Awas! Sosial Media Tak Selalu Baik, Ini Beberapa Dampak Negatif dari Sosial Media

Penggunaan media sosial sudah merubah pola komunikasi dalam masyarakat. Tetapi tak jarang pula, seseorang kerap membandingkan kehidupannya.

Editor: Imam Saputro
makassar.tribunnews.com
Media sosial juga memiliki dampak buruk 

Tak Selalu Baik, Ternyata Media Sosial Juga Menyimpan Beberapa Dampak Negatif

TRIBUNPALU.COM - Di era modern saat ini, media sosial bukan menjadi hal tabu bagi kehidupan seseorang.

Berbagai jenis smartphone sudah bisa digunakan untuk menunjang kehidupan di dunia maya.

Secara tidak langsung, penggunaan media sosial sudah mengubah pola komunikasi dalam masyarakat.

Bahkan kerap dijumpai kasus-kasus gangguan mental yang disebabkan oleh media sosial.

Tak jarang pula, seseorang kerap membandingkan kehidupan pribadinya dengan hidup orang lain.

Sehingga bisa memicu stres dan depresi pada kesehatan mental seseorang.

Media sosial bukanlah penyebab langsung dari munculnya depresi, tapi media sosial merupakan fasilitas untuk melakukan kebiasaan yang berujung stress dan depresi.

Baca juga: Jerinx SID Hari Ini Bebas, Nora Alexandra Langsung Bagikan Momen Mesra Bersama Suami di Instagram

Baca juga: 5 Tips Membuat Judul Konten Jualan di Instagram agar Menarik Calon Pembeli

Baca juga: Fitur DM Instagram yang Jarang Diketahui Banyak Orang, Ternyata Juga Bisa Untuk Jualan

Berikut ini TribunPalu rangkum dampak buruk media sosial yang digunakan tidak dengan bijak yang dikutip dari laman Kompas.com dan YouTube Merry Riana:

Pembatasan akses media sosial oleh Kominfo kemungkinan diterapkan lagi saat sidang sengketa gugatan BPN ke MK, besok Jumat (14/6/2019).
Pembatasan akses media sosial oleh Kominfo kemungkinan diterapkan lagi saat sidang sengketa gugatan BPN ke MK, besok Jumat (14/6/2019). (Kolase SURYAMALANG)

Takut Ketinggalan Informasi

Media sosial bisa mendekatkan yang jauh, tetapi juga bisa menjauhkan yang dekat.

Kemudian memunculkan rasa terisolasi dari lingkungan sekitar.

Pada sebuah studi yang dikutip Kompas.com dari laman Live Science tahun 2017, banyak orang menghabiskan lebih banyak waktu di media sosial dan dikaitkan dengan perasaan terisolasi secara sosial.

Di sisi lain, media sosial dapat menyebabkan Fear of Missing Out (Fomo), yaitu perasaan takut atas ketertinggalan sesuatu.

Sehingga seseorang cenderung lebih sering melihat media sosial agar tetap terus bisa mengikuti suatu tren.

Baca juga: Trik Jitu Agar Konten Instagram Masuk Deretan Top Post Hashtag, Akun Auto Dilirik Pengguna

Baca juga: Konten Jualan di Instagram Auto Laris dengan Headline Menarik, Catat Cara Menulisnya

Baca juga: Konten Jualan di Instagram Auto Laris dengan Headline Menarik, Catat Cara Menulisnya

Doom Scrolling

Ini merupakan kondisi perilaku manusia yang cenderung terus mencari informasi di internet.

Perilaku tersebut masih berhubungan dengan fomo.

Namun sangat disayangkan, kebanyakan orang menggunakan scrolling untuk mencari informasi yang berdampak buruk pada dirinya.

Sehingga akan menimbulkan rasa depresi, stress dan kecewa.

Membandingkan Kehidupan di Media Sosial

Media sosial bisa merubah sudut pandang terhadap kehidupan seseorang.

Orang lain begitu terlihat sempurna dengan apapun yang ditampilkannya di media sosial.

Padahal Anda hanya melihat sepersekian menit saja dari 24 jam mereka.

Baca juga: Enzy Storia dan Dikta Kembali Tunjukkan Kedekatan, Keduanya Saling Berbalas Komentar di Instagram

Baca juga: Apa Itu Metode Jualan Online Soft Selling di Instagram? Simak Tips Ini agar Produk Anda Laris

Baca juga: Tips Memilih Hashtag agar Konten Jualan di Instagram Bisa Viral, Produk Auto Laris

Instagram kembangkan fitur Save yang dapat diatur secara privat maupun publik.
Instagram kembangkan fitur Save yang dapat diatur secara privat maupun publik. (TRIBUN JOGJA)

Sebuah penelitian menunjukkan beberapa siswa membandingkan diri mereka di media sosial.

Selain itu mereka lebih mencari umpan balik yang positif dari rekan-rekannya.

Perilaku Cyberbullying

Akhir-akhir ini kasus bullying di media sosial meningkat.

Terlebih ketika orang yang tak bertanggung jawab bisa membuat akun palsu untuk melontarkan hinaan atau kebencian terhadap pengguna lain.

Kasus selebritis terakhir yang mengaku mengalami depresi usai membaca hinaan orang lain di media sosial adalah Lucinta Luna.

Dalam tayangan YouTube bersama Boy William, Lucinta Luna mengaku mendapatkan banyak cibiran di Instagram.

Sehingga membuatnya depresi dan memutuskan mengkonsumsi obat penenang tanpa resep dokter.

(TribunPalu.com/Hakim)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved