TRIBUN WIKI

TRIBUN WIKI: 6 Fakta Perjalanan Palu-Buol Sulteng, Ada Kerumunan Sapi Hingga Muda-mudi

Pengendara harus berhati-hati karena jalur di punggung pegunungan itu rawan longsor.

Editor: mahyuddin
handover/Google Maps
Jalur Palu-Buol, Sulawesi Tengah 

4. Terjebak Macet di Gunung

Truk over muatan sebabkan antrian kendaraan di bukit Pangi, Desa Desa Pangi, Kecamatan Baolan, Kabupaten Tolitoli Sulawesi Tengah, Minggu (10/10/2021) malam.
Truk over muatan sebabkan antrian kendaraan di bukit Pangi, Desa Desa Pangi, Kecamatan Baolan, Kabupaten Tolitoli Sulawesi Tengah, beberapa waktu lalu. (TRIBUNPALU.COM/ALAN)

Ada tiga hal yang menyebabkan kemacetan di jalur pegunungan.

Kalau bukan longsor atau pohon tumbang tutup jalan, kecelakaan kendaraan dan truk yang terhenti karena tidak mampu mendaki.

Ada satu titik di jalur Pantai Timur yang sangat terkenal dengan ‘jalur kemacetan’.

Tepatnya di Bukit Pangi, Desa Pangi, Kecamatan Baolan, Kabupaten Tolitoli.

Jalur menanjak ditambah jalan rusak menyebabkan truk bermuatan terhenti di tengah jalan.

Kemacetan di jalur itu tak mengenal waktu dan berlangsung hingga berjam-jam.

5. Panorama Laut Temani Perjalanan

Jalan Poros Palu-Buol, Sulawesi Tengah
Jalan Poros Palu-Buol, Sulawesi Tengah (handover)

Jalur antarkabupaten di Sulawesi Tengah sangat dikenal dengan panorama lautnya.

Semua ketegangan dan lelah selama di jalur pegunungan yang berliku terbayar dengan panorama alam dan bentangan laut luas di sepanjang jalan.

Desiran ombak dan cahaya mentari yang meredup di bawah garis cakrawala menjadi pemandangan tak terlupakan di dalam perjalanan.

Anda juga dapat menjumpai warung makan yang menyajikan hidangan laut di sepanjang jalur itu.

6. Hutan Lindung

Jalur Palu-Buol melalui kawasan Hutan Lindung di Sulawesi Tengah.
Jalur Palu-Buol melalui kawasan Hutan Lindung di Sulawesi Tengah. (handover)

Jalur Palu-Buol melalui kawasan Hutan Lindung di Sulawesi Tengah.

Bahkan di beberapa titik, monyet keluar ke pinggir jalan meminta makanan kepada pengendara.

Namun saat malam hari, jalur di daerah itu terkesan seram.

Selain karena tak ada pencahayaan dan rumah warga, jaringan internet juga tak terjangkau.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved