Prakiraan Cuaca
Peringatan Dini Cuaca Ekstrem BMKG, Jumat 4 Juni 2021: Sulteng Waspada Hujan Disertai Angin Kencang
Berikut peringatan dini cuaca ekstrem di sejumlah wilayah berdasarkan rilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Jumat (4/6/2021).
TRIBUNPALU.COM - Berikut ini peringatan dini cuaca ekstrem di sejumlah wilayah berdasarkan rilis dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Jumat (4/6/2021).
BMKG juga memberikan peta sebaran gambaran potensi gelombang tinggi untuk sejumlah perairan di Indonesia.
Dikutip dari BMKG, berikut ini rincian peringatan dini cuaca ekstrem di Indonesia:
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG 33 Kota Indonesia Jumat 4 Juni 2021: Bengkulu Hujan Petir, Jambi Berkabut
Siklon Tropis CHOI-WAN terpantau di perairan barat Filipina dengan tekanan 1002 hPa dan kecepatan angin maksimum mencapai 35 knot yang bergerak ke arah utara- barat laut menjauhi wilayah Indonesia.
Dalam 24 jam ke depan, siklon tropis ini diprakirakan cenderung melemah dan akan menjadi depresi tropis.
Sistem ini memberikan dampak tidak langsung terhadap cuaca di Indonesia berupa peningkatan ketinggian gelombang laut di perairan utara Papua Barat dan Samudra Pasifik utara Halmahera-Papua.
Wilayah yang berpotensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang:
Aceh
Sumatera Barat
Bengkulu
Sulawesi Tenggara
Papua
Wilayah yang berpotensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang:
Sumatera Utara
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Lampung
Banten
Jawa Barat
DKI Jakarta
Kalimantan Selatan
Sulawesi Tengah
Maluku Utara
Maluku
Papua Barat
Wilayah yang berpotensi angin kencang:
Jawa Timur
Peringatan Dini Gelombang Tinggi
BMKG mengatakan, siklon tropis “CHOI-WAN” 998 hPa di Perairan timur Filipina yang berdampak pada ketinggian gelombang Perairan utara Kep. Sangihe - Kep. Talaud, Perairan utara Halmahera hingga Papua.
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Tenggara - Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 5 - 20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur - Selatan dengan kecepatan angin berkisar 5 - 25 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Banda, Perairan Yos Sudarso, dan Laut Arafuru.
Kondisi Laut
Area Perairan dengan Gelombang Sedang (1.25 - 2.50 M)
Perairan Utara Sabang
Selat Karimata bagian Selatan
Laut Jawa
Perairan Selatan Kalimantan
Selat Makassar bagian Selatan
Perairan Kep. Sabalana hingga Kep. Selayar
Laut Sumbawa
Laut Flores
Perairan Selatan P. Sumba
Selat Sumba bagian Barat
Perairan P. Sawu
Laut Sawu
Selat Ombai
Perairan Kupang - P. Rotte
Samudra Hindia Selatan NTT
Perairan Kep. Sangihe hingga Kep. Talaud
Perairan Utara Halmahera
Perairan Utara Papua Barat hingga Papua
Samudra Pasifik Utara Halmahera hingga Papua
Perairan Wakatobi
Perairan P. Buru hingga P. Seram
Laut Seram
Laut Banda
Perairan Kep. Sermata hingga Kep. Tanimbar
Perairan Kep. Kei hingga Kep. Aru
Laut Arafuru
Perairan Yos Sudarso
Area Perairan dengan Gelombang Tinggi (2.50 - 4.0 M)
Perairan Barat Aceh
Perairan Barat P. Simeulue hingga Kep. Mentawai
Perairan Barat Bengkulu hingga Lampung
Samudra Hindia Barat Sumatra
Selat Sunda bagian Barat dan Selatan
Perairan Selatan Banten hingga Sumbawa
Selat Bali - Lombok - Alas bagian Selatan
Samudra Hindia Selatan Banten hingga NTB.
Imbauan BMKG
BMKG mengimbau agar masyarakat memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran, seperti:
- Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m)
- Kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m)
- Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m)
- Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m)
Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi diminta tetap selalu waspada.
(TribunPalu.com)