Habib Saggaf Tutup Usia
Cerita Habib Saggaf Tak Ingin Tinggalkan Palu saat Gempa dan Tsunami 2018
Bagi masyarakat Sulawesi Tengah (Sulteng), Almarhum Habib Saggaf bin Muhammad Aljufri dikenal sebagai panutan, pemersatu dan ulama kharismatik.
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Fandy Ahmat
TRIBUNPALU.COM, PALU - Bagi masyarakat Sulawesi Tengah (Sulteng), Almarhum Habib Saggaf bin Muhammad Aljufri dikenal sebagai panutan, pemersatu dan ulama kharismatik.
Sejak menjabat Ketua Utama Alkhairaat pada 1975, Habib Saggaf menetap di Kota Palu, Sulawesi Tengah hingga akhir hayatnya.
Selama itu, ulama besar kelahiran 1937 ini diketahui begitu mencintai masyarakat di wilayahnya.
Hal ini diungkapkan oleh seorang murid Habib Saggaf yakni Ustaz Haikal Al Amri, Jumat (6/8/2021).
Kisah ini terungkap ketika peristiwa gempa, tsunami dan likuifaksi memporak-porandakan ibukota Sulteng, 28 September 2018 silam.
Diceritakan Ustaz Haikal, di awal-awal pascabencana dahsyat itu Habib Saggaf sedang sakit dan dijadwalkan akan bertolak ke Jakarta untuk berobat.
Namun, cucu dari pendiri Alkhairaat Habib Idrus bin Salim Jufri itu tak ingin meninggalkan Palu dan lebih memilih menenangkan masyarakat.
Dari pengamatan Ustaz Haikal, Habib Saggaf khawatir kepergiannya ke luar kota justru akan membuat masyarakat semakin panik dan ketakutan.
"Saat itu beliau sedang ada jadwal untuk berobat ke Jakarta. Namun ia menolak pergi dan memilih tetap tinggal di Palu. Beliau khawatir jika dirinya diketahui berada di luar kota, masyarakat ramai-ramai meninggalkan Palu," kata Ustaz Haikal.
Ungkapan Ustaz Haikal ini terbukti dalam sebuah unggahan video diterima TribunPalu.com.
Dalam video diunggah pada 9 Oktober 2018, Habib Saggaf tampak berada di salah satu lokasi bencana.
Dengan mengenakan sarung dan kemeja putih, lulusan Universitas Al Azhar Kairo, Mesir itu duduk di sebuah kursi didampingi sejumlah Abnaul Khairaat.
Sambil memegang tongkat, sesekali Habib Saggaf berbincang dan bertanya kepada masyarakat terkait kondisi di wilayah itu.
Seperti kerusakan bangunan, proses evakuasi dan jumlah kepala keluarga (KK).