Amerika Kirim Jet Tempur F-16 ke Indonesia, TNI AU Sudah Menunggu dan Siapkan Pesawat yang Sama

TNI AU dan United States Air Force (USAF) ternyata bakal menggelar latihan bersama di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau, pada Senin (14/6/2021).

Handover
Pesawat Tempur F-16. 

TRIBUNBPALU.COM - Angkatan Udara Amerika Serikat atau USAF mengirim jet tempur F-16 ke Indonesia.

Pihak TNI AU pun sudah menunggu jet tempur F-16 dari Amerika dan menyiapkan pesawat yang sama.

Ada apa gerangan?

Rupanya TNI AU dan United States Air Forcee (USAF) bakal menggelar latihan bersama di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau, pada Senin (14/6/2021).

Latihan bersama dengan sandi “Cope West 2021” melibatkan sejumlah pesawat tempur F-16 dari kedua negara.

Baca juga: Bagaimana Cara Tunangan dalam Islam? Berikut Penjelasan dan Nasihat dari Buya Yahya

Baca juga: Viral Istri Buka Amplop Berisi Gaji Sebulan Suami Mengajar, Warganet Ikut Curhat

Baca juga: Usman Hamid: Komnas HAM Bisa Panggil Paksa Pimpinan KPK dengan Bantuan Ketua Pengadilan

"Hari ini sejumlah personel dan peralatan USAF sudah mulai berdatangan di Lanud Roesmin Nurjadin.

Sementara untuk pesawat F-16 akan segera tiba dalam beberapa hari ke depan, dan diagendakan latihan bersama ini akan dibuka secara resmi pada hari Senin mendatang (14/6/2021)," ujar Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau), Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah dalam keterangan tertulis, Selasa (8/6/2021).

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'TNI AU dan AU AS Bakal Gelar Latihan Bersama di Pekanbaru, Libatkan Pesawat Tempur F-16'

Ia menjelaskan, latihan bersama Cope West 2021 merupakan ajang latihan pertempuran udara menggunakan pesawat tempur F-16.

Selain itu, agenda ini juga sekaligus untuk menambah ilmu pengetahuan hingga wawasan.

"Dan saling berbagi pengalaman antar personel penerbang dan teknisi pesawat tempur F-16 kedua Angkatan Udara," kata Indan.

Selain bertujuan meningkatkan kemampuan dan profesionalitas personel kedua Angkatan udara, latihan bersama ini juga menjadi ajang dalam meningkatkan kerja sama militer antara kedua negara, khususnya TNI AU dan USAF.

Rencananya, latihan bersama Cope West 2021 akan berlangsung selama dua minggu.

"Kegiatan ini tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19 termasuk para personel dari USAF melaksanakan isolasi sebelum melaksanakan latihan," imbuh dia.

TNI AU Modifikasi Pesawat Tempur F-16

Sementara itu, sebuah video yang merekam kehebatan pesawat tempur F-16 TNI AU sedang unjuk kebolehan diunggah oleh channel youtube TNI AU, Rabu (19/2/2020).

Ternyata, pesawat tempur F-16 dalam video tersebut adalah hasil upgrade yang dilakukan oleh TNI AU dan PT Dirgantara Indonesia atau PTDI.

Dalam video tersebut, tampak TNI AU sukses melakukan uji coba pesawat tempur F-16 A/B Block 15 hasil upgrade yang dipiloti Dwayne "Pro" Opella di Apron Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi, Madiun, Jawa Timur, Selasa (18/2/2020).

Menurut Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna, pesawat bernomor TS-1610 itu adalah bukti pencapaian kalau Indonesia mampu meng-upgrade pesawat tempur secara mandiri.

"Dengan terbangnya pesawat TS-1610, telah menjadi bukti pencapaian, bahwa anak bangsa juga mampu untuk meng-upgrade secara mandiri pesawat tempur yang dimiliki Indonesia," ujar Yuyu, dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'TNI AU Sukses Upgrade F-16, Canggihnya Jadi Setara Pesawat Tempur Terbaru'.

Yuyu mengatakan, pesawat tempur F-16 berhasil diperbarui dalam program Enhanced Mid-Life Update (EMLU) – The Falcon Structural Augmentation Rodmap (Falcon STAR) yang dilakukan TNI AU dibantu PT Dirgantara Indonesia.

Di mana dalam proyek ini juga melibatkan Lockheed Martin, pengawas dari pabrik pesawat F-16 di Amerika Serikat.

Yuyu mengatakan, meskipun menemui beberapa kendala, namun program Falcon Star dan EMLU dirasa berhasil melahirkan pesawat perdana untuk kembali mengudara di langit Indonesia.

KSAU juga menjelaskan, program Falcon Star dan EMLU bertujuan untuk meningkatkan kemampuan airframe, avionic, dan armament system pesawat F-16 A/B Block 15, serta memaksimalkan usia pakainya menjadi 8.000 actual flying hours.

"Kita harus bangga bahwa bangsa Indonesia sudah mampu meng-upgrade pesawat F-16 menjadi lebih canggih setara dengan pesawat paling baru, yang mampu membawa persenjataan rudal jarak jauh, dilengkapi radar dan avionic terbaru," tegas dia.

Selain itu, Yuyu juga menambahkan, pihak-pihak terkait diharapkan dapat meningkatkan kerja sama dengan lebih baik lagi.

Sehingga sembilan pesawat lainnya dapat segera kembali terbang di angkasa.

"Saya optimis, keberhasilan perdana ini, ditambah dengan adanya masukan yang konstruktif dari Lockheed Martin, akan menjadi pembuka jalan dalam percepatan proses upgrade sembilan pesawat F-16 A/B lainnya," terang KSAU.

Melansir dari Wikipedia, F-16 Fighting Falcon adalah jet tempur multi-peran supersonik yang dikembangkan oleh perusahaan General Dynamics (lalu kemudian di akuisisi oleh Lockheed Martin), untuk Angkatan Udara Amerika Serikat.

Pesawat ini awalnya dirancang sebagai pesawat tempur superioritas udara namun akhirnya berevolusi menjadi pesawat tempur multi-peran yang sangat populer.

Kemampuan F-16 untuk bisa dipakai untuk segala macam misi inilah yang membuatnya sangat sukses di pasar ekspor, dan dipakai oleh 24 negara selain Amerika Serikat.

Pesawat ini sangat populer di mata international dan telah digunakan oleh 25 angkatan udara di seluruh Dunia.

F-16 merupakan proyek pesawat tempur blok Barat yang paling besar dan signifikan, dengan jumlah sekitar 4000 unit F-16 sudah diproduksi sejak tahun 1976.

Pesawat ini sudah tidak diproduksi untuk Angkatan Udara Amerika Serikat, tetapi masih diproduksi untuk ekspor.

Pada tahun 1993 General Dynamics menjual bisnis pembuatan pesawat ini kepada Lockheed Corporation, yang selanjutnya menjadi bagian dari Lockheed Martin setelah melakukan merger dengan Martin Marietta pada tahun 1995.

F-16 sendiri dikenal memiliki kemampuan tempur di udara yang sangat baik, dengan inovasi seperti tutup kokpit tanpa bingkai yang memperjelas penglihatan, gagang pengendali samping untuk memudahkan kontrol pada kecepatan tinggi, dan kursi kokpit yang dirancang untuk mengurangi efek g-force pada pilot.

Pesawat ini juga merupakan pesawat tempur pertama yang dibuat untuk menahan daya belokan pada percepatan 9g.

F-16 mempunyai senapan M61 Vulcan pada bagian dalam badan pesawat serta 11 lokasi pylon untuk mnggotong senjata dan peralatan misi lainya.

Nama resmi dari F-16 sendiri ialah"Fighting Falcon", tetapi "Viper" lebih umum digunakan oleh kru darat dan pilot-pilot pesawat tersebut, karena kemiripan bentuknya dengan ular Viperidae dan Starfighter Colonial Viper dari acara TV Battlestar Galactica

F-16 kini aktif pada Angkatan Udara Amerika Serikat, Komando Cadangan Angkatan Udara, serta unit Garda Nasional Udara.

Pesawat ini juga digunakan oleh angkatan udara di 25 Negara lainya.

Sampai dengan tahun 2015, pesawat ini merupakan pesawat bersayap kaku dengan jumlah terbanyak yang dipakai oleh kecabangan militer di dunia.

Ciri-ciri umum

- Kru: 1
- Panjang: 49 ft 5 in
- Rentang sayap: 32 ft 8 in
- Tinggi: 16 ft
- Luas sayap: 300 ft²
- Airfoil: NACA 64A204 root and tip
- Berat kosong: 18,900 lb
- Berat isi: 26,500 lb
- Berat maksimum saat lepas landas: 42,300 lb
- Mesin: 1 × F110-GE-100 afterburning turbofan
Dorongan kering: 17,155 lbf (76.3 Templat:Newton (unit))
Dorongan dengan pembakar lanjut: 28,600 lbf (127 kN)

Kinerja

- Laju maksimum: At sea level: Mach 1.2 (915 mph, 1,470 km/h), At altitude: Mach 2+ (1,500 mph, 2,410 km/h) clean configuration
- Radius tempur: 340 mi (295 nmi, 550 km) on a hi-lo-hi mission with four 1,000 lb (450 kg) bombs
- Jangkauan feri: 2,280 NM (2,620 mi, 4,220 km) with drop tanks
- Langit-langit batas: 50,000+ ft
- Laju tanjak: 50,000 ft/min
- Beban sayap: 88.3 lb/ft²
- Dorongan/berat: 1.095

Persenjataan

- Senjata api: 1× 20 mm (0.787 in) M61 Vulcan 6-barreled gatling cannon, 511 rounds
- Hardpoints: 2× wing-tip Air-to-air missile launch rails, 6× under-wing & 3× under-fuselage pylon stations holding up to 17,000 lb (7,700 kg) of payload
- Roket:
4× LAU-61/LAU-68 rocket pods (each with 19× /7× Hydra 70 mm rockets, respectively) or
4× LAU-5003 rocket pods (each with 19× CRV7 70 mm rockets) or
4× LAU-10 rocket pods (each with 4× Zuni 127 mm rockets)
- Ruda, bom, dll

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id 

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved