Hukum Mengumbar Masalah di Media Sosial Menurut Ajaran Islam, Berdosakah?

Di era digitalisasi seperti saat ini, penggunaan media sosial sudah marak di kalangan masyarakat. Sehingga perlu disaring agar tidak mengumbar masalah

Shutterstock
FOTO ILUSTRASI: Membagikan cerita di media sosial 

Jika hal itu saja dikategorikan sebagai perlakuaan yang kurang pantas, sehingga mengumbar masalah di media sosial jauh lebih tidak pantas lagi.

Ia mengatakan orang yang memiliki perilaku tersebut tergolong orang yang kurang memiliki iman yang kuat.

Hal ini dikarenakan dengan mudah dan entengnya membagikan masalah di media sosial yang bisa diketahui oleh banyak orang.

"Kadang kalau sampai berduka banget kelihatan di wajah, itu saja kurang pantas. Apalagi dibagikan melalui status WhatsApp (media sosial).

Kalau punya kesusahan langsung dibagikan di status, itu nggak ada iman. Kalau punya susah lebih baik disimpan," sambungnya.

Dalam sebuah contoh, Buya Yahya menjelaskan kisah seorang perempuan yang membagikan masalahnya dengan sang suami di media sosial.

Baca juga: Kenali Istilah Top Post Hashtag di Instagram, Ketahui Juga Cara Untuk Mendapatkannya

Baca juga: 3 Langkah Tambah Jumlah Followers di Instagram,Tanpa Harus Beli: Bikin Konten Viral hingga Interaksi

Baca juga: 5 Tips Membuat Judul Konten Jualan di Instagram agar Menarik Calon Pembeli

Instagram merupakan salah satu media sosial yang memiliki jumlah pengguna terbanyak di dunia.
Instagram merupakan salah satu media sosial yang memiliki jumlah pengguna terbanyak di dunia. (Kompas Techno)

Buya menyebut jika perempuan tersebut adalah perempuan lemah.

Hal ini disebabkan oleh kalimat curhatannya di media sosial yang sudah bisa dinilai oleh orang lain.

Ia juga mengimbau kepada seluruh umat Islam apabila membuat status di media sosial tentang doa, maka doakanlah untuk seluruh umat bukan hanya untuk dirinya sendiri.

"Yang seperti itu tadi perempuan-perempuan lemah. Kalau ada yang membagikan di status tentang suaminya.

Orang akan bisa menilai dari kalimatnya. Kalau mau mendoakan, ya untuk semua umat," ungkap Buya saat memberi contoh.

Lebih lanjut, pendakwah berusia 46 tahun itu menjelaskan tentang kegembiraan.

Menurutnya kegembiraan yang sesungguhnya akan nampak pada wajah seseorang.

Baca juga: Jangan Terjebak Lingkaran Depresi, Psikolog: Kesehatan Mental Harus Lebih Diperhatikan

Baca juga: Psikolog Sebut Perhatian pada Kesehatan Mental di Palu Masih Rendah Pasca TrioBencana

Baca juga: Seusai Temui Psikolog, Wajah Aurel Hermansyah Jadi Sembab, Apa Penyebabnya?

FOTO ILUSTRASI: Lebih membahayakannya lagi jika publik figur memiliki jumlah pengikut yang banyak. Dampak yang akan dirasakan oleh masyarakat akan lebih besar, lantaran ia memiliki pengikut yang tak sedikit.
FOTO ILUSTRASI: Lebih membahayakannya lagi jika publik figur memiliki jumlah pengikut yang banyak. Dampak yang akan dirasakan oleh masyarakat akan lebih besar, lantaran ia memiliki pengikut yang tak sedikit. (Twitter @bornsugoi)

Sama halnya dengan menggunakan media sosial, yang diibaratkan wajahnya berada pada status-status yang dibagikannya.

"Tampakkan kegembiraan di wajahmu, kalau medsos ya di status atau DP tadi," kata Buya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved