Pilpres 2024
Sebut Hanya Prabowo dan Airlangga Layak Jadi Capres, Natalius: Pak Anies Tolong Jaga DKI
Wacana mengenai pasangan capres dan cawapres yang akan berlaga di Pilpres 2024 terus bermunculan.
TRIBUNPALU.COM - Wacana mengenai pasangan capres dan cawapres yang akan berlaga di Pilpres 2024 terus bermunculan.
Setelah beredar isu mengenai kolaborasi Prabowo Subianto dan Puan Maharani, kini muncul wacana lainnya yaitu Prabowo Subianto berpasangan dengan Airlangga Hartarto.
Selain itu nama seperti Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo juga sering disebut berpotensi maju sebagai pasangan di Pilpres 2024 nanti.
Mantan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai juga memiliki pandangan tersendiri mengenai figur yang layak maju sebagai capres.
Baca juga: Jadwal dan Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Thailand di SCTV dan Mola TV, Kamis 3 Juni 2021
Baca juga: Siapa Itu Lea Ciarachel? Aktris Belia Pemeran Istri Ketiga yang Kini Didepak dari Suara Hati Istri
Baca juga: Apa Itu Fotosintesis? Ketahui Pengertian, Proses, dan juga Manfaatnya bagi Kehidupan
Melalui cuitan di media sosial Twitter, Natalius menyebut dua nama yang dinilai layak berlaga di Pilpres 2024.
Kedua figur tersebut adalah Prabowo Subianto dan Airlangga Hartarto.
Sementara Anies Basewedan sebagai salah satu tokoh dengan elektabilitas tinggi saat ini diminta Natalius untuk tetap memimpin DKI Jakarta.
“Kami orang timur to the point saja. Di Republik ini hanya 2 yang Kompeten jadi Presiden 2024: Prabowo S & Airlangga H. Bu Puan, AHY, Cah Imin, Zul, Tito, Gatot punya hak tapi lebih tepat jadi Cawapres. Pak Anies sabar tolong jaga DKI dari pada jatuh ditangan org yg salah, nanti 2029 ok. ,” tulis Natalius di akun Twitternya, Rabu (2/6/2021).
Sebagai ASN (aparat sipil negara) di Kementerian Tenaga Kerja, Pigai mengaku memiliki kompetensi untuk merumuskan tentang pemimpin negara karena merasa memiliki kemampuan teori dalam hal itu.
“Jadi saya bukan hanya asal berpendapat, tetapi merumuskan berdasarkan teori yang saya kuasai,” ucap Pigai.
Menurutnya, teori tentang pemimpin negara dan pemimpin partai politik memiliki banyak kesamaan.
“Yang membedakan hanya loyalitasnya. Pemimpin negara loyal kepada rakyat sementara pemimpin parpol loyal kepada partainya,” ungkap Pigai.
Selain itu ada beberapa alasan mengapa Pigai menyorongkan kedua tokoh itu yang paling pantas menjadi capres.
Ia melihat dari knowledge, skill, dan attitude (KSA).
Dari sisi knowledge, Pigai melihat pengetahuan dan wawasan Airlangga dan Prabowo cukup mumpuni.
“Mereka ini punya wawasan nasional dan internasional. Mereka paham betul lanskap internasional. Bahkan pendidikan formal keduanya juga sangat bagus. Ini tak bisa dibantah karena sangat mumpuni,” tutur Pigai.
Baca juga: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem BMKG, Kamis 3 Juni 2021: Jabar Waspada Hujan Petir dan Angin Kencang
Baca juga: Tak Hanya Melatih Fisik, Pelatih Persib Robert Alberts Juga Fokus Tingkatkan Mental Pemainnya
Baca juga: Meski Kalah di Dua Laga Ujicoba, Timnas Indonesia Tetap Optimis Hadapi Thailand
Kemudian jika dilihat dari sisi skill, terutama kemampuan keduanya dalam memimpin juga sudah terbukti di lapangan.
“Syarat skills ini bisa dilihat dari bagaimana pengalaman dan perjalanan karier politik keduanya di organisasi dan pemerintahan.
Ketrampilan mereka memimpin parpol sebagai ketua umum dan memimpin negara sebagai menteri juga sangat baik. Intinya, jam terbang keduanya dalam pengelolaan negara sangat tinggi,” ujar Pigai.
Terakhir, apabila dilihat dari attitude mereka juga sangat layak dan tidak meragukan.
Mulai dari kompetensi budaya kerja, cara kerja dan kompetensi sosial dan profesionalnya juga sudah pantas.
Nilai-nilai profesionalisme itu menurut Pigai dimiliki oleh Airlangga dan Prabowo.
“Kesetiaan mereka pada rakyat dan negara sudah teruji. Ini hubungannya dengan attitude tadi. Jadi bagaimana komitmen mereka untuk mewujudkan tujuan negara, secara profesional dan penuh kedisiplinan sudah terlihat selama menjadi menteri,” kata Pigai.
Sementara untuk calon-calon lain seperti Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo, Puan Maharani, Zulkifli Hasan dan Anies Baswedan, bagi Pigai, kompetensi mereka dari perspektif KSA, saat ini hanya pas untuk tingkat Wakil Presiden saja.
“Pemimpin negara atau Presiden itu tidak hanya sekedar coba-coba. Tapi harus dijabat oleh orang yang sudah khatam di pemerintahan, dan bagaimana memimpin negara dan bangsa ini,” tambah Pigai.
Dari unsur tersebut, ia melihat hanya Airlangga dan Prabowo yang pantas menduduki posisi itu.
“Semua unsur-unsur pemimpin negara ada pada Airlangga dan Prabowo. Apakah kedua tokoh itu akan disandingkan sebagai presiden dan wakil presiden silahkan saja. Itu terserah proses politik yang ada,” tegas Pigai.
Sebagai seorang yang juga telah khatam di bidang pengembangan sumber daya manusia di Kementerian Tenaga Kerja, Pigai mengaku hanya ingin memberikan masukan.
“Saya hanya ingin membantu dan menyampaikan aspirasi dan pendapat saya berdasarkan bidang keilmuan yang saya miliki. Silahkan tokoh partai dan masyarakat mempertimbangkan masukan saya ini,” pungkas Pigai. (*)
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id