Teroris MIT Poso
7 Teroris MIT Tewas Selama 2021, Kontak Tembak Kebanyakan Terjadi di Parimo
Aparat TNI-Polri tergabung dalam Operasi Madago Raya belum lama ini menorehkan prestasi luar biasa.
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Fandy Ahmat
TRIBUNPALU.COM, PALU - Aparat TNI-Polri tergabung dalam Operasi Madago Raya belum lama ini menorehkan prestasi luar biasa.
Hal ini menyusul pimpinan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Kalora berhasil dilumpuhkan beberapa waktu lalu.
Sejak efektif beroperasi pada Januari 2021, Satuan Tugas (Satgas) Madago Raya berhasil menembak mati 7 anggota MIT Poso.
Data dihimpun TribunPalu.com, kontak tembak antara Satgas Madago Raya dan kelompok MIT mayoritas terjadi di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah.
Kontak tembak di awal-awal 2021 terjadi di Pegunungan Andole, Desa Tambarana, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Senin (1/3/2021).
Insiden itu berhasil menewaskan dua anggota MIT, yakni Alvin alias Adam alias Mus'ab alias Alvin Anshori dan Khairul alias Irul alias Aslam.
Baca juga: Detik-detik Pemimpin G30S PKI Dieksekusi, Sempat Pede Ditolong Soeharto Sebelum Ditembak Mati
Baca juga: Covid-19 Indonesia Menurun, Satgas Covid-19 Minta Masyarakat Konsisten Terapkan Protokol Kesehatan
Sementara dari pihak aparat, satu prajurit TNI atas nama Praka Dedi Irawan gugur akibat mengalami luka tembak di bagian perut.
Dengan tewasnya Alvin dan Irul, kelompok teroris MIT diketahui tersisa sembilan orang.
Operasi perburuan saat itu masih dipimpin Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng) Irjen Abdul Rakhman Baso dengan menyisir tiga wilayah.
Diantaranya Kabupaten Poso, Sigi hingga Parigi Moutong.
Selama empat bulan tim gabungan TNI-Polri terus melakukan pengejaran terhadap sisa-sisa kelompok MIT pimpinan Ali Kalora.
Sebelum dua peristiwa kontak tembak kembali terjadi dalam kurun waktu kurang dalam sepekan pada Juli 2021.
Kontak tembak pertama terjadi pada Minggu (11/7/2021) sekitar pukul 03.00 Wita dini hari.
Prajurit TNI tergabung dalam Operasi Madago Raya berhasil menembak mati dua teroris MIT termasuk satu pentolan mereka yakni Qatar alias Farel alias Anas.
Sebab Qatar juga berperan sebagai pimpinan lain di tubuh kelompok MIT Poso selain Ali Kalora
Sementara satu anggota MIT lainnya yang tewas yakni Rukli.
Keduanya tewas diberondong peluru saat tengah beristirahat di camp persembunyian di wilayah Pegunungan Batu Tiga, Desa Tanah Lanto, Kabupaten Parigi Moutong.
Selang enam hari pascatewasnya Qatar dan Rukli, Satgas Madago Raya kembali berhasil menembak mati seorang anggota MIT bernama Abu Alim alias Ambo.
Seperti Qatar dan Rukli, Ambo juga tewas saat kontak senjata di Desa Tanah Lanto, Parigi Moutong, Sabtu (17/7/2021).
Tewasnya Ambo ini sekaligus menjadi pencapaian terakhir Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Abdul Rakhman Baso sebagai penanggungjawab operasi.
Memasuki akhir Agustus 2021, Irjen Rakhman dimutasi menjadi Patikorbrimob Polri dalam rangka pensiun dan digantikan oleh Irjen Rudy Sufahriadi.
Sejak dilantik sebagai Kapolda Sulteng pada 31 Agustus 2021, Irjen Rudy otomatis bertindak sebagai pemimpin operasi pengejaran terhadap sisa-sisa kelompok MIT.
Namun Sulawesi Tengah diketahui bukan daerah asing lagi bagi jenderal dua bintang tersebut
Sebab, Irjen Rudy pernah menjabat sebagai Kapolda Sulteng sejak 2016 hingga 2018 dan Kapolres Poso 2005-2007.
Polisi berbadan tinggi besar itu pernah memimpin perburuan kelompok MIT Poso saat operasi masih bersandi Tinombala.
Sehari usai dilantik, Irjen Rudy langsung bertolak ke Palu dan baru mengunjungi Pos Operasi Madago Raya di Poso pada 10 September 2021.
Satgas Madago Raya terakhir terlibat kontak tembak dengan kelompok MIT di Desa Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sabtu (18/9/2021) pukul 18.15 Wita.
Peristiwa ini merupakan paling teranyar karena berhasil menewaskan pimpinan utama MIT Poso Ali Kalora bersama satu anggotanya Jaka Ramadhan.
Ali Kalora selama ini menjadi target utama operasi setidaknya sejak 2016 pascatewasnya Santoso alias Abu Wardah.
Dengan tewasnya Ali Kalora bersama Jaka Ramadhan, kelompok teroris MIT Poso diketahui tersisa empat orang.
Mereka adalah Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae Alias Galuh alias Mukhlas, Suhardin alias Hasan Pranata dan Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang.
Kapolda Irjen Rudy Sufahriadi sebelumnya memastikan tidak ada lagi pimpinan MIT sepeninggal Ali Kalora.(*)