Berita Populer Sulteng
Berita Populer Sulteng: Gempa di Touna hingga Usulan Lockdown Wilayah di Banggai
Gempa 5,8 magnitudo mengguncang Kabupaten Tojo Una-una menjadi salah satu Berita Populer Sulteng di TribunPalu.com kemarin.
Reny A Lamadjido berharap bantuan ini dapat bermanfaat dan menjadi objek pariwisata yang indah bagi masyarakat di bantaran sungai.
Sehingga roda ekonomi di Kota Palu dapat berjalan dengan baik.
Reny A Lamadjido juga berpesan agar masyarakat tetap mendisiplinkan protokol kesehatan 5M yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
"Protokol kesehatan harus tetap kita jalankan walaupun Alhamdulillah angka Covid-19 di kota Palu sudah mulai berangsur-angsur turun," ungkapnya.
Mantan direktur RSUD Anutapura itu juga mengajak agar masyarakat yang belum divaksin agar melakukan vaksinasi di Puskesmas terdekat sehingga 85% target vaksinasi bisa tercapai dan kota Palu mencapai Herd Immunity atau kekebalan kelompok.
"Jangan takut divaksin. Karena sebelum divaksin, kesehatan masyarakat dicek dulu. Jika memenuhi syarat, maka yang bersangkutan akan divaksin," imbuhnya.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut yakni Kepala Dinas Pariwisata kota Palu Farid Yotolembah dan Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Tenaga Kerja kota Palu Setyo Susanto.
3. Usulan Lockdown Wilayah di Banggai
Ketua DPRD Banggai Suprapto Ngatimin meminta pemerintah daerah serius menangani kasus Covid-19.
Meskipun kasus harian Covid-19 mulai menurun, namun angka kematian masih terbilang tinggi.
Bahkan, tingkat kematian kasus Covid-19 di Kabupaten Banggai tertinggi se Sulawesi Tengah dan Indonesia.
Olehnya itu, Suprapto mengusulkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banggai menerapkan Lockdown wilayah seperti yang dilaksanakan di Kota Palu.
"Saya usulkan Lockdown saja zonasi atau wilayah yang kasusnya banyak. Contohnya seperti di Palu," ujarnya saat rapat koordinasi dan evaluasi penanganan Covid-19 di Kabupaten Banggai, Rabu (25/8/2021) sore.
Kebijakan Lockdown itu selain untuk memutus mata rantai penyebaran, dan juga punishment di wilayah tersebut.
"Kalau kebijakan itu dilakukan, maka wilayah lain akan memperketat pencegahan Covid-19," tutur Suprapto.