Komandan Tim Bais TNI Tewas Ditembak Kawanan Perampok, Pelaku Ternyata Sudah Tahu Kebiasaan Korban
Dantim BAIS TNI wilayah Pidie, Aceh, Kapten Inf Abdul Majid (53) tewas ditemba oleh kawanan perampok.
Pelaku M dalam pertemuan itu sempat berbincang dengan korban di dalam mobilnya. Tak lama kemudian, pelaku M keluar dari mobil korban.
Melihat rekannya M sudah keluar dari mobil korban, pelaku AF tak menyia-nyiakan kesempatan untuk menembak pintu sopir mobil korban. Akibatnya, korban tewas seketika.
Setelah korban dipastikan tewas, tersangka M kembali masuk ke dalam mobil korban untuk mengambil uang sebanyak Rp35 juta.
Sehari setelahnya, AF, D, dan M kembali bertemu di ladang D untuk membagiakan hasil perampokan. Kepada rekannya, M mengaku uang yang dibawa korban hanya berjumlah Rp 5 juta.
Uang itu kemudian dibagikan masing-masing untuk AF sebesar Rp1 juta, D Rp500.000, dan sisanya M.
Winardy menambahkan, pelaku dalam melancarkan aksinya menggunakan senjata api jenis SS1-V2. Senjata itu disebut Winardy berasal dari sisa konflik di Aceh.
"Ini senjata sisa konflik dahulu, dia simpan, Kemudian pada saat itu, digunakan untuk melakukan perampokan," ujar Winardy.
"Termasuk dengan amunisi. Amunisi 11, tapi karena sudah usang, ada beberapa yang sudah ditembakkan (tidak berfungsi)."
Lebih lanjut, Winardy mengatakan, kasus penembakan itu merupakan ranah POM TNI. Polda Aceh hanya membantu untuk mengungkap pelaku dan motifnya.
Artikel ini telah tayang di KompasTV dengan judul "Terungkap Motif Komandan Tim Bais TNI di Aceh Ditembak Mati, Berawal Pelaku Tahu Kebiasaan Korban"