Virus Corona
Kapan Pasien Sembuh Covid-19 Boleh Lakukan Vaksinasi? Berikut Penjelasannya
Meskipun sudah terkena Covid-19 dan dinyatakan sembuh, pasien tersebut tetap harus mendapatkan vaksinasi Covid-19.
TRIBUNPALU.COM - Penyintas Covid-19 dianggap memiliki kekebalan terhadap virus Covid-19 sehingga ada sejumlah orang yang enggan melakukan vaksinasi.
Namun, nyatanya masih banyak orang yang pernah terinfeksi Covid-19 kembali terpapar Covid-19.
"Oleh karena itu meskipun sudah terkena Covid-19, sembuh tetap harus mendapatkan vaksinasi Covid-19," kata dr. Suzy Maria Sp.PD, dalam tayangan Youtube lifestlyeOne, Selasa (3/8/2021).
Baca juga: 7 Makanan Kaya Antioksidan yang Baik Dikonsumsi Pasien Covid-19: Coklat hingga Bayam
Baca juga: Olahraga Ringan yang Aman untuk Pasien Covid-19 yang Sedang Isolasi Mandiri
Vaksin Covid-18 disebut akan memperkuat kekebalan yang telah terbentuk di dalam tubuh penyintas Covid-19.
Pasien Covid-19 sudah bisa menerima vaksin Covid-19 setelah dua minggu setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19 atau selesai menjalani masa isolasi mandiri.
Dia menjelaskan dalam aturan internasional jika pasien telah melewati masa infeksius dia sudah bisa menjalani vaksinasi.
Namun, di Indonesia pemerintah mengatur untuk penyintas Covid-19 baru bisa mendapat vaksin setelah tiga bulan dinyatakan sembuh dari Covid-19.
"Jadi di Indonesia kita tetap tiga bulan dulu setelah sembuh ya," ujarnya.
Selain itu, terkait pasien long Covid, dia menjelaskan bahwa itu tidak menghalangi untuk mendapat vaksinasi Covid-19.
Namun, pasien long Covid memang membutuhkan waktu sebelum mendapat vaksin Covid-19.
Karena sebelum divaksin perlu diperhatikan juga kondisi kesehatan penerima vaksin.
Mengatakan hal yang sama, Peneliti World Health Organization (WHO) Soumya Swaminathan menjelaskan terkait urgensi vaksinasi Covid-19.
"Kita tahu bahwa kebanyakan orang yang mengidap Covid-19 telah mengembangkan sistem respons imun," kata Soumya, dalam laman resmi who.int.
Ia menjelaskan ada sekelompok penderita Covid yang tidak mengalami gejala penyakit, sehingga tidak tahu bahwa dirinya menderita Covid-19.
Menurut Soumya, kelompok orang ini memiliki imun yang lebih rendah.