Setia Dukung Palestina, Indonesia Ternyata Rutin Impor Produk Israel, Nilainya Miliaran Rupiah
Indonesia telah menyatakan setia mendukung Palestina dalam menyikapi konflik dan pertumpahan darah di Jalur Gaza.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo baru-baru ini mengeluarkan pernyataan tersebut lewat Twitter.
"Indonesia mengutuk keras serangan Israel yang menelan ratusan korban jiwa, termasuk wanita dan anak-anak.
Presiden Soekarno - Kisah Soekarno dan Hatta Tolak Mentah-mentah Rayuan Israel Minta Pengakuan Kemerdekaan (Dok. Kompas/Song)
"Agresi Israel harus dihentikan," tulisnya dalam bahasa Inggris seperti dikutip dari Twitter @jokowi, Sabtu (15/5/2021).
Indonesia strongly condemns Israeli’s attacks which has resulted in the loss of lives of hundreds, including women and children. Israel aggression must be put to a stop.— Joko Widodo (@jokowi) May 15, 2021
Kecaman Indonesia terhadap Israel rupanya telah mendarah-daging sejak era pemerintahan Soekarno.
Ya, sejak Indonesia merdeka, Israel telah mencari celah agar bisa menjalin hubungan diplomatik.
Tetapi rayuan itu tak mempan.
Presiden Pertama RI Soekarno dengan tegas menolak rayuan Israel.
Dilansir dari Intisari Online, Israel sendiri kala itu merayu Indonesia dengan memberikan pengakuan kemerdekaan.
Atas anjuran dari Dewan Liga Arab pada 18 November 1946, selain negara-negara muslim, Israel memberi pengakuan kedaulatan Indonesia.
Hal itu dilakukan Israel dengan harapan Indonesia akan melakukan hal yang sama.
Tak cukup sampai di situ, saat Belanda mengakui kedaulatan Indonesia pada 1949, Israel kembali bermulut manis.
Perdana Menteri David Ben Gurion yang menjabat kala itu mengirimkan telegram kepada Presiden Soekarno berisi ucapan selamat.
Selain itu, pada 1950, Menteri Luar Negeri Moshe Sharett mengirim telegram ke Hatta.