Teroris MIT Poso

Markas Teroris MIT Digeledah, TNI-Polri Temukan Amunisi dan Senjata Tajam Ali Kalora Cs

Satgas Madago Raya berhasil menyita sejumlah barang bukti terkait pengejaran kelompok teroris MIT di Pegunungan Manggalapi, Sigi.

Handover
Polisi Temukan 25 Barang Bukti Terkait Teroris MIT, Diantaranya Amunisi dan Senjata Tajam. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Fandy Ahmat

TRIBUNPALU.COM, PALU - Satuan Tugas (Satgas) Madago Raya berhasil menyita sejumlah barang bukti terkait pengejaran kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Pegunungan Manggalapi, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah

Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah Kombes Pol Didik Supranoto menjelaskan, penemuan itu bermula saat aparat menerima laporan adanya satu pondok di pegunungan Manggalapi dicurigai sebagai tempat persembunyian teroris MIT

Setelah dilakukan pengecekan di lokasi, Tim TNI-Polri dari Operasi Madago Raya menemukan sejumlah barang bukti diduga milik kelompok MIT pimpinan Ali Kalora. 

Barang bukti disita berupa amunisi dan logistik, di antaranya alat komunikasi, potongan baju, perlengkapan masak, peluru dan senjata tajam. 

Satuan Tugas (Satgas) Madago Raya berhasil menyita sejumlah barang bukti terkait pengejaran kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT)
Satuan Tugas (Satgas) Madago Raya berhasil menyita sejumlah barang bukti terkait pengejaran kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) (Handover)

"Dari hasil olah tempat kejadian perkara, setidaknya ditemukan 25 jenis barang diduga milik DPO MIT. Atas penemuan ini, kami imbau masyarakat tidak memberikan bantuan informasi maupun logistik kepada kelompok tersebut," ujar Didik, Sabtu (26/6/2021). 

Baca juga: Polres Sigi Lakukan Vaksinasi Covid-19 Secara Massal kepada Masyarakat

Baca juga: Massa Tolak Plh Gubernur Duduki Kantor DPD Demokrat Papua, Sekda: Saya Hanya Ingin Bantu Pak Lukas

Baca juga: Apa Itu Ivermectin dan Apa Kegunaannya Bagi Penderita Covid-19? Berikut Penjelasan dan Harganya

Didik menuturkan, hingga kini Satgas Madago Raya masih terus melakukan pengejaran terhadap Ali Kalora Cs. 

Mantan Kapolres Kolaka itu memastikan situasi keamanan di wilayah operasi mencakup Kabupaten Poso, Sigi dan Parigi Moutong sampai saat ini masih kondusif.

Barang bukti disita berupa amunisi dan logistik, di antaranya alat komunikasi, potongan baju, perlengkapan masak, peluru dan senjata tajam. 
Barang bukti disita berupa amunisi dan logistik, di antaranya alat komunikasi, potongan baju, perlengkapan masak, peluru dan senjata tajam.  (Handover)

"Keberadaan DPO MIT ini kerap berpindah-pindah. Jika masyarakat mengetahui atau melihat orang-orang mencurigakan segera laporkan kepada aparat terdekat," ucap Didik. 

Berikut daftar 25 barang sitaan diduga milik Kelompok MIT:

  • 4 buah tas ransel rakitan
  • 2 bilah parang panjang
  • Sebuah gergaji kayu ukuran 50 cm
  • Sebuah gergaji besi ukuran 30 cm
  • Sebuah buah tongkat kayu yang ujungnya bercabang berukuran 110 cm
  • Satu buah handphone Nokia warna hitam putih tanpa baterai dengan nomor imei
  • 3 buah gunting kain
  • Sebuah HT warna hitam merek WEIERWEI
  • Beberapa butir peluru senapan angin
  • Bahan makanan, minuman dan alat masak
  • 7 buah charger handphone
  • 2 buah kabel USB
  • Sebuah wadah tempat peples
  • Satu buah alat Avometer
  • 5 buah hammock terbuat daru bahan kain sarung dan tali nilon
  • 3 buah alat Solar cell : 1 buah solar cell ukuran 49 cm x 35 cm, 2 buah solar cell ukuran 50 cm x 42 cm
  • 4 buah jeriken putih ukuran 5 liter
  • Sebuah rompi dari bahan kain warna coklat
  • 3 buah topi rimba
  • 4 bh topo koplok/seboh hitam
  • 7 pasang kaos kaki panjang hitam
  • 4 lembar selimut
  • lembar baju lengan panjang
  • 2 lembar baju lengan pendek warna loreng
  • Selembar baju gamis

Strategi Satgas Madago Raya

Aparat TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Madago Raya terus berupaya melakukan pengejaran kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso.

Setidaknya dua strageti jitu diterapkan Satgas Madago Raya untuk mempersempit ruang gerang Ali Kalora Cs.

Strategi pertama yaitu melakukan pembinaan terhadap masyarakat di wilayah Operasi Madao Raya.

Selain pembinaan, bantuan kepada masyarakat juga diberkan secara door to door.

Kegiatan tersebut dilaksanakan agar masyarakat di wilayah tugas Operasi Madago Raya dapat bekerja sama untuk menjaga keamanan, ketertiban, dan setia kepada NKRI.

"Satgas Preemtif Ops Madago Raya setiap hari mengagendakan turun ke desa-desa untuk bertemu dengan masyarakat," jelas Kasatgas Humas Madago Raya Kombes Pol Didik Supranoto, Rabu (23/6/2021).

"Selain melakukan pembinaan, sekaligus menyerahkan paket sembako," tambahnya.

Sementara itu, warga menerima kunjungan itu sangat senang hati atas pembinaan dan pemberian paket sembako.

"Bapak ini Polisi Madago, Polisi baik hati," tutup Vilma seorang ibu rumah tangga saat menerima bantuan paket sembako.

Selanjutnya Satgas Madago Raya menerapkan strategi kedua yaitu mengerahkan Helikopter AS365 N3 Dauphin.

Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Abdul Rakhman Baso mendarat di helipad Poskotis Tokorondo Poso dengan menggunakan Helikopter AS365 N3 Dauphin, Rabu (23/6/2021) siang.

Kapolda langsung memberikan semangat kepada personel Satgas Madago Raya yang telah siap melaksanakan pencarian dan pengejaran DPO MIT Poso.

Irjen Abdul Rakhman Baso juga memerintahkan pilot Helikopter AS365 N3 Dauphin take off lagi guna malakukan pergeseran pasukan di wilayah pengunungan di sekitar Poso, Parimo dan Sigi.

"Pasukan gabungan TNI-Polri saat ini intens melaksanakan pengejaran Kelompok Mujahidin Indonesia Timur guna mempersempit ruang geraknya, mohon doanya semoga mereka segera tertangkap" ucap Kasatgas Humas Ops Madago Raya Kombes Pol Didik Supranoto.

Tercatat dua kali pergeseran pasukan yang dibawa oleh Helikopter AS365 N3 Dauphin untuk mengangkut pasukan yang akan ditempatkan pada pos-pos sekat maupun kejar yang telah disiapkan, Rabu (24/6/2021).

Apa Itu Helikopter AS365 N3 Dauphin?

Helikopter AS365 N3 Dauphin merupakan produk kerja sama industri PTDI dengan Airbus Helicopters, Prancis.

Selain mampu bermanuver, Helikopter AS365 N3 Dauphin juga bisa diterbangkan di lingkungan panas dan lembab.

Helikopter AS365 N3 Dauphin juga telah dilengkapi dengan sistem autopilot terbaik yang berfokus pada ketinggian, bukan kecepatan.

Soal karakteristik, Helikopter AS365 N3 Dauphin memiliki kapasitas 11 penumpang dengan maksimal 2 kru pilot.

Dimensi Helikopter AS365 N3 Dauphin adalah panjang 13.73 m (45 ft 1 in) dan tinggi 4,06 m (13 ft 4 in).

Dalam keadaan kosong, Helikopter AS365 N3 memiliki bobot 2.411 kilogram.

Maksimal berat yang dapat diangkut Helikopter AS365 N3 saat lepas landas adalah 4.300 kilogram.

Helikopter AS365 N3 Dauphin dapat melaju dengan kecepatan maksimum 306 km/jam atau 190 mph.

Situasi di Poso Belum Kondusif

Dikatakan Kapolda Sulteng, kondisi keamanan di Bumi Sintuwu Maroso belum kondusif karena adanya gangguan dari teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Seperti diketahui, aksi terbaru Teroris MIT Poso terjadi pada bulan Mei 2021.

Sekelompok orang tidak dikenal (OTK) menyerang warga di Desa Kalemago, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Selasa (11/5/2021) pagi.

Pelaku yang diduga dari kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso tersebut menewaskan dua warga asal Toraja.

Masing-masing Papa Dewi, Nenek Dewi, Lukas dan Papa.

Papa Dewi dan Nenek Dewi merupakan ayah dan anak.

Informasi yang dihimpun, Nenek Dewi ditemukan dengan kondisi kepala terpisah dari tubuhnya.

"Iya benar ada dua orang tewas dibantai, semuanya warga asal Toraja, kejadiannya tadi pagi," jelas Mama Kevin, Warga Lore Timur via telepon, Selasa (11/5/2021) malam.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved