Erdogan Naik Pitam, 10 Negara akan Diusir dari Turki Termasuk Amerika Serikat, Apa Penyebabnya?

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dikenal sebagai sosok yang tegas. Apa yang membuat Turki marah besar?

net
Presiden Turki Tayyip Erdogan 

TRIBUNPALU.COM - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dikenal sebagai sosok yang tegas.

Erdogan tidak segan-segan menindaki negara-negara yang coba ikut campur dengan urusan internal Turki.

Baru-baru ini, Erdogan dibuat naik pitam akibat ulah 10 negara yang dianggap terlalu ikut campur dengan urusan negara Turki.

Erdogan merespon keras hal tersebut. Ia tidak ragu untuk mengusir kedutaan 10 negara tersebut dari wilayah Turki.

Endorgan langsung memberikan respon dengan segara akan mengusir negara-negara tersebut dari negara yang ia pimpin.

Baca juga: Nasib Brigadir NP usai Banting Mahasiswa, Diberi Sanksi Terberat dan Ditahan di Tempat Khusus

Apa yang membuat Turki marah besar?

Endorgan mengancam akan mengusir 10 duta besar, termasuk Amerika Serikat (AS), Jerman, dan delapan negara Barat lainnya.

Ancaman tersebut dikeluarkan karena Erdogan tak terima setelah 10 duta besar tersebut mengutuk penahanan seorang aktivis cum pemimpin masyarakat sipil, Osman Kavala (64).

Kavala, yang juga merupakan seorang filantropis kelahiran Paris, telah dipenjara tanpa diputus bersalah sejak 2017.

Kavala telah menghadapi serangkaian tuduhan yang silih berganti terkait dengan protes anti-pemerintah pada 2013 dan kudeta militer yang gagal pada 2016.

Melansir AFP, penahanan Kavala menjadi simbol meningkatnya intoleransi mengenai perbedaan pendapat era Erdogan.

Pada Senin (18/20/2021), ke-10 duta besar tersebut mengeluarkan pernyataan bersama yang menyebutkan bahwa penahanan Kavala membuat banyak orang kecewa terhadap Turki.

Baca juga: Viral Pria Kena Stroke Akibat Game Online, Istri Tetap Setia Menemani: Saya Layani Dia Seperti Biasa

AFP melaporkan, ke-10 duta besar tersebut rinciannya adalah dari AS, Jerman, Kanada, Denmark, Finlandia, Perancis, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, dan Swedia.

Mereka juga menyerukan penyelesaian yang adil dan cepat untuk kasus Kavala.

Pada Selasa (20/10/2021), ke-10 duta besar itu dipanggil ke kantor Kementerian Luar Negeri Turki.

Setelah itu, Erdogan mengancam akan mengusir ke-10 duta besar tersebut melalui pernyataannya kepada wartawan yang ditayangkan oleh media Turki, NTV, pada Rabu (21/10/2021).

“Saya mengatakan kepada menteri luar negeri kami bahwa kami tidak dapat memiliki kemewahan untuk menampung mereka di negara kami,” kata Erdogan.

Erdogan terdengar sangat marah dalam percakapannya dengan wartawan Turki di ketika sedang dalam penerbangan pulang dari tur Afrika.

“Apakah Anda berkapasitas untuk mengajarkan pelajaran seperti itu ke Turki? Siapa Anda?” tuntut Erdogan.

Kavala sempat berbicara kepada AFP pekan lalu dari balik sel penjaranya.

Baca juga: Aturan Baru Pelaku Perjalanan Dalam Negeri, Anak di Bawah 12 Tahun Boleh Naik Pesawat dengan Syarat

Dalam wawancara itu, dia mengaku merasa seperti alat dalam upaya Erdogan menyalahkan plot asing untuk oposisi domestik terhadap pemerintahannya yang hampir dua dekade.

“Saya pikir alasan sebenarnya di balik penahanan saya adalah karena hal itu menjawab kebutuhan pemerintah untuk tetap menghidupkan fiksi bahwa protes Gezi (2013) adalah hasil dari konspirasi asing,” kata Kavala dalam wawancara.

“Karena saya dituduh menjadi bagian dari konspirasi yang diduga diorganisir oleh kekuatan asing, pembebasan saya akan melemahkan fiksi yang bersangkutan dan ini bukan sesuatu yang diinginkan pemerintah,” Sambung Kavala.(*)

(TribunPekanbaru.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved