Berita Populer Sulteng: Gerai Vaksinasi di 5 Puskesmas Sigi hingga Banjir di BTN Pertiwi Palu

"Sudah tak terhitung berapa kali gempa susulan. Hanya kemarin empat kali kami rasakan gempa. Selama ini memang guncangannya kecil," kata seorang warga Ampana Kota Ilham Dj Arsyad, Rabu (1/9/2021). 

Ilham mengatakan, mayoritas masyarakat di Ampana Kota sudah mulai kembali ke rumah masing-masing pascagempa kuat beberapa hari lalu. 

"Kebanyakan warga sudah meninggalkan tempat pengungsian dan kembali ke rumah," ucapnya.

Gempa Tojo Una-Una, Kamis (26/8/2021), telah membuat warga berhamburan keluar rumah dan sejumlah bangunan mengalami kerusakan. 

Guncangan gempa Tojo Una-Una ini turut dirasakan hingga di beberapa wilayah di Sulawesi Tengah. 

Di antaranya Kabupaten Poso, Morowali, Parigi Moutong, Buol, Tolitoli dan Kota Palu. 

Daerah Poso guncangan dirasakan cukup kuat mencapai skala intensitas IV MMI yang dirasakan oleh hampir semua orang.

Sementara Morowali dan Parigi Moutong guncangan dirasakan dalam intensitas III MMI, yakni getaran nyata dalam rumah dan terasa seakan akan truk berlalu.

Kemudian di wilayah Palu, Buol dan Toli-toli guncangan dirasakan lemah dalam intensitas II MMI.

3. Banjir di BTN Pertiwi Palu

Sedikitnya sembilan rumah tergenang air di BTN Pertiwi, Kelurahan Birobuli Selatan, Kacamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (31/8/2021) malam.

Hujan lebat menyebabkan debit air meningkat dan mengenangi beberapa titik di Kecamatan Palu Selatan.

"Pukul 23.00 Wita, kami melakukan giat bersama Satgas K5 Kelurahan Birobuli Selatan, BPBD Kota Palu, Dinas Sosial Kota Palu, dan Pemadam Kebakaran memantau wilayah yang terdampak banjir akibat curah hujan yang tinggi, dan ada 9 Rumah di BTN Pertiwi yang tergenang air," kata Lurah Birobuli Selatan Irma kepada TribunPalu.com, Rabu (1/9/2021)

Tak hanya di BTN Pertiwi, sejumlah rumah warga di Jl Malaya juga tergenang air.

"Upaya dari BPBD dan damkar melakukan penyedotan air kemudian mengimbau agar tetap waspada jika curah hujan meningkat," ujarnya.

Irma menyebut, pukul 02.00 subuh genangan baru air surut dan menutup operasi kegiatan pemantauan akibat intensitas hujan yang tinggi. (*)