Banggai Hari Ini
Tembus Pasar Internasional, Ikan Kerapu Hidup dari Banggai Diekspor ke Hongkong
Sebanyak 352 ekor seberat 1,8 ton ikan kerapu hidup yang telah disertifikasi oleh Stasiun KIPM Luwuk Banggai diekspor dari Kabupaten Banggai ke Hongko
Penulis: Asnawi Zikri | Editor: Haqir Muhakir
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Asnawi Zikri
TRIBUNPALU.COM, BANGGAI - Sebanyak 352 ekor seberat 1,8 ton Ikan Kerapu hidup yang telah disertifikasi oleh Stasiun KIPM Luwuk Banggai diekspor dari Kabupaten Banggai ke Hongkong.
Ekspor yang dilakukan oleh UD. Riski Samudra Jaya ini merupakan kegiatan dalam rangkaian memperingati HUT ke-22 Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Dari Banggai, ratusan ikan kerapu hidup berbagai jenis dibawa ke Palu menggunakan 2 bak fiber di mobil dengan bentuk pengangkutan terbuka.
UD Riski Samudra jaya adalah salah satu instalasi karantina ikan yang telah menerapkankan prinsip biosecurity melalui sertifikasi cara karantina ikan yang baik.
Pendampingan dan bimbingan dari Kantor Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (KIPM) Luwuk Banggai selama beberapa tahun telah banyak berperan di dalamnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Banggai, Abdullah Ali menyatakan, dengan adanya ekspor ini diharapkan sektor Kelautan dan Perikanan dapat memulihkan ekonomi nasional dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banggai.
“Karena dengan pertuumbuhan ekonomi yang baik, masyarakat bisa maju dan sejahtera,” kata dia di sela-sela pelepasan ekspor ikan kerapu hidup di UD. Riski Samudra Jaya, Jl Trans Sulawesi Kelurahan Kilongan, Kecamatan Luwuk Utara, Jumat (22/10/2021).
Selain itu, ekspor seperti ini dapat meningkatkan nilai tukar nelayan.
Olehnya itu, Pemkab Banggai, perbankan maupun instansi terkait lainnya akan mendukung seluruh eksportir di Kabupaten Banggai.
Dia mengaku, sebelumnya, pada tahun 2017 silam, ekspor ikan kerapu hidup dilaksanakan langsung dari Bandara Syukuran Luwuk Aminuddin Amir Luwuk.
Karena kala itu, ada maskapai Garuda Indonesia yang melayani cargo ikan kerapu hidup.
Namun karena pandemi Covid-19, maskapai Garuda Indonesia tidak lagi beroperasi di Kabupaten Banggai.
Ada maskapai lain, seperti Batik Air. Tetapi tidak melayani cargo ikan hidup yang dikemas dengan plastik berisi air.
“Ada SOP dari Batik Air,” kata Abdullah.
Kata dia, Pemkab Banggai bersama instansi vertikal lainnya akan terus berupaya mendatangkan kembali maskapai-maskapai lain.
Sehingga ekspor langsung dapat dilakukan dari Bandara Syukuran Amiuddin Amir Luwuk ke Hongkong melalui Jakarta.
Meski ekspor dilakukan melalui Bandara Palu, kata Abdullah, namun sertifikat eksportir dikeluarkan di Kabupaten Banggai, baik dari Stasiun KIPM Luwuk Banggai maupun Bea Cukai Luwuk.
“Walapun ekspor melalui Palu, tetapi dokumen asalnya dari Luwuk,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Kantor Stasiun KIPM Luwuk Banggai, Darwis menyatakan, pihaknya terus mengawal eksportir dan mengembangkan usaha di sektor kelautan dan perikanan.
“Alhamdulillah pada hari ini, UD. Riski Samudra Jaya sudah lakukan itu (ekspor),” kata dia.
Dia juga mengaku, sejak tahun 2017, ekspor ikan kerapu hidup berjalan dengan lancar.
Namun karena pandemi Covid-19, beberapa maskapai tidak lagi beroperasi di Kabupaten Banggai.
Sehingga ekspor dilakukan dari Banggai ke Hongkong melalui Bandara Palu.
Akan tetapi, kata Darwis, pihaknya terus berupaya mendorong semangat para eksportir.
Karena ekspor itu menguntungkan dan dapat mewujudkan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
“Kami selaku Kekarantinaan Ikan akan terus membimbing dan membina para eksportir supaya melakukan standar-standar nasional, sehingga mutu ikan sampai di tujuan dengan baik,” tutur Darwis. (*)