Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Kasus di Subang Berimbas pada Hubungan Ayah dan Anak, Keluarga Harap Teka-teki Segera Terungkap

Hingga saat ini, kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang belum juga berhasil diungkap polisi. keluarga korban menantikan terungkapnya pelaku

TribunJabar/Dwiki Maulana
Suasana TKP kasus kematian ibu dan anak di Subang, Senin (30/8/2021). Polisi terus melakukan penyelidikan untuk membongkar kasus tersebut. 

TRIBUNPALU.COM - Hingga saat ini, kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang belum juga berhasil diungkap Polisi.

Semakin banyak yang mempertanyakan siapa sebenarnya pelaku yang harus bertanggungjawab atas kejadian tersebut.

Tentu saja keluarga korban merupakan pihak yang paling menantikan terungkapnya pelaku pembunuhan yang menewaskan ibu dan anak di Subang.

Kasus itu sudah lama berlalu, sejak jasad Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan di bagasi Alphard.

Mobil tersebut terparkir di depan rumah mereka yang terletak di Kampung Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Rabu (18/10/2021).

Kuasa hukum Yosef (55), Rohman Hidayat, menanggapi belum terungkapnya kasus ini.

Yosef merupakan suami Tuti atau ayah Amalia.

"Saya dari awal menyampaikan masalah waktu tidak bisa menjadi batasan di dalam kasus pembunuhan seperti ini. Jadi kasus penyidikan kasus ini tidak dibatasi," ucap Rohman di Subang, Rabu (27/10/2021).

Baca juga: Tes PCR Turun Jadi Rp 275 Ribu, Ini Sanksi jika Lab atau Faskes Patok Harga Lebihi Tarif Batas Atas

Baca juga: Terduga Pencuri di Garut Dianiaya Lalu Dikubur Hidup-hidup hingga Tewas

Baca juga: Rekat Indonesia Nyatakan Dukung Ridwan Kamil Maju Capres 2024: Sosok yang Tak Ekstrem Kanan Kiri

Kendati demikian, menurut Rohman, pihak dari keluarga terutama Yosef terus menantikan perkembangan dari kasus tersebut.

Bukan hanya pihak keluarga, masyarakat luas pun turut menunggu hasil akhir pada kasus yang sudah menjadi sorotan ini.

"Tapi, ada harapan dari masyarakat luas yang terus melihat kasus ini ingin segera pelakunya segera ditangkap. Tentunya saya atas nama klien juga berharap pelakunya segera diproses," katanya.

Dengan begitu, lanjut Rohman, apabila penetapan tersangka segera diumumkan oleh pihak kepolisian, asumsi liar dari masyarakat serta fitnahan-fitnahan dapat terpatahkan.

"Semoga segera ditemukan, segera ditangkap, supaya fitnah kemudian perseturuan sekarang yang terjadi ini dapat diselesaikan," ujar Rohman.

Baca juga: Video Istri Antar Suami Menikah Lagi di Sulsel Viral, Pengakuan Istri Pertama Bikin Haru

Baca juga: Viral Spanduk Indomaret Bekasi, Ajak Laporkan Praktik Pungli Parkir yang Meresahkan ke Polisi

Sejauh ini, 54 orang saksi sudah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian demi mengungkap kasus yang selalu menjadi perbincangan publik ini.

Rohman menganggap belum terungkapnya kasus itu juga menimbulkan konflik di keluarga korban

Rohman mengatakan, Yosef ingin kembali menjalin hubungan yang lebih baik dengan anaknya Yoris (34).

Polisi berpakaian biasa mendatangi lokasi kejadian perampasan nyawa ibu dan anak di Dusun Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Minggu (3/10/2021). (Tribun Jabar/Dwiky Maulana Vellayati)

"Ya, setelah perjalanan penyidikan yang cukup panjang, tentunya memengaruhi hubungan dari Pak Yosef bersama anaknya Yoris, terlebih sampai dengan saat ini belum ada penetapan tersangka," ucap Rohman.

Sejauh ini, menurutnya, Yosef dan Yoris masih sulit bisa berkomunikasi dengan baik.

Maka dari itu, agar tidak terus berlarut-larut kuasa hukum berharap agar siapa pun pelakunya untuk segera diumumkan.

"Kita tahu proses penyelidikan yang berkepanjangan menambah konflik tajam antara Yosef dengan Yoris anaknya yang saling tuding, saling menuduh begitu kan," katanya.

"Besar harapan kami, kondisi Pak Yosef baik kondisi Yoris baik sehingga hubungan keluarga mereka kembali baik, tapi dengan berlarut-larutnya kasus ini tentunya sulit ke arah kebaikan, malah memperpanjang saling kecurigaan," kata Rohman. (*)

Pengakuan Danu Keponakan Tuti

Danu, keponakan almarhumah Tuti memberikan pengakuan tak terduga soal kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Seperti diketahui, Muhamad Ramdanu alias Danu adalah saksi kunci dalam kasus pembunuhan yang menewaskan Tuti dan anaknya, Amalia Mustika Ratu.

Jasad Tuti dan Amalia diketahui ditemukan di dalam bagasi Alphard di halaman rumahnya di Dusun Ciseuti, Jalan Cagak, Subang, pada 18 Agustus 2021.

Ketika Polisi melakukan olah TKP, banyak sidik jari Danu terlacak ada di lokasi pembunuhan.

Alhasil, Danu sempat dicurigai sebagai pelaku pembunuhan Tuti dan Amalia, dan diperiksa Polisi hingga 11 kali.

Setelah hampir 2 bulan kasus Subang ini berlalu, kini Danu tiba-tiba memberikan pengakuan mengejutkan.

Danu akhirnya membongkar penyebab mengapa DNA dan sidik jarinya tercecer di lokasi pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Keponakan Tuti ini menceritakan bahwa tanggal 19 Agustus 2021, atau sehari setelah kejadian, ia sempat diajak masuk ke dalam mobil Alphard, tempat jasad Tuti dan Amalia ditemukan.

"Telapak tangan ada di mobil ?" tanya Suci, dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Misteri Mbak Suci.

Ditanya seperti itu, Danu pun mengangguk.

Menurut pengakuan Danu, aksinya yang nekat masuk ke dalam mobil itu lantaran disuruh oleh pihak kepolisian dari Polres Subang.

"Itu disuruh sama Polisi. Sama pihak kepolisian ikut, tadinya Danu juga enggak mau ikut tapi ikut aja, nurut. Ada Polisi sama sopir Polisi," papar Danu blak-blakan.

Ketika itu, Danu membuka pintu mobil tanpa pakai sarung tangan.

"polisi pakai sarung tangan, cuma Danu tidak," katanya.

Tak disangka, gara-gara hal tersebut, sidik jari Danu justru ditemukan Polisi.

Danu mengaku aksinya itu dinilai gegabah.

"Gak kepikiran, namanya juga inget terus (ke Tuti dan Amalia) jadi ikut aja, ke dalam mobil ikut," kata Danu.

"Ini gambaran orang yang polos," timpal Suci.

Lebih lanjut, Danu pun menceritakan momen saat ia diminta Polisi membersihkan kamar mandi TKP.

Sekadar mengingatkan, dari hasil olah TKP Kapolres Subang AKBP Sumarni menduga bahwa jasad Tuti sempat dibersihkan di kamar mandi sebelum dibawa ke bagasi mobil Alphard.

"Korban ini kemudian digeser ke kamar mandi diduga untuk dibersihkan, baru kemudian menggesernya ke bagasi," kata AKBP Sumarni.

Kini, Danu mengaku sempat membersihkan bak mandi rumah Tuti dan Amalia pasca pembunuhan.

Namun Danu hanya diminta membersihkan kamar mandi saja, tidak dengan dapur yang penuh dengan ceceran darah.

"Katanya disuruh bersihin ember ya ?" tanya Youtuber.

"Danu dari SMK, disuruh ke situ suruh beresin kamar mandi," akui Danu.

"Sempat ngeberesin kamar mandi TKP ?" tanya Youtuber.

"Ada (didampingi Polisi). Bak mandi air sih. Kalau di pinggir dekat rak piring itu darah," imbuh Danu.

"Udah dibersihin (darahnya) ?" tanya Suci.

"Belum," kata Danu.

Terkait dengan aksinya membersihkan kamar mandi, Danu blak-blakan.

Bahwa hal tersebut adalah permintaan dari Polisi.

"Kok bersihin bak mandi ?" tanya Suci.

"Disuruh bersihin bak mandi, 'Nu kadieu heula (ke sini dulu) bersihan ceunah ini, keruk weh airnya, dikuras," kata Danu.

"Kok mau ?" tanya Suci lagi.

"Tadinya juga Danu enggak mau. Katanya (polisi) kuras weh airnya (bak mandi)," ujar Danu.

"Kata Polisi gak mau bersihin bak, jadi Danu (saja yang bersihkan)," pungkas Danu.

Yosef diduga bersihkan darah, ini kata kuasa hukum

Genangan air di lokasi pembunuhan Tuti dan Amalia Mustika Ratu kini masih menjadi misteri.

Ada yang menyebut Yosef sempat membersihkan darah di lokasi pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Jika benar Yosef menyiram air untuk membersihkan darah di lokasi pembunuhan Tuti dan Amalia, apa tujuannya ?

Genangan air tersebut pertama kali diungkap oleh saksi ketiga dalam pembunuhan ibu dan anak di Subang, Pak RT Dede.

Dede bercerita saat itu ia diberitahu oleh Ujang, saksi kedua yang dipanggil Yosef.

Dede lantas mendatangi rumah Tuti lewat belakang.

"Saya sampai di rumah pak Yosef dari samping sebelah timur, kelihatan di depan juga sudah ada orang. Pertama yang saya lihat di depan pintu samping sebelah timur memang ada darah cukup banyak depan pintu di lantai keramik, " kata Dede dikutip TribunnewsBogor.com dari akun Youtube Heri Susanto.

Dede mengatakan ia juga melihat seperti bekas benda diseret.

"Setelah saya perhatian ada arah seperti gusuran atau tarikan mengarah ke garasi dan ada bercak darah sedikit-sedikit," kata Dede.

Dede lantas menuju ke bagian depan rumah.

"Saya masuk ke halaman, ada dua warga saya Gogo dan Dadar. saya tengok ke bawah mobil, jarak saya ke mobil sekitar 2 meter nengok ke bawah kelihatan di belakang mobil Alphard hitam itu ada genangan air bercampur darah, kelihatan sepintas dari depan," kata Pak RT Dede.

Ketika itu pula Dede diberitahu Dadar bahwa terlihat kaki di bagian belakang mobil.

Ada dugaan genangan air tersebut berasal dari Yosef yang membersihkan darah di lokasi pembunuhan Tuti dan Amalia Mustika Ratu.

Kuasa Hukum Yosef, Rohman Hidayat tak membantah, tidak membenarkan dugaan tersebut.

"Ah berita lama, sumber gak jelas," singkat Rohman Hidayat.

( TribunJabar.id / TribunPalu.com)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved