Universitas Tadulako

Terima Kunjungan BPPW Sulteng, Rektor Untad Curhat Soal Perbaikan Gedung Kampus Pascagempa

Untad bakal memulai Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sehingga membutuhkan fasilitas penunjang seperti ruang kelas. 

Editor: mahyuddin
Handover
Rektor Universitas Tadulako (Untad) Prof Mahfudz menerima kunjungan Balai Prasarana dan Permukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Tengah. Pertemuan itu berlangsung di Gedung Rektorat Untad Jl Soekarno Hatta, Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu.  

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Fandy Ahmat

TRIBUNPALU.COM, PALU - Rektor Universitas Tadulako (Untad) Prof Mahfudz menerima kunjungan Balai Prasarana dan Permukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Tengah.

Pertemuan itu berlangsung di Gedung Rektorat Untad Jl Soekarno Hatta, Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu

Prof Mahfudz menyampaikan keinginan agar proses rehabilitasi dan rekonstruksi (rehab rekon) kampus pascagempa 2018 bisa segera selesai. 

Sebab kata dia, Untad bakal memulai Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sehingga membutuhkan fasilitas penunjang seperti ruang kelas. 

"Kami meminta kepada BPPW untuk turut menyampaikan aspirasi ini langsung ke pemerintah pusat. Sudah tiga tahun tapi belum selesai, banyak orang sudah bertanya-tanya,"ujar Prof Mahfudz melalui keterangan tertulisnya kepada TribunPalu.com, Rabu (20/10/2021).

Baca juga: Perubahan Syarat Naik Pesawat Jadi Makin Ketat, Antigen Tak Berlaku Lagi, Ini yang Harus Disiapkan

Baca juga: Jalan Lingkar Palu-Sigi Masih Proses Pelelangan, Wagub Sulteng Minta Pemkab Bantu Bebaskan Lahan

Sementara Kepala BPPW Sulteng Sahabuddin menuturkan, proses rehab rekon bersumber dari bantuan World Bank yang mesti memenuhi sejumlah persyaratan. 

Proses rehan rekon di Untad saat ini memasuki tahap kedua dengan target pembangunan sebanyak 44 gedung. 

Sahabuddin mengatakan, pihaknya bakal berupaya mempercepat penyelesaian rehab rekon di Untad seiring saat ini pemerintah melonggarkan perkuliahan tatap muka. 

"Perencanaan dibuat teman-teman di Jakarta, tetapi sudah selesai dan tinggal menunggu persetujuan dari World Bank. Kami menargetkan tahun ini 44 bangunan itu sudah bisa dilelang," tuturnya. 

"Sudah ada beberapa gedung kami rehab meskipun belum 100 persen. Mengingat Palu rawan gempa, maka struktur bangunan Untad didesain anti gempa. Kami akan terus berupaya," ucap Sahabuddin.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved