Virus Corona

Respon Keadaan Darurat Sebab Daya Tampung Penuh, Anies Dirikan Tenda Pasien Covid di Halaman RS

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendirikan tenda di halaman RSUD Kramat Jati, Jakarta Timur. sebagai respons keadaan darurat karena daya tampung

Dok Pemprov DKI Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan inspeksi ke RSUD Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (24/6/2021) malam. Anies melihat pendirian tenda di halaman rumah sakit tersebut. 

Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan ini mengingatkan kepada masyarakat agar menjaga protokol kesehatan di manapun berada, termasuk ruang privat. 

Sebab ruang privat seperti ruang meeting, kumpul - kumpul punya potensi menular lebih banyak. 

"Jadi pesan saya pada semuanya, mari kita sama-sama jaga karena penularan COVID-19 itu tidak hanya terjadi di ruang publik, tapi terjadi di ruang-ruang privat. Di saat kita meeting, di saat kita makan bersama, di saat kita kumpul-kumpul, itulah potensi penularannya banyak dari ruang-ruang privat," terang Anies.

Cara Lain yang Tak Terduga Penyebaran COVID-19

Ilustrasi COVID-19
Ilustrasi COVID-19 (TribunPalu.com/HandOver)

Menurut WHO COVID-19 bisa menyebar melalui droplet, atau titik air berisi virus dari batuk dan bersin.

Penularan bisa terjadi jika droplet tersebut menyentuh mata, dalam hidung, hingga masuk ke mulut.

Selain itu penularan bisa terjadi menghirup droplet dan napas dari orang yang terinfeksi COVID-19.

Karena itu, disarankan untuk mengjauh setidaknya 1 meter untuk mencegah penularan COVID-19, menurut WHO.

Namun, dalam sebuah penelitian baru mengatakan ternyata COVID-19 bisa menyebar melalui cara tak terduga.

Menurut 24h.com.vn, pada Rabu (23/6/21), penelitian yang dipimpin oleh fisikawan komputer Talib Dbok dari Universitas Nicosia di Siprus dan Insinyur Dimitris Drikakis.

Mengatakan virus corona ternyata bisa menyebar melalui cara yang selama ini tidak pernah kita duga.

Jika sebelumnya COVID-19 bisa melayang di udara dan bertahan selama 8 jam disebut oleh WHO, sebagai hoax.

Menurut penelitian ini, COVID-19 bisa menyebar melalui serbuk sari.

Keduanya mengembangkan simulasi komputer pohon willow, dengan kemampuannya untuk melepaskan serbuk sari, dan memprediksi tingkat pelepasan virus yang terlibat.

Melalui eksperimen, dua peneliti menemukan bahwa serbuk sari dari pohon willow yang mengandung virus COVID-19 dapat menembus kerumunan orang.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved