Trending Topic
Puluhan Tahun Beraksi, Koordinator Pungli Tanjung Priok Hidup Mewah, Harga Sepatu Rp 2,7 Juta
Petugas mengamankan sebuah sepatu bola merek Adidas berwarna hitam atas kasus pungli yang terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok.
Sudah Berlangsung Lama
Dewan Penasihat Federasi Buruh Pelabuhan Indonesia, Ilhamsjah, mengungkapkan praktik pemalakan oleh preman di Tanjung Priok, Jakarta Utara, telah terjadi sejak puluhan tahun.
"Ini bukan berita baru, ini persoalan yang sudah terjadi puluhan tahun," kata Ilham dalam wawancara dengan Kompas TV, Jumat (11/6/2021).
"Paling tidak saya sudah terlibat dalam menghadapi persoalan pungli ini sejak tahun 2000. Waktu itu sampai ada pemogokan menutup pelabuhan," sambungnya.
Ilhamsjah menceritakan, ada banyak tahapan pungli yang dialami para sopir.
"Itu tahapan pertama dia keluar dari garasi dia itu sudah ada pungli. Jadi pungli pertama itu pungli yang dilakukan di jalan," kata Ilhamsjah.
Ia mengungkapkan, seorang sopir harus mengeluarkan setidaknya Rp 45.000 per hari untuk pungli.
Berdasarkan data yang dia himpun sebelum masa pandemi Covid-19, setidaknya ada 12.000 lebih kontainer yang beroperasi di Pelabuhan Tanjung Priok.
Jika dirata-rata, setidaknya ada 540 juta uang sopir yang menguap di jalan tersebut.
Sedihnya, kata dia, uang pungli itu harus dipotong dari penghasilan para sopir truk. Padahal, sopir tak memiliki penghasilan banyak.
"Uang yang dikeluarkan oleh sopir untuk pungli itu harusnya uang yang bisa dia bawa pulang untuk anak istrinya," ujar Ilhamsjah.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendapat laporan mengenai pungli yang kerap terjadi di kawasan pelabuhan Tanjung Priok dari para sopir truk kontainer pada Kamis lalu, saat berkunjung ke kawasan tersebut.
Usai mendengar keluhan itu, Jokowi langsung menelpon Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Di hadapan para pengemudi truk kontainer, Jokowi meminta Kapolri menindak kriminalitas yang ada di kawasan Terminal Pelabuhan Tanjung Priok.
Sehari setelahnya, polisi langsung mengumumkan penangkapan puluhan pelaku pungli di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok. Puluhan orang yang ditangkap itu merupakan karyawan perusahaan hingga preman yang biasa menjalankan aksi pungli di kawasan industri tersebut.
"Dari Polres Utara mengamankan 42 orang dari dua TKP. Kemudian Polsek Cilincing dan Tanjung Priok mengamankan enam dan delapan orang. Juga Polres Metro Tanjung Priok atau KP3 mengamankan tujuh orang," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, kemarin.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Punya Sepatu Harga Jutaan, Ini Sosok Koordinator Pungli di Tanjung Priok, Dapat Rp 150 Ribu Per Hari