KKB Papua
Buku Catatan Ratius Murib Bocor, KKB Diduga Terima Dana dari Pemkab Puncak Jaya Rp 600 Juta
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua diduga menerima suntikan dana dari Pemerintah Kabupaten Puncak Jaya.
TRIBUNPALU.COM - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua diduga menerima suntikan dana dari Pemerintah Kabupaten Puncak Jaya.
Satgas Nemangkawi terus berupaya mengungkap sumber aliran dana yang diterima KKB Papua.
Satu per satu pihak yang memberi bantuan dana untuk KKB Papua mulai terungkap.
Terbaru, Satgas Nemangkawi berhasil mendapatkan informasi melalui buku catatan salah satu anggota KKB.
Baca juga: Penurunan Angka Kemiskinan Target Pertama Rusdi-Mamun Sebagai Gubernur Sulteng
Baca juga: Jadi Pembicara di Luwuk Banggai, Bupati Sigi Berbagi Tips Tuntaskan Konflik Agraria
Baca juga: Minibus Tarbakar di SPBU Tondo Palu, Lalulintas Sempat Macet
Dia adalah Ratius Murib alias Neson Murib yang rupanya menyimpan banyak sekali informasi mengenai sumber dana KKB Papua selama ini.
Salah satu informasi penting yang tertulis dari buku catatan Ratius Murib adalah dugaan keterlibatan Pemkab Puncak Jaya dalam membantu KKB Papua.
Di dalam buku catatan itu juga tertulis nominal bantuan yang disalurkan Pemkab Puncak Jaya sebesar Rp 600 juta.
Hal ini diungkapkan oleh Satgas Nemangkawi terkait dengan penangkapan Ratius Murib alias Neson Murib yang diduga sebagai pemasok senjata api ke KKB.
Setelah Satgas Nemangkawi melakukan penyelidikan, muncullah dugaan ada aliran Pemerintah Kabupaten Puncak untuk KKB di Papua.
Satgas Nemangkawi menemukan buku catatan yang di dalamnya mencatat adanya bantuan uang tunai mencapai Rp 600 juta kepada KKB.
Bantuan uang sebanyak itu diduga disalurkan kepada KKB pimpinan Lekagak Telenggen yang berada di wilayah Pegunungan Tengah Papua pada 6 Februari 2021.
"Kami masih mendalami terkait hal itu. Apakah benar ada aliran dana ke Lengkagak Telenggen," kata Kasatgas Humas Nemangkawi, Kombes Pol Iqbal Alqudussy, kepada wartawan, Selasa (15/6/2021).
Namun demikian, hingga saat ini belum diketahui pasti pihak dari Pemerintah Kabupaten Puncak yang diduga terlibat dalam perkara tersebut.
Sementara itu, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri, mengungkapkan peran dari Neson Murib yaitu sebagai pemasok senjata api alias senpi untuk KKB di Kabupaten Puncak.
Fakhiri menuturkan, Neson Murib sudah berulang kali melakukan transaksi jual beli senjata api ilegal. Jumlah transaksi yang dilakukannya pun cukup besar mencapai miliaran rupiah.