Balasan Menohok Novel Baswedan soal Pernyataan Nurul Ghufron: Pimpinan KPK Sekarang Suka Bohong

Novel Baswedan memberikan balasan menohok pada Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron terkait alasan raker di hotel mewah.

Kompas.com/Garry Andrew Lotulung
Mantan Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan. 

TRIBUNPALU.COM - Keputusan Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang mengadakan rapat kerja di hotel mewah di Yogyakarta ternyata menuai kritikan dari berbagai pihak.

Salah satunya dari eks penyidik KPK Novel Baswedan.

Kritik disampaikan Novel melalui media sosial.

Baca juga: Rapat Glamor KPK, Pukat UGM: Sering Kampanye Hidup Sederhana, Mereka Sendiri Raker di Hotel Mewah

Baca juga: Dewas KPK Tolak Laporan Novel Baswedan Karena Kurang Bukti, Bukan Berpihak ke Lili Pintauli

"Pimp KPK + pejabat utamanya besok & lusa, laks raker di Hotel Seraton Yogya. Dilanjut dengan Jumat pagi acara sepeda santai start Mapolsek Ngemplak - warung Kopi Kali Urang Yogya," cuitnya dalam akun Twitter@nazaqistsha, Rabu (27/10).

"Etis nggak sih? Di tengah pandemi & kesulitan mengadakan acara begini?" tambahnya.

Kritikan Novel ternyata menuai tanggapan dari Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron.

Ghufron membalas kritik itu dengan menyebut ada eks pegawai KPK juga ikut kegiatan serupa di tahun sebelumnya.

Ia lalu menyebut nama-nama eks pegawai KPK yang pernah mengikuti agenda serupa sebelumnya. Di antaranya Giri Suprapdiono, Sujanarko dan mantan Jubir KPK Febri Diansyah.

"Semuanya diikuti oleh struktur. Misalnya Pak Giri dulu Deputi Direktur Dikmas mereka juga ikut, Pak Koko (Sujanarko) juga ikut, Mas Febri sebagai Karo Humas juga ikut," kata Ghufron saat ditemui di Sheraton Mustika Yogyakarta, Kamis (28/10/2021).

"Jadi struktur bukan hanya hari ini sebelum-sebelumnya ketika mereka masih menjadi bagian dari KPK pun bagian yang ikut serta. Kalau kemudian sekarang dikritik itu kan Anda yang bisa menyimpulkan sendiri," tambahnya.

Lebih lanjut Nurul Ghufron menjelaskan pemilihan tempat pada pelaksanaan rapat kerja kali ini bukanlah sebuah keputusan yang tanpa alasan dan dasar pertimbangan.

"Kenapa harus jauh-jauh dilakukan di Yogya Pak? Perlu diketahui, kami ini bagian dari struktur kewarganegaraan yang menggunakan APBN," ujar Nurul Ghufron saat ditemui di lokasi raker, Jumat (28/10/2021).

Nurul Ghufron menyampaikan, fungsi dari APBN adalah distribusi. Sehingga uang yang dikumpulkan dari rakyat harus juga didistribusikan seluas-luasnya kepada rakyat.

"Kalau kemudian hanya kami belanjakan di Jakarta, maka kemudian daerah-daerah tidak akan kemudian mampu menyerap atau menggunakannya. oleh karena itu kami selenggarakan di Yogyakarta," tuturnya.

Terkait dengan pernyataan Nurul Ghufron tersebut, Novel Baswedan memberikan balasan menohok.

Sumber: Tribun Palu
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved