Korsel Jalankan Proyek Antisipasi Kiamat, 100 Ribu Benih Disimpan di Ruangan Tahan Ledakan Nuklir

Korse mulai menjalankan proyek antisipasi kiamat. Diketahui Korsel telah menyimpan ratusan ribu benih untuk berjaga-jaga apabila kiamat terjadi.

Handover
Ilustrasi Kiamat 

TRIBUNPALU.COM – Korea Selatan mulai menjalankan proyek antisipasi kiamat.

Diketahui Korsel telah menyimpan ratusan ribu benih untuk berjaga-jaga apabila kiamat terjadi.

Benih-benih itu diharapkan bisa digunakan dalam menghadapi kepunahan tanaman di kemudian hari.

Para peneliti pun telah mengeluarkan peringatan soal kemungkinan tanaman tidak dapat dilihat lagi di muka bumi.

Ada berbagai macam faktor yang menyebabkan hal tersebut bisa terjadi.

Mulai dari terus meningkatkan populasi manusia, hingga kegiatan-kegiatan yang menyebabkan penggundulan hutan.

Baca juga: Ratusan Pelanggar Prokes Terjaring Operasi Yustisi di Luwuk Banggai

Baca juga: Jelang Putusan Kasus Qidam, Warga Bakar Lilin di Depan Pengadilan Negeri Palu

Baca juga: Rapat Bahas Workshop MaCPLAM, Reny A Lamadjido Minta Panitia Saling Menasehati

Korea Selatan menyimpan sekitar 5000 benih spesies tanaman liar di terowongan bawah tanah.

Terowongan tersebut dirancang aman dari ledakan nuklir, perubahan iklim, hingga bencana alam.

“Pusat Gudang Benih Arboretum Nasional Baekdudaegan memelihara hampir 100.000 benih dari 4.751 spesies tanaman liar yang berbeda.

Tujuannya untuk memastikan mereka (tanaman) tidak musnah karena ‘peristiwa apokaliptik’,” kata Lee Sang-yong, pemimpin fasilitas tersebut dikutip dari AFP.

Ia mengatakan Pusat Gudang Benih Arboretum Nasional Baekdudaegan merupakan salah satu dari dua fasilitas serupa di dunia.

Fungsinya tidak seperti bank benih, di mana sampel disimpan dan ditarik secara teratur untuk berbagai kepentingan.

Namun dimaksudkan untuk penyimpanan permanen, atau sarana terakhir sebagai upaya untuk mencegah kepunahan.

Bungker itu juga ditetapkan sebagai instalasi keamanan oleh Badan Intelijen Nasional Korea Selatan.

Fasilitas tersebut dikelilingi pagar kawat dan puluhan kamera, yang pengambilan gambarnya dibatasi dan serta diawasi polisi.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved