Universitas Tadulako

Kelompok Peduli Kampus Laporkan Temuan Kerugian Negara ke Kejati Sulteng

KPK Untad melaporkan potensi kerugian negara menyusul temuan Dewan Pengawas (Dewas) atas pengelolaan dana Badan Layanan Umum (BLU)

Editor: mahyuddin
handover
Sejumlah dosen tergabung dalam Kelompok Peduli Kampus (KPK) Universitas Tadulako (Untad) mendatangi Kantor Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah (Sulteng).  Antara lain, mantan Warek III Untad Prof Djayani Nurdin, mantan Dekan Fakultas Ekonomi Dr Muhtar Lutfi dan Presidium Ikatan Alumni Untad Dr Nur Sangadji.  

Sebelumnya, Ketua Senat Untad Prof Dr Ir H Muhammad Basir Cyio SE MS menilai kehadiran faksi di kampus biru adalah hal yang lumrah dan telah ada dari zaman almarhum Prof Dr H Mattulada menjabat rektor, periode 1981-1990.

“Yang saya lihat waktu itu suka tunjuk-tunjuk rektor, termasuk saat Pak Rasyid jadi rektor tetap ada yang begitu. Cuma dosen yang saya lihat di zaman Prof Mattulada, Prof Musyi dan Pak Rasyid, semua sudah meninggal dunia, dan yang begitu-begitu juga tetap ada,” kata Basir Cyio.

Rektor Untad periode 2011- 2019 itu menambahkan, peristiwa seperti itu juga pernah terjadi di zaman Rektor Drs H Sahabuddin Mustapa.

“Sampai pasang baliho di atap gedung. Tapi kelompok itu juga sudah banyak yang meninggal,” ucap Basir Cyio.

Di era Basir Cyio hingga Rektor Untad saat ini, Prof Dr Ir Mahfudz MP, faksi serupa juga namun orang yang berbeda.

Dia menilai, kelompok-kelompok serupa peduli kampus akan tetap ada di zaman rektor berikutnya dan terus beregenerasi.

“Nanti 20 tahun mendatang, rektor ke 3 setelah Pak Mahfudz, yang suka demo dan menyerang sekarang mungkin meninggal lagi tapi akan ada lagi penerusnya. Jadi dosen yang baik itu akan selalu ada generasinya dan demikian pula dosen lain yang suka menyerang,” jelas Basir.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved