Fadli Zon Sebut Tidak Ada Teroris di Indonesia, Ferdinand Hutahaean: Pak Prabowo Harus Ambil Sikap

Ferdinand Hutahaean memberikan kritikan keras terkait pernyataan fadli Zon yang menyebut tak ada teroris di Indonesia.

Handover
Fadli Zon 

TRIBUNPALU.COM- Politisi Fadli Zon kembali menjadi sorotan publik.

Hal ini berawal dari cuitannya di Twitter.

Lewat cuitannya Fadli Zon mengusulkan agar Densus 88 dibubarkan.

Usulnya ini muncul setelah Fadli Zon menanggapi pernyataan petinggi Densus 88 Antiteror Polri yang menyebut euforia kemenangan Taliban menginspirasi kelompok teroris di Indonesia.

Lebih lanjut saat menjadi pembicara di acara Catatan Demokrasi, Fadli Zon mengungkapkan sejumlah keganjilan standar ganda definisi terorisme di Indonesia yang menurutnya tidak jelas.

Baca juga: Fadli Zon Usul Densus 88 Dibubarkan, Mantan Napi Terorisme: Bubarkan! Kalau Ada Bom Jangan Ngeluh

Baca juga: Mahasiswa Dibanting Polisi hingga Kejang, Fadli Zon Geram: Masuk Kategori Police Brutality

“Kita punya UU Nomor 5 tahun 2018, saya ingat sekali ketika itu pembahasan paling alot tentang definisi terorisme. Dan akhirnya di dalam itu jelas disebutkan teroris adalah orang yang mengunakan kekerasan serta ancaman kekerasan dengan sasaran korban luas yang mengakibatkan kehancuran terhadap obyek vital strategis, fasilitas publik, dengan motif ideologi politik dan keamanan,” ujar Fadli.

Jika dilihat dalam konteks separatisme, melibatkan senjata ikut masuk dalam definisi terorisme.

Ini berarti ada double standar soal terorisme di Indonesia.

Hal inilah yang menurut Fadli Zon keliru.

“Ini akhirnya yang jadi sasaran hampir 100 persen umat Islam, dan merugikan persatuan dan kesatuan. Padahal saya yakin Islam dimanapun di Indonesia itu moderat, menghargai agama lain. Dan itu yang terjadi,” imbuhnya.

Untuk itu, Fadli Zon berharap agar bangsa Indonesia tidak lagi menjadi korban operasi intelijen yang dipakai jaringan-jaringan internasional untuk kegiatan kerja-kerjanya.

Pasalnya, menurut Fadli, saat ini saja mereka sudah mulai meninggalkan kerja-kerja itu.

Sebut saja soal Taliban, di mana Amerika Serikat bahkan sudah memberi keleluasaan dengan melakukan negosiasi kepada mereka dan kerjasama.

“Makanya tweet itu mulanya dari situ (soal Densus), kita harus lihat secara kontekstual suasana zaman, karena war and teror sudah selesai, dan cuma jadi obyek bisnis luar biasa tanpa audit,” tuturnya.

Terkait dengan hal tersebut, Fadli Zon menegaskan bahwa di Indonesia tidak ada teroris.

Baca juga: Fadli Zon Sarankan Densus 88 Dibubarkan, Minta Terorisme Tak Dijadikan Komoditas

Seandainya ada, maka pemerintah harus memiliki cara yang berbeda untuk memberantasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved