KKB Papua
Kronologi Aksi Kejam KKB Papua Bunuh dan Sandera Pekerja Jembatan, Truk Korban Diadang Teroris
KKB pimpinan Tendius Gwijangge melakukan peyerangan terhadap para pekerja jembatan di Kabupaten Yahukimo, Papua, Kamis (24/6/2021).
TRIBUNPALU.COM - Aksi kejam dan sadis kembali dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
KKB pimpinan Tendius Gwijangge melakukan peyerangan terhadap para pekerja jembatan di Kabupaten Yahukimo, Papua, Kamis (24/6/2021).
Akibat aksi penyerang itu, tiga pekerja tewas di tempat ditembak para kelompok teroris.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal mengungkap kronologi kejadiannya.
Menurut Kamal, para pelaku mengadang truk material yang ditumpangi para korban saat melintas jembatan Kali I Kampung Samboga Distrik Seradala.
"KKB menghadang truk yang ditumpangi para korban," kata Kamal di Jayapura, Jumat (26/6/2020).
Baca juga: Lowongan Kerja Sulteng PT Victory Citra Mandiri Buka Penerimaan 3 Posisi, Cek Persyaratannya
Baca juga: Polairud Polres Bangkep Sambangi Warga Pesisir, Cegah Ilegal Fishing dan Sosialiasi Vaksininasi
Baca juga: Atasi Gejala Tiroid dengan Biji Ketumbar, Simak Cara Buat Ramuan Ketumbar dan Rasakan Manfaatnya
Tendius Gwijangge dan anggotanya menggunakan alat tajam berupa anak panah, kapak, parang, samurai saat melakukan aksinya.
Sementara, dua orang dari KKB membawa dua pucuk senjata api laras panjang.
Selain menembak mati tiga pekerja, Tendius Gwijangge Cs juga menyerang dua pekerja hingga kritis.
Bahkan, empat orang pekerja lainnya disandera.
Dilansir dari Tribunnews.com, kini kasus tersebut masih dalam penyelidikan pihak keamanan.
Semua korban adalah warga sipil yang bekerja pada PT Sinama untuk pembangunan Proyek Jembatan Kali Kuk Kampung Samboga, Distrik Seradala.
Truk yang dikemudikan korban, Saiful, diadang saat hendak menuju PT Berantas di Kampung Sukamo, seusai mengambil material proyek berupa batu ciping dari Camp Kali Kuk di Kampung Samboga.
Truk sempat kembali ke arah Camp PT Seremony Kali Kuk untuk berkumpul bersama karyawan dan warga setempat.
"Namun pimpinan KKB memerintahkan pasukannya segera melakukan pemeriksaan dan operasi," ujar Kamal.
Sekira pukul 15.50 WIT, personel Polres Yahukimo mendapatkan informasi lewat telepon bahwa telah terjadi penembakan terhadap warga Bingky bernama Obaja Nang, oleh KKB Kali I.
"Kapolres Yahukimo AKBP Deni Herdiana berkoordinasi dengan Dandim 1715/Yahukimo Letkol inf Christian Ireuuw guna menangani kasus ini," jelas Kamal.
Adapun tiga korban meninggal; Suardi, Sudarto, dan Idin (Belum teridentifikasi).
Dua korban luka; Saiful (47) warga Dekai, luka serpihan kaca mobil, dan Obaja Nang (35) warga Kampung Bingky, luka tembak pada bagian paha.
Sementara empat pekerja yang disandera masih dalam penyelidikan polisi.
Kondisi Terkini di Yahukimo
Proses evakuasi 5 jenazah korban penembakan di Kabupaten Yahukimo Papua belum bisa dilakukan.
Hal itu disebabkan kondisi medan dan mengingat untuk menempuh lokasi kejadian harus melewati sungai.
Bahkan jarak dari Dekai Ibukota Kabupaten Yahukimo berjarak 40 kilometer.
Dilansir dari Tribun-Timur.com, Danrem 172/Praja Wira Yakthi Brigadir Jenderal TNI Izak Pangemanan ketika dikonfirmasi menerangkan hingga saat ini upaya evakuasi masih terus dilakukan oleh aparat gabungan di Yahukimo.
"Kami masih berupaya," ucapnya ketika dikonfirmasi melalui telepon seluler,Kamis (24/6/2021) malam.
Kata dia, apabila malam ini tim evakuasi tidak bisa tiba di lokasi kejadian, maka akan ditunda esok hari.
"Kita lihat besok, karena saat ini sungai yang akan dilintasi meluap.
Di sana tidak ada jembatan," terangnya.
Ia pun menjelaskan satu dari lima korban penembakan berstatus kepala suku.
"Satu ondoafi, empat pekerja bangunan," ucapnya.
Saat ini lanjut Izak, dirinya telah memerintahkan Dandim 1715 untuk mem-backup proses evakuasi.
KKB menyandera
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Tendius Gwijangge alias Tendinus Murib diduga menjadi pelaku penyerangan pekerja bangunan dan pekerja jembatan di Kampung Bingki, Distri Seradala, Kabupaten Yahukimo, Papua.
Usai melakukan penyerangan, mereka juga menyandera empat orang warga.
"Dari peristiwa tersebut, terlihat juga KKB membawa empat orang, namun para saksi tidak mengenal siapa nama-namanya," kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM Kamal, di Jayapura, Jumat (25/6/2021
Sampai saat ini, Polda Papua masih menyelidiki dugaan penyanderaan warga sipil tersebut.
"Empat orang yang disandera oleh KKB masih dalam penyelidikan lebih lanjut," kata Kamal.
Baca juga: PT Prima Karya Sarana Sejahtera (PKSS) Sulteng Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA, D3 dan S1
Baca juga: Menko Airlangga: Lindungi dan Tingkatkan Kualitas Pekerja Migran Indonesia di Masa Pandemi
Baca juga: Jasad Bayi Ungkap Hubungan Sedarah di Rumah Sepetak, 2 Kali Melakukan Tanpa Diketahui Orangtua
Keempat warga itu diduga disandera setelah KKB melakukan penyerangan di Kampung Bingki pada Kamis
Menurut dia, sangat mungkin para warga yang disandera merupakan pekerja bangunan.
Hal ini dikarenakan para pekerja jembatan yang berkumpul di satu lokasi sudah melarikan diri.
"Indikasinya kemungkinan besar adalah pekerja bangunan," kata Kamal.
Para pekerja jembatan, sambung Kamal, telah lebih dulu melarikan diri setelah warga sekitar memperingatkan mereka bila kelompok tersebut menuju ke lokasi kamp.
Diberitakan sebelumnya, sekelompok orang tidak dikenal (OTK) menyerang pekerja jembatan PT Papua Cremona di Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, Papua, Kamis (24/6/2021).
Akibat kejadian tersebut, lima orang tewas, salah satunya adalah seorang kepala suku.
"Benar ada laporan penyerangan pekerja PT Papua Cremona, informasinya lima orang tewas," ujar Dandim 1715 Yahukimo Letkol Inf Christian Irreuw, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis.(*)