Thomas Cup 2020
4 Fakta Unik Thomas Cup 2020; Dukungan Bocah, Wasit Cantik, Laga Berdarah dan Tanpa sang Merah Putih
Berikut empat fakta unik Thomas Cup 2020. Mulai dari dukungan bocah dan wasit cantik, insiden berdarah hingga podium tanpa sang Merah Putih.
TRIBUNPALU.COM - Tim putra bulutangkis Indonesia akhirnya kembali membawa pulang trofi kebanggaan Thomas Cup 2020.
Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menurunkan kekuatan penuh di ajang beregu paling bergengsi ini.
Nama tersebut adalah Hendra Setiawan sebagai kapten, Mohammad Ahsan, Marcus Fernaldi Gideon, Kevin Sanjaya Sukamuljo, Fajar Alfian, Muhammad Rian Ardianto, Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Shesar Hiren Rhustavito, Leo Rolly Carnando, Daniel Marthin dan Chico Aura Dwi Wardoyo.
Penantian 19 tahun lamanya kini berbuah manis atas kerja keras ke-12 tim pemain, Indonesia kembali merebut gelar dari tangan juara bertahan, China.
Terhitung periode ini adalah gelar ke-14 bagi Indonesia yang sebelumnya harus berpuasa gelar selama 5 periode Thomas Cup.

Baca juga: Final Thomas Cup 2020: Jonatan Menang, Akhirnya Indonesia Naik Podium setelah Gelar Terakhir di 2002
Baca juga: Potret 5 Atlet Bulutangkis Rayakan HUT RI, Kevin Sanjaya: Ini Pertama Kalinya Saya Sampai Menangis
Sebelumnya, bulutangkis agak terseok-seok di laga-laga bergengsi sepanjang 2020-2021.
Seperti pada gelaran All England 2020, Indonesia mendapatkan diskriminasi dari penyelenggara dan BWF.
Kemudian disusul dengan hasil yang kurang maksimal di Olympic 2020 hingga kekalahan tipis di gelaran Sudirman Cup 2021.
Di gelaran Thomas Cup 2020 ini ada beberapa fakta menarik yang tersaji sepanjang pertandingan.
Di antaranya adalah kehadiran bocah fans Indonesia yang mendukung langsung, juri cantik yang menjadi perbincangan, hingga kontroversi tidak dikibarkannya bendera Merah Putih karena sanksi dari WADA atau Badan Antidoping Dunia.
Lantas seperti apakah fakta-fakta menarik yang terjadi selama gelaran Thomas Cup 2020?
Baca juga: Selamat! Marcus Gideon dan Ahsan Dikaruniai Putri di Hari yang Sama, Kevin Sanjaya Beri Kado Ini
Baca juga: Bahas Keakraban MomoGi, Anthony Ginting Akui Pernah Beri Semangat Kento Momota saat Alami Kecelakaan
Berikut TribunPalu.com rangkum 5 fakta menarik di Thomas Cup 2020:
1. Dukungan bocah bersuara menggelegar di Ceres Arena
Kehadiran rombongan fans Indonesia di Ceres Arena, Aarhus, Denmark terbukti membangkitkan semangat tim Indonesia di ajang Thomas Cup 2020.
Laga panas Indonesia vs Malaysia pada babak perempat final makin semarak dengan fans yang membawa angklung lengkap dengan topi-topi khas Indonesia.
Teriakan bocah berkacamata ini lah yang membuat studio terpana melihat semangatnya mendukung tim Indonesia.
Bahkan bocah ini menjadi perhatian BWF karena tak henti-hentinya meneriakan jargon khas dukungan untuk tim.
"IN-DO-NE-SIA!" teriaknya berulang-ulang dengan suara angklung dan kibaran Merah Putih di tribun penonton.
Meskipun laga berlangsung sengit, teriakan bocah ini dapat mencairkan suasana yang tegak menjadi penuh tawa.
Diketahui dari Instagram Story Fajar Alfian, rupanya rombongan tersebut tidak tinggal di Denmark, melainkan jauh-jauh datang dari Jerman untuk mendukung Indonesia.
Atas dukungan rombongan ini, Mohammad Ahsan pun menghadiahi bocah tersebut dengan sebuah jersey.
Baca juga: 5 Momen Atlet 2020: Greysia Polii Menikah, Polemik Kevin Sanjaya Vs Wilona, Jojo dan Shanju Pacaran?
2. Laga berdarah saat jari Lee Zii Jia dan Marcus Gideon terluka
Pada laga melawan Malaysia terjadi dua insiden cedera berdarah yang terjadi.
Yakni saat laga perdana Anthony Sinisuka Ginting melawan Lee Zii Jia.
Tangan Lee Zii Jia harus mendapatkan perawatan medis karena terluka yang kemungkinan terjadi akibat gesekan keras dengan raketnya.
Bahkan darah terus menetes hingga mengotori lapangan.
Setelah mendapatkan perawatan medis, rupanya tangan Lee Zii Jia belum juga membaik hingga harus ditangani kembali.
Cedera selanjutnya dialami Marcus Fernaldi Gideon yang saat itu melawan pemain Malaysia.
Akibat terjatuh di lapangan, jari Marcus Gideon terluka.
Laga pun berhenti karena perawatan medis untuk Marcus Gideon dan mengelap lapangan dari sisa darah yang menetes.
Beruntung cedera tersebut tak menghalangi performa Marcus Gideon dan membawa Indonesia ke babak semifinal.
Baca juga: Dapat Ucapan Ulang Tahun Nyeleneh dari Kevin Sanjaya, Hendra Setiawan: Amin, Kecuali yang Terakhir
3. Wasit cantik dari Estonia curi perhatian
Kehadiran wasit atau umpire juga tak luput dari perhatian publik.
Yakni wasit asal Estonia bernama Iris Metspalu.
Mulanya, Iris Metspalu dikenal sebagai wasit yang tegas karena kerap memberikan teguran kepada pemain yang dianggap bersalah.
Bahkan saat memimpin laga Jonatan Christie vs Anders Antonsen, Iris Metspalu memberikan peringatan keras untuk pemain Denmark.
Tak tanggung-tanggung Anders Antonsen dihadiahi kartu kuning karena dianggap mengulur waktu pertandingan.
Tak hanya soal ketegasan, Iris Metspalu juga dikenal dengan penampilan yang cantik.
Rambut blonde dan parasnya membuat publik tak henti-henti membicarakan wasit ini.
Iris Metspalu bahkan dijuluki mirip tokoh Elsa dalam film Frozen karena hairstyle kepang udang yang cantik.
Warganet juga memberikan julukan lain kepada Iris Metspalu, seperti Mother of Dragons, Queen Daenerys dalam serial Game of Thrones.
Baca juga: Aksi Kocak Si Kalem Rian Berpadu Hebohnya Firman saat Dukung Jonatan Christie Bikin Warganet Ngakak
4. Merah Putih dilarang berkibar, bendera PBSI sebagai gantinya
Badan Antidoping Dunia (WADA) belakangan ini menjatuhkan sanksi kepada beberapa negara karena dianggap tidak mematuhi syarat dan prosedur antidoping.
Dikutip dari Kompas.com, WADA merupakan badan yang mengawasi penggunaan obat-obatan atau doping pada atlet-atlet di tiap negara.
Terdapat 5 negara atau lembaga yang dinilai tidak patuh terkait masalah doping oleh WADA, antara lain:
- Federasi Bola Basket Internasional Tuli (DIBF)
- Organisasi Anti-Doping Nasional (NADO) Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK)
- NADO Indonesia atau Lembaga Antidoping Indonesia (LADI)
- Federasi Olahraga Gira Internasional (IGSF)
- NADO Thailand
Kelima negara atau lembaga tersebut akan mendapatkan sanksi sesuai dengan ketidakpatuhan yang dilakukannya.
Alhasil dalam podium di Ceres Arena, Merah Putih tidak dikibarkan.
Sebagai gantinya bendera PBSI yang dikibarkan dalam penyerahan trofi Thomas Cup 2020.
Beruntung, lagu kebangsaan Indonesia Raya tetap dikumandangkan di ajang tersebut.
(TribunPalu.com/Isti Prasetya)