Virus Corona

Pulih dalam 7 Hari, Profesor Ari Ungkap Rahasia Cepat Sembuh dari COVID-19

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Profesor Ari Fahrial Syam mengungkap rahasia cepat sembut dari COVID-19.

Handover/YouTube
Profesor Ari Fahrial Syam mengungkap rahasia cepat sembut dari COVID-19. 

TRIBUNPALU.COM - Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Profesor Ari Fahrial Syam mengungkap rahasia cepat sembut dari COVID-19.

Belum lama ini Prof Ari terpapar virus yang pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, China tersebut.

Namun hanya dalam waktu tujuh hari saja, hasil PCR menyatakan Prof Ari telah negatif COVID-19.

Lantas apa rahasia Prof Ari bisa sembuh cepat dalam waktu tujuh hari saja?

Lewat tayangan YouTube berjudul Tips Terbebas COVID-19 dalam Satu Minggu, Prof Ari mengungkap rahasianya bisa sembuh dengan cepat.

Pertama-tama, Prof Ari mengingatkan pentingnya tracing ketika seseorang terpapar virus corona.

Melalui tracing itu, bisa diketahui kemungkinan orang lain juga terpapar COVID-19.

"Setelah hasil PCR saya dinyatakan positif, saya langsung beri tahu teman-teman dan sekretaris untuk tracing dan alhamdulillah semuanya negatif. Ini menandakan teman dan orang yang kontak erat dengan saya menjalani protokol kesehatan dengan amat baik," kata Prof Ari dikutip dari kanal YouTube Apa Kata Dokter Ari, Kamis (8/7/2021).

Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini, Kamis, 8 Juli 2021: Naik Rp 5.000 per Gram, Ini Harga Pecahannya

Baca juga: Informasi Terbaru Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 18, Simak Penjelasan dari Manajemen

Baca juga: Satgas Penanganan Covid-19 Sebut Sejumlah Negara telah Herd Imunity, Bagaimana dengan Indonesia?

Prof Ari menyebut, ia mendapat resep dari rekan sesama dokter terkait obat apa saja yang harus dikonsumsi.

Menurut Prof Ari, ada dua dokter yang mengawal pengobatannya selama berjuang menghadapi COVID-19.

"Saya langsung berkonsultasi dengan rekan saya itu, tidak lama berselang obatnya ada," kata Prof Ari dekan FKUI itu.

Prof Ari kemudian menjelaskan perlunya konsultasi untuk mendapatkan obat-obatan tersebut.

Meski dirinya juga beprofesi sebagai dokter, Prof Ari tetap memposisikan diri sebagai pasien ketika berkonsultasi dengan rekan sejawatnya.

Menurutnya, sangat penting untuk tetap berkonsultasi dengan tenaga kesehatan yang tiap harinya berkecimpung dengan kasus COVID-19.

Lantas, apa saja obat-obatan yang dikonsumsi Prof Ari sehingga bisa sembuh cepat dari COVID-19? Berikut daftarnya.

- Favipiravir (antivirus)

- Azithromycin (antibiotik yang difungsikan sebagai anti-inflamasi dan imunomodulator)

- Vitamin A (400 IU)

- Vitamin D (5000 IU)

- Multivitamin yang mengandung vitamin C 750 mg dan zinc

- Dikombinasikan juga tablet vitamin C dosis 1000 mg yang non-acidic

Prof Ari mengungkap, setelah meminum obat-obatan tersebut, ia mulai merasakan berkurangnya semua gejala dalam dua atau tiga haru.

"Alhamdulillah setelah dua atau tiga hari setelah minum obat, gejala-gejala yang saya rasakan berkurang semua," terangnya.

Spesialis penyakit dalam itu juga mengunkapkan, gejala yang dialaminya saat terpapar COVID-19 terbilang ringan.

Meski CT Value-nya 14,3, gejala yang dialami Prof Ari sama seperti ketika seseorang terkena flu saja.

"Saya tidak mengalami batuk, sesak napas, pilek berat, kalau bersin-bersin ada. Jadi, gejala COVID-19 yang saya alami persis seperti orang lagi mau infeksi atau mau flu," paparnya.

Namun tak hanya meminum obat-obatan yang telah disebutkan di atas, ada kiat lain yang dilakukan Prof Ari untuk bisa sembuh cepat dari COVID-19.

Prof Ari juga berusaha menjaga pola hidup sehat seperti banyak istirahat, mengonsumsi makanan bergizi, olahraga ringan, dan beribadah.

Asupan makanan dijaga betul oleh Prof Ari dengan menu sayur dan buah-buahan tiga kali sehari.

Tak kalah penting, Prof Ari juga mengungkap tentang pentingnya menjaga kesehatan mental.

Baca juga: Nekat Serang TNI-Polri, KKB Malah Lari Terbirit-birit Usai Sosok Berambut Panjang Tertembak

Baca juga: Lowongan Kerja JET Express Wilayah Sulawesi Selatan, Cek Syarat dan Cara Mendaftarnya

Baca juga: Kontroversi Hadiah Penalti Inggris, Sterling: Selama Bola Masuk ke Gawang, Itu yang Penting

Hal tersebut dilakukan dengan mengelola stres, salah satunya dengan mencari hiburan di media sosial.

"Saya lebih suka ke grup WhatsApp yang isinya lelucon biar enggak stres," katanya.

Prof Ari kemudian menjelaskan soal waktu tidur teratur yang ia jalani selama penyembuhan COVID-19.

Setelah berolahraga kecil di pagi hari, kebanyakan waktu dihabiskan Prof Ari dengan istirahat atau tidur.

"Jadi setelah sarapan dan berkegiatan di pagi hari, sekitar pukul 10.00, saya tidur sampai menjelang Zuhur. Lalu sholat dan makan siang. Setelah itu tidur lagi sampai menuju Ashar sekitar pukul 3 sore. Menuju Maghrib, saya biasanya video call dengan keluarga mengabari kabar. Lalu Magrib, makan malam, dan membaca Alquran. Diselipkan buka WhatsApp atau nonton TV juga boleh tapi yang ringan saja acaranya. Setelah itu Sholat Isya dan enggak lama setelahnya tidur malam sampai pagi," paparnya.

Di akhir video tersebut, Prof Ari kembali mengingatkan soal pentingnya menjaga kesehatan mental selama penyembuhan COVID-19.

Ia meminta pasien COVID-19 lainnya tetap semangat dan sabar selama menjalani masa penyembuhan.

"Saya berharap teman-teman atau keluarga Anda yang sedang terinfeksi covid-19 dan kebetulan harus isolasi mandiri, tetap sabar, tawakal, dan juga tidak stres. Konsumsi obat-obatan yang dianjurkan dokter, makan makanan bergizi baik, dan istirahat cukup. Insya Allah kita bisa lolos dari penyakit ini dan bisa keluar dari isolasi mandiri dengan sehat," pesannya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved