Berita Populer Sulteng
Berita Populer Sulteng: Sabu Dicampur Beras di Luwuk hingga Kasus Anak Bacok Ayah di Sigi Ditutup
Trik kurir asal Luwuk campur sabu dengan beras menjadi salah satu Berita Populer Sulteng di TribunPalu.com kemarin.
TRIBUNPALU.COM - Berikut tiga Berita Populer Sulteng di TribunPalu.com kemarin, Rabu (29/9/2021).
Trik kurir asal Luwuk campur sabu dengan beras menjadi salah satu Berita Populer Sulteng di TribunPalu.com kemarin.
Selain itu ada juga Berita Populer Sulteng lainnya mengenai ditutupnya kasus anak bacok ayah di Desa Tulo Sigi.
1. Kurir Campur Sabu dengan Beras
Satu kurir narkoba jenis Sabu dari Kota Palu menuju Luwuk, Banggai berhasil diciduk Badan Narkotika Nasional Kota Palu.
Kepala BNNK Palu AKBP Baharuddin mengungkapkan, pelaku dengan inisial M alias Obi berhasil ditangkap saat akan mengambil kiriman paket dari Kota Palu.
Awalny, sehari sebelum penangkapan petugas BNNK Palu mendapatkan laporan dari masyarakat dan pemilik rental akan adanya paket mencurigakan.
Saat dilakukan pemeriksaan paket dengan disaksikan penjaga rental, bungkusan dos tersebut berisikan sabu dicampur beras dan biskuit.
Hal itu guna mengelabuhi petugas saat dilakukan pemeriksaan.
Setelah itu, Kepala BNNK Palu menginstruksikan kepada Kasi Pemberantasan untuk lakukan control delivery.
Paket tersebut diambil oleh pelaku di agen rental PO di Kompleks Mangkio Kecamatan Luwuk Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.
"Jadi saat dilakukan pengembangan control delivery terhadap paket kiriman tersebut yang dipimpin oleh Kasi Pemberantasan BNNK Palu untuk mencari siapa yang bakal menerima paket kiriman itu," tutur Kepala BNNK Palu, AKBP Baharuddin, Selasa (28/9/2021).
Perwira Menengah Polri itu menjelaskan, saat ditelusuri oleh BNNK Palu, di saat bersamaan pelaku mengambil paketnya.
"Tepat pukul 12.30 Wita, petugas BNNK Palu berhasil mengamankan seorang lelaki inisial M alias Obi saat mengambil paket kiriman di agen rental PO NUR di Kompleks Mangkio Kecamatan Luwuk Kabupaten Banggai, setelah itu tersangka dan barang bukti diamankan ke Kantor BNNK Palu," Jelas Baharuddin.
Baharuddin menuturkan, peranan tersangka adalah salah satu bandar yang berada di Kabupaten Banggai.
M alias Obi mengedarkan narkotika jenis sabu di Banggai dengan cara buang alamat sehingga tersangka berkomunikasi hanya melalui sambungan telepon.
"Modus tersangka ini dengan cara buang alamat, jadi tersangka berkomunikasi hanya lewat telepon dan tidak pernah bertemu secara langsung terhadap pembelinya," katanya.
Menurut Baharuddin, tersangka M alias Obi mengedarkan sabu dengan cara buang alamat sejak bulan Mei 2021.
Pelaku menggunakan jaringan terputus sehingga BNNK Palu terus mencari tahu bandar narkoba baik yang ada di Palu maupun Makassar dalam kasus ini.
"Jadi tersangka ini status sekarang masih kami DPO kan," tandas AKBP Baharuddin.
2. Tradisi Makan Bersama di Kuburan Massal Palu
Peringati 3 tahun pasca bencana Sulteng, warga dari Kabupaten Sigi adakan tradisi makan bersama di kuburan massal Kota Palu, Selasa (28/9/2021).
Kuburan massal itu berlokasi di Poboya, Kelurahan Poboya, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Nurjannah, warga dari Desa Beka, Kabupaten Sigi merupakan Orangtua dari salah satu korban bencana gempa dan tsunami di Kota Palu.
Dia mengatakan, ziarah kubur dan makan bersama di kuburan massal telah menjadi tradisi keluarga besar mereka setiap tahunnya setelah bencana.
"Tiap tahun kami gelar makan bersama di kuburan massal ini, tapi juga pas acara lebaran, idul adha juga dan sekalian tahlilan keluarga bersama disini," jelas Nurjannah.
Nurjannah mengaku, berangkat dari Desa Beka dari jam 9 pagi bersama keluarga besarnya.
"Kami ini ada 6 mobil yang datang, keluarga yang meninggal cuma satu yaitu anakku sendiri tapi kami satu keluarga besar yang memperingati kepergiannya," ujarnya.
Tambah Nurjannah mengatakan walaupun jasad anaknya tidak dapat ditemukan, tetapi dengan keberadaan kuburan massal itu mereka yakin anaknya telah dikubur bersama korban lainnya.
"Anakku kena bencana di pinggir pantai setelah pulang dari kos temannya, dipinggir pantaikan dampaknya lumayan jadi sulit batentukan mayat, tapi kami yakin disini anak kami dikuburkan," tutup dia.
3. Kasus Anak Bacok Ayah di Desa Tulo Sigi Ditutup
Kepolisian Resort (Polres) Sigi terpaksa harus menghentikan proses penyelidikan kasus pembacokan anak kepada ayah kandungnya di Desa Tulo, Sigi.
Hal itu diutarakan Kapolres Sigi AKBP Yoga Priyahutama, Rabu (29/9/2021).
Ia mengatakan, kasus pembacokan anak terhadap ayahnya ditutup sebab gugurnya salah satu syarat melanjutkan proses penyelidikan.
Syarat itu adalah harus ada tersangkanya.
"Untuk kasus pembacokan anak terhadap ayah kandungnya di Dolo kami tutup, karena tersangka meninggal dunia tenggelam saat melarikan diri dari petugas," ungkap Kapolres Sigi, AKBP Yoga Priyahutama.
"Bagaimana mau dilanjutkan kalau tersangka sudah tidak ada karena tewas tenggelam, jadi untuk kasus di Dolo karena mengingat syarat untuk penghentian penyidikan adalah matinya tersangka, makanya kasus ini kami close," tambahnya.
Sebelumnya diketahui seorang anak dibawah umur berinisial AR berusia 16 tahun dengan sadis membacok ayah kandungnya sendiri hingga tewas.
Kejadian itu terjadi di Desa Tulo Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah pada Minggu (26/9).
Selain itu, dua tetangga korban juga ikut menjadi korban pembacokan oleh AR sehingga harus dilarikan ke RS Torabelo Sigi.
Kedua tetangga korban dibacok karena berusaha melerai aksi brutal AR kepada ayahnya tersebut.
Ayah pelaku sekaligus korban seketika meninggal di tempat.
Karena panik, Pelaku AR langsung berlari dari kejaran masyarakat dan aparat dari Polsek Dolo.
Namun saat melarikan diri, pelaku AR terpaksa melompat ke arah sungai.
Tanpa diduga AR tidak dapat berenang dan ditemukan mengambang di sungai tersebut.
Korban pembacokan berinisial AI (56), sementara tetangganya berinisial AH (23) dan TM (73).
"Tetangga korban sudah keluar dari RS Torabelo kemarin (Selasa, red) dan dilanjutkan rawat jalan," tandas Yoga.(*)