Trending Topic
Siapa Itu Fachrul Razi? Pernah Jadi Wakil Panglima TNI & Eks Menteri Jokowi, Kekayaan Capai Rp 26 M
Fachrul Razi pernah menjabat sebagai Wakil Panglima TNI dan juga merupakan mantan Menteri Presiden Jokowi.
TRIBUNPALU.COM - Siapa Itu Fachrul Razi?
Fachrul Razi pernah menjabat sebagai Wakil Panglima TNI dan juga merupakan mantan menteri Presiden Jokowi.
Kekayaan yang dimilikinya mencapai Rp 26 Miliar.
Fachrul Razi merupakan pria kelahiran Aceh, 26 Juli 1947.
Fachrul Razi tercatat sebagai Lulusan Akademi Militer 1970.
Ia berpengalaman dalam bidang infanteri dan memiliki jabatan terakhir sebagai Wakil Panglima TNI.
Diketahui, penentuan wakil Panglima TNI jadi pembicaraan hangat baru-baru ini.
Terlebih lagi di saat yang bersamaan juga heboh bursa calon Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto.
Posisi Wakil Panglima TNI sendiri bukanlah jabatan baru.
Jabatan ini pernah ada, tetapi dihapuskan oleh presiden keempat Indonesia, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Jenderal TNI terakhir yang menjabat posisi tersebut saat itu adalah Fachrul Razi yang pernah menjabat sebagai menteri Agama Kabinet Indonesia Maju.
Berikut rincian riwayat jabatan Fachrul Razi.
1. Komandan Brigade Infanteri Lintas Udara 17 Kujang 1 Kostrad
2. Wakil Asisten Operasi KASAD
3. Kepala Staf Daerah Militer VII/Wirabuana
4. Gubernur Akademi Militer (1996-1997)
5. Asisten Operasi KASUM ABRI (1997-1998)
6. Kepala Staf Umum ABRI (1998-1999)
7. Sekertaris Jenderal Departemen Pertahanan (1999)
8. Wakil Panglima TNI (1999-2000)
9. Komandan Brigade Infanteri Lintas Udara 17 Kujang 1 Kostrad
10. Wakil Asisten Operasi KASAD
11. Kepala Staf Daerah Militer VII/Wirabuana
12. Gubernur Akademi Militer (1996-1997)
13. Asisten Operasi KASUM ABRI (1997-1998)
14. Kepala Staf Umum ABRI (1998-1999)
15. Sekertaris Jenderal Departemen Pertahanan (1999)
16. Wakil Panglima TNI (1999-2000)
Kekayaan Fachrul Razi

Melansir dari laman elhkpn.kpk.go.id, Fachrul Razi memiliki total kekayaan Rp 26.377.508.165
Berikut rinciannya.
A. TANAH DAN BANGUNAN Rp 15.731.525.000
1. Tanah dan Bangunan Seluas 1400 m2/425 m2 di KOTA JAKARTA TIMUR , HASIL SENDIRI Rp. 5.635.625.000
2. Tanah dan Bangunan Seluas 476 m2/322 m2 di KOTA JAKARTA TIMUR , HASIL SENDIRI Rp. 3.385.900.000
3. Tanah dan Bangunan Seluas 140.5 m2/71 m2 di TANGERANG, HASIL SENDIRI Rp. 1.600.000.000
4. Tanah dan Bangunan Seluas 90 m2/72 m2 di TANGERANG, HASIL SENDIRI Rp. 1.200.000.000
5. Tanah dan Bangunan Seluas 56 m2/40 m2 di KOTA TANGERANG, HASIL SENDIRI Rp. 500.000.000
6. Tanah dan Bangunan Seluas 45 m2/36 m2 di KOTA TANGERANG, HASIL SENDIRI Rp. 350.000.000
7. Tanah dan Bangunan Seluas 64 m2/45 m2 di KOTA TANGERANG, HASIL SENDIRI Rp. 700.000.000
8. Tanah dan Bangunan Seluas 64 m2/56 m2 di KOTA TANGERANG, HASIL SENDIRI Rp. 600.000.000
9. Tanah Seluas 1000 m2 di KOTA MAKASSAR , HASIL SENDIRI Rp. 460.000.000
10. Bangunan Seluas 90 m2 di KOTA TANGERANG , HASIL SENDIRI Rp. 1.300.000.000
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp 3.350.000.000
1. MOBIL, Mercedes Benz E200AT / SEDAN Tahun 2016, HASIL SENDIRI Rp. 800.000.000
2. MOBIL, Toyota Kijang Inova 2.0Q Tahun 2017, HASIL SENDIRI Rp. 300.000.000
3. MOBIL, TOYOTA ALPHARD Tahun 2018, HASIL SENDIRI Rp. 1.050.000.000
4. MOBIL, MERCEDES BENZ GLE-400-AT / JEEP Tahun 2018, HASIL SENDIRI Rp. 1.200.000.000
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 412.000.000
D. SURAT BERHARGA: -
E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 6.883.983.165
F. HARTA LAINNYA: -
TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 26.377.508.165
Penentuan Wakil Panglima TNI
Salah satu kandidat pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI adalah Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa.
Selain Jenderal Andika Perkasa, ada dua sosok lain yang berpeluang menjadi Panglima TNI yakni KSAL Laksamana Yudo Margono dan KASAU Marsekal Fajar Prasetyo.
Orang nomor satu di TNI AD tersebut pun mendapatkan dukungan dari sejumlah pihak untuk menjadi Panglima TNI.
Salah satunya diberikan oleh Agum Gumelar.
Mantan Danjen Kopassus tersebut menilai Jenderal Andika Perkasa merupakan sosok yang tepat untuk menempati jabatan sebagai Panglima TNI melihat kondisi di tanah air saat ini.
"Karena dia pernah menjadi anak buah saya. Jadi saya tahu persis kapasitas Jenderal Andika," kata Agum dengan penuh semangat.
Ditanya soal Laksamana Yudo Margono, Agum Gumelar menyebut sebaiknya Laksamana Yudo ditempatkan sebagai Wakil Panglima TNI.
"Agar dia mendapat kesempatan lebih memahami permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia," lanjut Agum.
Sosok Agum Gumelar

Agum Gumelar merupakan purnawirawan TNI AD yang sudah kenyang dengan berbagai operasi militer.
Ia pernah diterjunkan di Kalimantan Barat untuk menumpas Pasukan Gerilyawan Revolusioner Serawak (PGRS) atau yang lebih dikenal dengan Pasukan Rakyat Kalimantan Utara (Paraku).
Setelah itu, Agum juga diterjunkan dalam Operasi Seroja di Timor Timur, operasi militer di Aceh hingga di Papua.
Agum Gumelar menghabiskan masa kecilnya di Bandung hingga selesai pendidikan SMA.
Agum Gumelar kemudian melanjutkan pendidikannya di Akademi Militer Nasional (AMN) Magelang pada 1969.
Agum Gumelar menikah dengan Linda Amalia Sari putri dari Letjen (Purn) Achmad Tahir, salah satu tokoh militer Indonesia yang juga pernah menjabat sebagai menteri Kebudayaan dan Pariwisata kabinet Pembangunan IV.
Pasangan ini dikaruniai dua orang anak, Zeke Khaseli dan Ami Gumelar.
Karier Militer
- Ketua Sekretaris Badan Koordinasi Bantuan Pemantapan Stabilitas Nasional Daerah (Bakorstanasda)
- Dan Ton Yonif 323/Siliwangi (1969-1970)
- Dan Ton 1 KI-121 Grup 1 Kopassandha (1971-1972)
- Dan Prayudha (1972-1974)
- Staf Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib) dan Badan Koordinasi Intelijen Negara (1973-1976)
- Wadan Team Khusus Satgas Intel (1974-1975)
- Sprin Ka Bakin Dbp. D-III (1975-1980)
- Waka Perwakilan Taipei (1976-1980)
- Dan Karsa Yudha-1 Grup-2 (1981)
- Pgs. Pa Penjarah (1981)
- Dan Karsa Yudha-5 Grup-4 (1982)
- Wadan Grup-4 (1983)
- Waas Intel (1986)
- Pgs. Waas Intel (1986)
- Wakil Asisten Intelijen Komando Pasukan Khusus (Kopassus) (1987-1988)
- Asisten Intelijen Kopassus (1988-1990)
- Asisten Intelijen I Kasdam Jaya (1989)
- Komandan Korem 043/Garuda Hitam (1992-1993)
- Danrem 043/Gatam Kodam II Sriwijaya (1992)
- Direktur A Badan Intelijen dan Strategis (Bais) ABRI (1993-1994)
- Komandan Kopassus ke-13 (1993-1994)
- Kasdam I/Bukit Barisan (1994-1996)
- Staf Ahli Pangab Bidang Polkam (1996-1996)
- Pangdam VII/Wirabuana (1996-1998)
- Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas) (1998-1999)