Kasus Corona Masih Tinggi, Gubernur Sulteng Ajak Semua Pihak Berkolaborasi Tekan Penyebaran Covid-19
Update kasus Covid-19 di Sulawesi Tengah per Minggu 1 Agustus 2021, kasus konfirmasi positif Covid-19 selama 24 jam terakhir di Provinsi Sulteng.
Penulis: Imam Saputro | Editor: Imam Saputro
TRIBUNPALU.COM - Update kasus Covid-19 di Sulawesi Tengah per Minggu 1 Agustus 2021, kasus konfirmasi positif Covid-19 selama 24 jam terakhir di Provinsi Sulawesi Tengah masih tinggi.
Tercatat ada penambahan 633 kasus covid-19 baru selama 24 jam terakhir, terbanyak dari Banggai dengan 166 konfirmasi kasus positif.
Hingga hari ini, dengan adanya penambahan 633 pasien Covid-19 sehingga di Sulawesi Tengah total ada 23.454 kasus terkonfirmasi positif.
Di sisi lain angka kesembuhan pasien Covid-19 di Sulteng juga bertambah, yakni sebanyak 191 pasien dinyatakan sembuh.
Namun dalam 24 jam terkahir tercatat ada 26 kasus kematian.
Dari sisi pemetaan penyebaran covid-19, ada 7 wilayah yang masuk zona merah, Toli-toli, Sigi, Poso, Morowali, Morowali Utara, Banggai Laut, dan Banggai
Dan kini tak ada lagi zona kuning di Sulteng karena adanya peningkatan kasus.
Sedangkan sisanya masih masuk di zona oranye penyebaran covid-19.
Dikutip dari dinkes.sultengprov.go.id, berikut rincian data pasien positif virus corona di Sulawesi Tengah, baik yang dirawat di rumah sakit maupun menjalani isolasi mandiri:

Pemprov Sulteng Ajak Semua Pihak Berkolaborasi Perangi Covid-19
Hingga saat ini ada 8 daerah di Sulawesi Tengah yang berstatus zona merah COVID-19.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mengajak seluruh pihak berkolaborasi guna menekan penyebaran COVID-19 di Sulteng.
Ajakan kolaborasi itu disampaikan Gubernur Sulawesi Tengah Rusdi Mastura saat rakor bersama Bupati, Walikota dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah ( Forkopimda ) lainnya, Jumat (30/7/2021).
Gubernur Sulawesi Tengah itu mengatakan, kunci menurunkan lonjakan kasus adalah dengan memperkuat pencegahan di tingkat bawah yaitu Desa dan kelurahan.
Selain itu pria kerap disapa Cudi itu menyarankan, agar puskesmas dioptimalkan merawat pasien COVID-19 bergejala ringan dan sedang.