Berita Populer Nasional
Berita Populer Nasional: Pawang Ular Tewas Usai Cium King Cobra hingga Curhat Edhy Prabowo
Detik-detik pawang ular tewas usai cium King Cobra menjadi salah satu Berita Populer Nasional di TribunPalu.com kemarin.
TRIBUNPALU.COM - Berikut tiga Berita Populer Nasional di TribunPalu.com, Jumat (16/7/2021).
Detik-detik pawang ular tewas usai cium King Cobra menjadi salah satu Berita Populer Nasional di TribunPalu.com kemarin.
Selain itu ada juga Berita Populer Nasional lainnya Edhy Prabowo sedih usai divonis 5 tahun penjara atas kasus korupsi benih lobster.
1. Pawang Ular Tewas Usai Cium King Cobra
Citra King Cobra sebagai salah satu ular paling mematikan di dunia tak membuat nyali Bernardo Alvarez ciut.
Ia bahkan dikenal sebagai pawang ular yang kerap beratraksi dengan King Cobra.
Bagi Bernardo Alvarez, pawang ular asal Kota Mangalda Provinsi Pangasinan di kawasan Filipina Utara itu bisa ular bukan apa-apa.
Dilansir dari Sripoku.com, adik Bernardo Alvarez, Teresa seperti dilansir dari The Sun, Jumat (16/7/2021), sang kakak kebal bisa ular dan dijululi si manusia ular, karena kemampuannya menjinakkan dan menangkap serta menangkal bisa ular.
Namun, dia tewas karena ular kobra. Bahkan pihak medis di Filipina sudah berusaha menyelamatkannya. Akan tetapi Bernando tak tertolong.
"Kami sangat sedih, tim medis sudah berusaha menyelamatkannya, namun dia tetap diam dan tak ada denyut nadinya," ujar Teresa Sedih.
Seperti diketahui, Siang itu, Kamis (15/7/2021) Bernardo Alvarez sudah berada di lokasi dan menangkap ular kobra yang dilaporkan warga berkeluaran di lokasi tersebut.
Lalu, warga sudah mengelilingi tanah lapang tak berapa luas. Mereka tahu, Bernardo Alvarez akan melakukan atraksi terhadap ular yang baru ditemukannya.
Tak tanggung-tanggung, ular ini disebut-sebut adalah king kobra, maka tak heran warga penasaran. Maka itulah, pawang ular berusia 62 tahun itu mengenakkan baju khusus tengah memegang ular kobra dan mengalungkan di lehernya.
Beberapa orang yang berada di tanah lapang itu, memekik ngeri, sebab sudah beberapa kali ular kobra itu mendesis dan merasa terancam.
Namun, Bernardo cuek. Sebab dia memang kebal bisa ular. Bahkan dijuluki pawang ular atau sneakerman ( manusia ular ).
Ia tidak hirau sudah beberapa kali ular berbisa itu mematuk tubuhnya. Namun tak ada reaksi apapun setelah beberapa menit berlalu.
Orang sekitar tahu, bahwa Bernardo adalah pawang ular dan kebal terhadap bisa ular. Dia tidak pernah menemui ajalnya baik itu sangat menangkap ular liar maupun saat melakukan atraksi seperti hari Kamis tersebut.
Bahkan ada beberapa warga yag bertepuk tangan meski sedikit ngeri, karena pria bernama Bernardo Alvarez berusia 62 tahun asal Filipina ini memang dikenal sebagai seorang sneakerman alias si manusia ular.
Karena bisa menawar bisa ular kobra ganas yang menggigit dan masuk ke tubuhnya.
Namun, Kamis (15/7/2021) kemarin seperti menjadi hari nahasnya.
Bernardo Jatuh Semaput dan Tak Bergerak Sesuai Cium King Cobra.
Saat itu, Bernardo tengah atraksi, dan mendapati ular kobra melintas, lalu menangkap dan mengalungkan di lehernya.
Seperti biasa pula, dia kemudian membawa ular kobra yang baru ditangkap dan dijinakkan itu, keliling lapangan dan membiarkan sang raja ular itu mematuk dan meninggalkan beberapa bekas gigitan.
Bahkan, seperti yang sudah-sudah pula, Bernardo Alvarez akan mengakhiri atraksinya dengan cara mencium dan memasukkan kobra itu ke dalam mulutnya.
Tiba-tiba orang-orang terkejut, saat itu, Bernardo Alvarez seperti tercekik ular yang sudah masuk ke mulutnya itu seperti sulit keluarkan.
Mereka tak percaya dan heran, karena tak seperti biasanya dialami Bernardo jika digigit ular.
Selengkapnya baca di Detik-detik Pawang Ular Terkapar Usai Cium King Cobra, Nadi Bernardo Berhenti dan Lidahnya Menghitam
2. Masa Lalu Oknum Satpol PP yang Pukul Wanita Pemilik Warkop
Ternyata ada juga warganet yang menyampaikan, masa lalu dari Mardani Hamdan.
Salah satu adalah ketua Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Kakbah Sulsel, Faizal Salahuddin Maroa.
Ia menyampaikan dalam akun Facebooknya dikutip Tribun Timur, Kamis (15/7/2021) pukul 23.39.
Berikut tulisan dari Faizal Salahuddin Maroa:
Saya akrab sejak tahun 1997 pertemukan di sebuah pendidikan dan pelatihan ( TOT KOKAM)..
Sejak mengenalnya karakter pendiam dan penyabar selalu melekat pada dirinya...
Hampir semua org yg mengenalnya mungkin berpendapat demikian ..
Lahir dan di besarkan di keluarga yg mengedepankan adat istiadat,etika dan akhlak serta orangnya sangat loyal..
Menumpuh jalur ke organisasism di lingkungan Muhammadiyah dari dasar hingga pernah menjadi ka pemuda Muhammadiyah..hingga kini tetap di pengurus daerah...
Sejak semalam nama dan vidionya viral di jagat raya... itulah teknologi...
Kami juga heran knp tiba2 menjadi viral begitu..
Ternyata waktu menjalankan tugas ada miskomunikasi dgn salah satu pemilik kafe sehingga ada insiden PEMUKULAN...
Oleh pemilik kafe sy TDK kenal orgnya dan bagaimana karakteristik nya...
Kenapa tiba2 naik pitam mungkin Krn ada sesuatu yg tidak lazim yg dilihat sesuai adab,akhlak terhadap org tua
ALLAHU A'LAM..
KEKERASAN MEMANG TIDAK ADA YG BENARKAN..
Bukan berarti kita harus ramai ramai membully dia...ini Rana hukum biarkan hukum yg tuntaskan...
Yang sabar saudaraku
Yang kuat saudaraku...
Mardani Hamdan.
3. Curhat Edhy Prabowo Usai Divonis 5 Tahun Penjara
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dijatuhi vonis 5 tahun penjara oleh Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.
Edhy Prabowo mengaku sedih atas keputusan tersebut karena merasa hukuman kepadanya tak sesuai fakta persidangan.
Edhy Prabowo dinyatakan bersalah melakukan Korupsi dalam pengurusan izin Ekspor benih bening lobster atau benur.
"Ya saya mau pikir-pikir, saya sedih hasil ini tidak sesuai dengan fakta persidangan," ucap Edhy usai mengikuti persidangan secara daring dari Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (15/7/2021).
Akan tetapi, Edhy Prabowo mengaku menghormati proses peradilan.
"Tapi, ya, inilah proses peradilan di kita, saya akan terus melakukan proses tapi kasih saya waktu berpikir. Terima kasih," kata Edhy sebelum masuk mobil tahanan.
Terpisah, pengacara Edhy Prabowo, Soesilo Aribowo, mengatakan merasa kecewa dengan putusan Majelis Hakim menyatakan kliennya menerima suap senilai 77 dolar AS tersebut.
"Pertama sebenarnya kami sedih, kecewa juga karena, terutama terkait pasal yang diputuskan oleh majelis. Pertama hal yang paling esensi adalah mengenai penerimaan uang senilai 77 ribu dolar AS itu Pak Edhy sama sekali tidak tahu," kata Soesilo di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (15/7/2021).
Soesilo mengatakan, Majelis Hakim dalam pertimbangan menyatakan suap diterima staf khusus Edhy Prabowo, yakni Safri.
"Kemudian sampainya ke Pak Edhy itu kapan? Melalui rekening apa? Berapa jumlahnya? Dari siapa Pak Edhy tidak tahu sama sekali," katanya. (*)