Trending Topic

Lakukan Pelanggaran HAM pada Timor Leste, Banyak Pihak Minta Indonesia Bertanggung Jawab

Banyak pihak inginkan harus ada pihak di Indonesia yang bertanggung jawab sebab dianggap banyak melakuan pelanggaran HAM di wilayah Timor Leste 

Handover
Ilustrasi warga Timor Leste. 

TRIBUNPALU.COM - Indonesia dan Timor Leste punya sejarah kelam dalam hubungan kedua negara.

Indonesia diketahui menginvasi Timor Leste tahun 1975 dan dianggap banyak melakuan pelanggaran HAM di wilayah itu.

Dan, saat awal lepasnya Timor Leste , banyak pihak inginkan harus ada pihak di Indonesia yang bertanggung jawab.

Namun, Romas Horta punya pandangan yang berbeda. Ia memilih untuk memilih jalur rekonsiliasi antara dua negara demi masa depan bersama

Pada 1996, nama Jose Ramos-Horta, bersama rekan senegaranya Uskup Carlos Belo, pernah begitu harum di dunia internasional.

Baca juga: Renggut 30 Korban Jiwa, Satlantas Polres Palu Catat 113 Kasus Lakalantas di Januari-September 2021

Baca juga: Massa Kanan Terlanjur Kecewa, Anies Bisa Jadi Ganjalan Prabowo di Pilpres 2024

Presiden Ramos Horta berkunjung ke Israel (Kolase/aus.edu)

Hal ini terjadi usai dirinya dan Belo mendapatkan hadiah Nobel Perdamaian yang sangat prestisius.

Padahal, sebenarnya dia bukanlah sosok yang berjibaku langsung dengan militer Indonesia saat ingin memerdekakan Indonesia.

Ramos-Horta lebih memilih untuk berkeliling dunia, demi mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk PBB.

Salah satu yang menarik dari Presiden Timor Leste kedua ini adalah bagaimana dirinya memilih untuk tidak menyeret Indonesia ke pengadilan internasional.

Padahal, saat itu, posisi Indonesia sangatlah lemah di mata dunia internasional.

Tindak-tanduk Indonesia di wilayah yang pernah menjadi provinsi ke-27 bahkan sempat membuat Amerika Serikat menerapkan embargo senjata.

Baca juga: Lesti-Billar Akan Dilaporkan ke Polisi Kasus Pembohongan Publik, Fitri Carlina: Berlebihan Sih

Baca juga: Tak Rela Kakek Suhud Dipermalukan Baim Wong, Pengusaha Kalitim ke Jakarta Demi Beri Uang Segepok

Selama 10 tahun, dari 1995 hingga 2005, AS menyetop pasokan senjata untuk Indonesia, termasuk suku cadang, karena menilai Indonesia bertanggung jawab atas penembakan demonstran di Dili, Timor Timur, pada 12 November 1991.

Banyak yang penasaran bagaimana Ramos-Horta pada akhirnya memilih untuk tidak menuntut keadilan atas segala tindakan Indonesia di Timor Timur.

Baru saat dirinya berbicara tentang konflik masa lalu dalam pagelaran Expo 2020 Dubai, pria kelahiran 26 Desember 1949 ini angkat bicara.

Bendera Timor Leste
Bendera Timor Leste (handover)
Halaman
12
Sumber: Intisari
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved