIL SENDIRI Rp 120.000.000
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp 72.250.000
D. SURAT BERHARGA Rp ----
E. KAS DAN SETARA KAS Rp 555.954.874
F. HARTA LAINNYA Rp 508.500.000
Sub Total Rp 3.139.204.874
HUTANG Rp ----
TOTAL HARTA KEKAYAAN Rp 3.139.204.874
Dipecat langsung Erick Thohir

Kementerian BUMN mengambil langkah tegas dengan memecat seluruh direksi PT Kimia Farma Diagnostika (KFD).
KFD sendiri merupakan anak usaha PT Kimia Farma Apotek yang sahamnya dimiliki BUMN farmasi, PT Kimia Farma (Persero) Tbk.
Pemecatan kepada seluruh direksi PT Kimia Farma Diagnostika dilakukan usai terungkapnya kasus penggunaan alat rapid test antigen bekas pakai di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, beberapa waktu lalu.
Menteri BUMN Erick Thohir turun langsung dalam menangani kasus ini dan mengeluarkan surat pemecatan kepada seluruh direksi KFD.
Termasuk salah satunya adalah Dirut PT Kimia Farma Diagnostika, Adil Fadilah Bulqini.
Erick menegaskan, apa yang terjadi di Kualanamu adalah persoalan yang mesti direspons secara profesional dan serius.
Setelah melakukan penilaian secara terukur dan berlandaskan semangat good corporate governance, langkah pemecatatan seluruh direksi PT Kimia Farma Diagnostika (KFD) harus diambil.
"Setelah melakukan pengkajian secara komprehensif, langkah (pemberhentian) ini mesti diambil. Selanjutnya, hal yang menyangkut hukum merupakan ranah dari aparat yang berwenang," kata Erick Thohir dalam keterangan pers.
Menurut Erick Thohir, seluruh BUMN terikat pada kesepakatan bersama untuk bertindak profesional sesuai dengan core value yang dicanangkan, yakni amanah, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif.
Namun, apa yang terjadi pada kasus Kualanamu dinilai bertentangan dengan core value tersebut.
"Karena memang sudah tak sejalan dengan core value tersebut, maka tidak memandang siapa dan apa jabatannya, maka kami persilakan untuk berkarier di tempat lain," kata Erick Thohir.
Erick Thohir menjelaskan, ada kelemahan secara sistem yang membuat kasus antigen bekas dapat terjadi, dan ini berdampak luas bagi kepercayaan masyarakat.
Sebagai perusahaan layanan kesehatan, rasa kepercayaan yang diperoleh dari kualitas pelayanan menjadi hal yang tak bisa ditawar.
"Akumulasi dari seluruh hal tersebut membuat kami berkewajiban untuk mengambil langkah ini.
Ini bukan langkah untuk menghukum, tapi langkah untuk menegakkan dan memastikan, seluruh BUMN punya komitmen untuk melayani, melindungi, dan bekerja untuk kepentingan masyarakat," kata Erick Thohir.(*)
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Sosok Adil Fadilah Dirut PT Kimia Farma Diagnostika yang Dipecat Erick Thohir, ini Harta Kekayaannya